Jakarta -
Ibu hamil memang diperkenankan tak berpuasa demi kesehatan bayinya. Namun, sebuah penelitian di BMC Pregnancy and Childbirth menemukan 90 persen ibu hamil memilih tetap berpuasa di bulan Ramadhan. Untuk itu, ibu perlu memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan yang penting untuk perkembangan bayinya.
Ibu hamil memutuskan
berpuasa tentu setelah mendapat izin dari dokter. Selain itu, ibu hamil sangat disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan saat puasa.
"Mereka harus membicarakan hal ini dengan dokter kandungan mereka, yang dapat membimbing mereka tentang makanan apa yang harus dimakan selama sahur (makan pagi) dan berbuka puasa (makan malam) untuk memastikan diet seimbang dan asupan nutrisi penting yang tepat," kata Dr Desislava, dari IVI Fetal Medical Center, Abu Dhabi, mengutip MenaFN.
Untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan demi perkembangan bayi yang sehat, Desislava menekankan perlunya mengonsumsi banyak cairan dan makanan dengan kadar air tinggi selama sahur dan buka puasa. Buah-buahan, sayuran, sup, semur, dan bubur termasuk yang direkomendasikan ahli.
 Foto: iStock |
Saat sahur, Desislava menyarankan ibu hamil memilih makanan yang berenergi tinggi dan kaya protein serta serat saat sahur. Sedangkan, buah-buahan segar dan kering serta makanan yang kaya gula disarankan dikonsumsi saat berbuka puasa.
"Selain itu, cobalah mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah terutama selama sahur seperti pasta gandum, roti gandum, gandum dan sereal berbahan dasar gandum, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan tanpa garam," tambah Desislava.
Yang perlu diingat, Bun, hindari terlalu banyak konsumsi makanan asin ketika sahur karena ini dapat membuat seseorang merasa haus sepanjang hari. Selain itu, wanita hamil tidak boleh ketinggalan mengonsumsi asam folat dan vitamin D seperti yang diberi dokter.
Sementara itu, Dr.dr. Rima Irwinda Sp.OG(K) memaparkan hasil sebuah studi dari Turki yang menunjukkan bahwa puasa memberi manfaat pada ibu hamil.
"
Puasa saat hamil, cairan memang berkurang tapi sama sekali tidak mengurangi berat badan. Sebuah studi dari Turki menunjukkan hormon yang mengatur gula darah atau insulin menjadi sensitif. Jadi dengan puasa menurunkan risiko diabetes kehamilan," kata Rima.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)