Jakarta -
Bunda yang lagi hamil pasti paham banget deh mesti mengonsumsi makanan bergizi selama mengandung. Eh, tapi pernah nggak, Bun, timbul niat untuk mencoba menerapkan pola makan rendah
karbohidrat atau diet rendah karbo?
Kalau terbesit niat mencobanya, baiknya diurungkan dulu ya, Bun. Baru-baru ini, studi yang dipublikasi di jurnal Birth Defects Research menemukan diet rendah karbo meningkatkan risiko neural tube defects (NTD) kayak spina bifida sampai 30 persen. Spina bifida merupakan cacat lahir dengan tanda terbentuknya celah atau defek di tulang belakang dan sumsum tulang belakang.
"Diet rendah karbo jadi perhatian karena diet ini juga sedang populer. NTD sendiri terjadi di awal kehamilan ketika tabung neural bayi tidak menyatu atau menutup dengan sempurna. Untuk mencegah NTD, salah satunya bisa dengan konsumsi asam folat yang salah satunya juga terkandung di karbohidrat," kata pemimpin studi Tania Desrosiers, PhD dikutip dari Essential Kids.
Tapi, Tania menggarisbawahi makanan kaya karbohidrat yang perlu dikonsumsi ibu hamil adalah yang bergizi. Misalnya nasi merah, biji-bijian, kacang-kacangan, ubi jalar, jagung, dan susu serta yoghurt plain.
"Saya sering merekomendasikan ibu hamil mengonsumsi kacang polong dan buncis untuk bisa mendapat sumber alami asam folat terbaik. Intinya, pastikan kalau karbohidrat terkandung di setiap makanan utama ibu hamil. Jangan lupa juga untuk konsultasi dengan dokter Anda terkait makanan yang dikonsumsi saat hamil," kata Tania.
Dikutip dari Baby Center, pakar diet Sasha Watkins bilang diet rendah
karbo bisa berpengaruh pada berat badan bayi dan gimana perkembangannya. Terlebih, diet rendah karbo juga bisa menambah tingkat keton di dalam darah saat tubuh kita membakar lemak demi mendapatkan energi. Nggak cuma itu, kata Sasha diet rendah karbo juga cenderung membatasi konsumsi buah, sayur, dan serat sehingga bisa ada kemungkinan ibu hamil juga si kecil di kandungan kehilangan vitamin dan mineral penting kayak kalsium dan asam folat.
Orang yang menerapkan diet rendah karbo juga cenderung mengonsumsi lebih banyak lemak dan protein yang bisa memicu kelelahan dan bau mulut. Sasha menyarankan ibu hamil mengonsumsi karbohidrat kompleks yang bisa jadi sumber energi, serat, kalsium, zat besi dan vitamin B. Selain itu, karbohidrat kompleks juga bisa bikin ibu hamil kenyang lebih lama dan memperlancar buang air besar.
"Gula memang bentuk lain
karbohidrat. Tapi ingat, ini bukan sumber gizi yang baik. Makanan yang tinggi gula juga mengandung lemak jenuh. Jadi, saya nggak menyarankan ibu hamil terlalu banyak mengonsumsi asupan tinggi gula dan tinggi lemak. Ini membantu ibu terhindar dari kenaikan berat badan terlalu banyak," kata Sasha.
Kalau mau beli makanan atau minuman, jangan lupa perhatikan label berapa kandungan gula dalam makanan itu ya, Bun. Kata Sasha, kalau jumlah gulanya lebih dari 15 gram per 100 gram itu termasuk tinggi gula. Kalau jumlah gulanya 5 gram atau kurang per 100 gram itu termasuk rendah gula.
(rdn)