Jakarta -
Ukuran bayi yang terlalu besar bisa jadi salah satu faktor risiko ibu melahirkan caesar. Nggak jarang sebagai upaya ibu tetap bisa melahirkan normal yakni menghindari bayi berukuran besar dengan diet saat
hamil. Amankah ini dilakukan?
Menurut Baby Centre berat rata-rata bayi baru lahir adalah 3,4 kg. Akan tetapi jika berat bayi lebih dari itu bukan berarti kita perlu khawatir dengan pola makan yang selama ini normal-normal saja. Para ahli justru khawatir bila ibu hamil diet dengan membatasi asupan makanannya dengan alasan takut bayi berukuran besar. Sehingga, para ahli nggak menganjurkan ibu hamil untuk diet, terlebih diet ketat.
"Sangat sedih mendengar selebriti berpengaruh yang mendukung diet apa pun saat hamil. terutama karena hal itu memengaruhi ukuran bayi. Padahal ukuran bayi sendiri tergantung pada banyak faktor," tutur Lorna Marsh, Associate Editor di Baby Centre.
Misalnya saat ibu hamil cemas akan kenaikan berat badannya maka diterapkanlah diet ketat seperti diet rendah karbohidrat. Padahal, seperti kita tahi karbohidrat adalah salah satu sumber energi dan ketika ibu hamil membatasi asupan karbohidrat secara berlebihan kesehatan ibu hamil dan si bayi bisa terkena dampak negatif karena tubuh nggak mendapat nutrisi penting.
Lorna menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi banyak gandum utuh, buah, sayuran dan protein yang sehat. Sementara itu, ahli diet Sasha Watkins mengatakan diet rendah karbohidrat, restriktif atau penurunan berat badan saat hamil tidak dianjurkan.
"Kami tidak dapat memastikan apa metode aman untuk diet ibu
hamil dan bayi. Melakukan diet rendah karbohidrat saat kita hamil dapat memengaruhi berat badan bayi dan bagaimana ia berkembang. Diet juga dapat mencegah ibu hamil dan bayi mendapat nutrisi yang dibutuhkan untuk tetap sehat," tutur Sasha dikutip dari The Sun.
(rdn)