Tahap Perkembangan Janin di Minggu ke-17 sampai ke-20
Yuni Ayu Amida |
HaiBunda
Minggu, 23 Jun 2019 12:02 WIB
Ilustrasi tahap perkembangan janin di minggu ke-17 sampai ke-20/ Foto: iStock
Setiap wanita hamil pasti mengalami morning sickness, Bun. Namun jika morning sickness ini parah, maka berisiko terhadap komplikasi kehamilan dan perkembangan janin.
Risiko tersebut pun akan meningkat jika mual dan muntah tetap terjadi hingga trimester kedua kehamilan. Sebuah studi mengungkapkan, morning sickness hingga trimester kedua kehamilan lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Lebih lanjut, morning sickness yang parah bisa menyebabkan kekurangan gizi dan dehidrasi pada wanita hamil, bahkan hal ini dikaitkan dengan kelahiran prematur.
"Jika morning sickness tersebut masih bertahan hingga lebih dari 16 sampai 21 minggu, Anda harus waspada dan segera mencari bantuan medis," kata Marie Bolin, pemimpin penelitian dari Uppsala University's Department of Women's and Children's Health, dikutip dari detikcom.
Penyebab morning sickness yang parah diduga karena tingginya tingkat hormon human chorionic gonadotropin (hCG), yang diproduksi plasenta terutama selama trimester pertama kehamilan. Kadar hCG yang tinggi selama trimester kedua bisa mengindikasikan pembentukan plasenta yang abnormal.
Selain hal tersebut, yuk Bunda simak tahapan perkembangan janin pada minggu ke-17 sampai 20. Lihat halaman berikutnya ya.
Dikutip dari berbagai sumber, pada bagian retina mata sekarang sudah memiliki lapisan-lapisan tersendiri. Sebagian besar penggandaan neuron di otak selesai pada akhir minggu ke-16 atau memasuki awal minggu ke-17. Bayi pun tumbuh dengan cepat dan sekarang beratnya sekitar 150 gram. Kepala dan tubuhnya sekarang lebih proporsional.
Lemak mulai terbentuk, ini membantu produksi panas dan metabolisme bayi. Paru-paru mulai mengeluarkan cairan ketuban, dan sistem peredaran darah dan saluran kencing bekerja. Rambut di kepala, alis, dan bulu mata mulai terisi.
Bayi juga mulai bergerak sedikit, dan mungkin menanggapi suara keras dari dunia luar, seperti musik. Bunda mungkin belum merasakan gerakan bayi ini, terutama jika ini adalah kehamilan pertama Bunda.
Minggu ke-18
Dari minggu ke-18 hingga 20, gerakan janin, aktivitas pernapasan, dan detak jantung mulai mengikuti siklus harian, yang disebut ritme sirkadian. Ritme ini adalah ritme yang sama yang menjadi ciri berbagai aktivitas biologis sepanjang hidup.
Zat putih pelindung yang disebut vernix caseosa sekarang membungkus janin. Zat ini melindungi kulit janin dari paparan cairan ketuban. Selain itu, retinanya menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, jadi jika ada cahaya terang menyinari perut Bunda, bayi mungkin akan bergerak untuk melindungi matanya.
Di minggu ini pula bayi memiliki refleks menendang. Dia juga bisa menguap, meregangkan badan, dan membuat ekspresi wajah bahkan mengerutkan kening.
Kulit bayi mulai berkembang, namun tampak merah karena pembuluh darah terlihat mengalir. Lapisan pelindung putih krem yang disebut vernix juga mulai berkembang di kulit bayi. Kaki bayi juga mulai tumbuh lebih panjang dari lengannya.
Pada minggu ini, karena bayi terus tumbuh, Bunda mungkin merasakan beberapa sakit dan nyeri, seperti sakit perut bagian bawah, pusing, mulas, sembelit, kram kaki, pembengkakan ringan pada pergelangan tangan dan kaki, serta sakit punggung.
Selain itu, pembuluh darah yang melebar mungkin akan menyebabkan timbulnya tanda merah di wajah, bahu, dan lengan Bunda. Tapi ini hanya bersifat sementara saja.
Minggu ke-20
Pada minggu ke-20, koklea mencapai ukuran dewasa dalam telinga bagian dalam karena dia sepenuhnya berkembang. Janin mulai semakin sensitif terhadap suara.
Janin akan menutup telinganya dengan tangannya jika terdengar suara keras di dekat ibunya, dan bahkan mungkin akan terkejut dan 'melompat'. Janin pun makin sering bergerak juga seperti memutar, menggoyang, meninju, dan menendang.