Jakarta -
Setiap wanita hamil pasti mengalami
morning sickness, Bun. Namun jika
morning sickness ini parah, maka berisiko terhadap komplikasi kehamilan dan perkembangan janin.
Risiko tersebut pun akan meningkat jika mual dan muntah tetap terjadi hingga trimester kedua kehamilan. Sebuah studi mengungkapkan,
morning sickness hingga trimester kedua kehamilan lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Lebih lanjut, morning sickness yang parah bisa menyebabkan kekurangan gizi dan dehidrasi pada wanita hamil, bahkan hal ini dikaitkan dengan
kelahiran prematur.
"Jika
morning sickness tersebut masih bertahan hingga lebih dari 16 sampai 21 minggu, Anda harus waspada dan segera mencari bantuan medis," kata Marie Bolin, pemimpin penelitian dari Uppsala University's Department of Women's and Children's Health, dikutip dari
detikcom.Penyebab
morning sickness yang parah diduga karena tingginya tingkat hormon human chorionic gonadotropin (hCG), yang diproduksi plasenta terutama selama trimester pertama kehamilan. Kadar hCG yang tinggi selama trimester kedua bisa mengindikasikan pembentukan plasenta yang abnormal.
Selain hal tersebut, yuk Bunda simak tahapan perkembangan janin pada minggu ke-17 sampai 20. Lihat halaman berikutnya ya.
[Gambas:Video 20detik]
(yun/muf)