Jakarta -
Sebagian orang terlalu khawatir untuk berpuasa saat hamil. Padahal menurut dr. Siti Aisyah, MARS PROKAMI, dalam syariah Islam, ibu hamil dianjurkan untuk berpuasa asal mampu.
"Boleh satu hari puasa dahulu terus periksa lagi. Anjurannya berpuasa itu lebih baik. Sikap kita juga bukan menggampangkan tapi bukan mempersulit. Kita coba dahulu kalau kita mampu. Kalau lemas artinya tandanya kita memang belum mampu," kata Aisyah di acara Bicara Sehat RSUI Depok, Rabu (15/5/2019).
Menurut Aisyah, jika ibu hamil berpuasa justru memberi banyak manfaat bagi ibu dan janin. Di kesempatan yang sama, Dr.dr. Rima Irwinda Sp.OG(K) memaparkan hasil sebuah studi dari Turki yang menunjukkan bahwa puasa memberi manfaat pada ibu hamil.
"Puasa saat hamil, cairan memang berkurang tapi sama sekali tidak mengurangi berat badan. Sebuah studi dari Turki, hormon yang mengatur gula darah atau insulin menjadi sensitif. Jadi dengan puasa menurunkan risiko diabetes kehamilan," kata Rima.
 Foto: iStock |
Disebutkan Rima, puasa juga tidak menurunkan kadar hemoglobin. Lalu, kadar ferritin (cadangan besi) meningkat pada wanita hamil yang berpuasa.
"Lalu yang perlu diperhatikan adalah pertahankan cairan dalam tubuh untuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih," tuturnya.
Rima juga menjelaskan bahwa kadar kolesterol saat puasa justru lebih rendah. Jadi pada prinsipnya gula darah dan lemak jahat kadarnya lebih baik alias turun, Bun. Makanya kata Rima, ada istilah Intermittent fasting, salah satu cara jika ingin punya tubuh yang sehat.
Lalu adakah pengaruh puasa terhadap janin? Dalam hasi penelitian enggak ada perubahan pada indeks amnion fluid (cairan ketuban). Lalu enggak ada perubahan berat badan janin.
"Selain itu ketebalan lemak viseral rongga perut menurun pada ibu hamil yang puasa. Kita yang hamil atau sedang tidak hamil perlu pertahankan lemak di perut tetap rendah supaya mencegah risiko terkena penyakit kardiovaskuler dan diabetes melitus," kata Rima.
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)