Jakarta -
Merasa lebih emosional dan baper saat
hamil, Bun? Bunda nggak sendiri nih, karena banyak ibu hamil yang juga merasakan hal sama. Dalam kondisi tersebut, ketidaknyamanan mungkin akan dirasakan selama kehamilan ya, Bun.
Perubahan suasana hati yang naik turun merupakan hal normal. Kondisi ini terjadi karena faktor hormonal yang berubah dengan cepat. Nggak heran deh kalau situasi emosional Bunda jadi seperti 'yoyo' setiap harinya.
Melansir
Very Well Family, disebutkan jika tingkat estrogen saat hamil memang melonjak lebih dari 100 kali, khususnya pada 12 minggu pertama kehamilan. Selain itu, hormon progesteron juga meningkat cepat selama kehamilan, terutama selama tiga bulan pertama. Hormon estrogen biasanya dikaitkan dengan energi sementara progesteron berasosiasi dengan relaksasi, Bun.
Selain faktor hormonal, tigkat emosi Bunda juga disebabkan berbagai hal di luar faktor hormonal, seperti dikatakan Dr Frank Ling, profesor dan chairman obstetri dan ginekologi di University of Tennessee, dikutip dari laman
WebMd. Salah satu yang paling sering dirasakan yaitu rasa khawatir berlebihan, betul nggak nih?
Biasanya, kekhawatiran yang dirasakan ibu hamil berkutat seputar proses kehamilan, serta peran barunya sebagai ibu kelak. Tak dipungkiri, transformasi menjadi seorang ibu mendatangkan beberapa kehawatiran, bagi banyak ibu hamil. Diantaranya tentang kesehatan bayinya, perubahan tubuh, kemampuan menjadi ibu, dan seterusnya.
"Keibuan sesungguhnya merupakan transformasi yang permanen,"kata Deborah Issokson, psikolog di Boston yang berspesialisasi dalam kesehatan mental perinatal.
Walau menjadi transformasi yang permanen, Deborah mengatakan, proses transformasi tersebut merupakan perjalanan yang dahsyat. Mungkin, alasan itulah yang tanpa disadari menimbulkan
kecemasan pada ibu hamil.
 Ibu hamil jadi baper/ Foto: Istock |
Meski demikian, Deborah menyarankan para
ibu hamil untuk menjalani transformasi tersebut dengan penuh kenyamanan. "Sebaiknya transormasi tersebut tidak dibarengi dengan hadirnya kecemasan, kekhawatiran, penyesalan, ambivalensi, dan lainnya. tu merupakan dahsyatnya perjalanan yang sedang Anda jalani,"katanya.
Bunda, ketika kondisi tersebut begitu mengganggu, salah satu solusi terbaik yang bisa Bunda lakukan ialah mencari sosok terdekat untuk berbagi perasaan. Bunda dapat mengungkapkan kekhawatiran yang Bunda rasakan tersebut kepada suami. Atau, Bunda juga bisa berbagi dengan teman, sahabat, dan anggota keluarga. Intinya, ada orang yang mendengarkan kekhawatiran Bunda sehingga tidak merasa terbebani seorang diri. Tetap semangat dan sehat selalu ya, Bun!
(rap/rap)