Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Dampak Hipertensi Kronis Saat Hamil bagi Perkembangan Janin

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Selasa, 25 Jun 2019 07:00 WIB

Waspada, Bunda, hipertensi kronis saat hamil bisa berdampak buruk bagi perkembangan janin.
Ilustrasi dampak hipertensi saat hamil bagi perkembangan janin/ Foto: iStock
Jakarta -

Bunda memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi? Perlu diwaspadai saat masa kehamilan, hipertensi bisa memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan Bunda.

Dalam buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal, dr.Fredrico Patria, Sp.OG, membenarkan, hipertensi yang Bunda alami merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kehamilan berisiko. Terlebih kalau hipertensi kronis.

"Jika ibu memiliki tekanan darah tinggi sebelum hamil, atau didiagnosis hipertensi sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu, ibu memiliki hipertensi kronis. Sampai dengan 5 persen dari wanita hamil mengalami hipertensi kronis," paparnya.

Dijelaskan juga, hipertensi kronis bisa mengakibatkan Bunda memiliki risiko besar mengalami komplikasi kehamilan. Keadaan tersebut juga bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius bagi Bunda dan perkembangan janin.

Hipertensi kronis bahkan secara signifikan meningkatkan risiko Bunda terkena preeklamsia. Jumlah darah yang mengalir melalui plasenta juga bisa berkurang, sehingga janin hanya menerima sedikit oksigen dan nutrisi.

Akibatnya, janin bisa mengalami keterlambatan pertumbuhan, kelahiran prematur, placenta abruption atau plasenta terlepas lebih awal dari rahim, dan meningkatkan risiko bayi lahir mati.

Dampak Hipertensi Kronis Saat Hamil bagi Perkembangan JaninIlustrasi dampak hipertensi saat hamil bagi perkembangan janin/ Foto: iStock


Mengutip detikcom, spesialis kandungan dan kebidanan Divisi Fetomaternal RSU dr Soetomo Surabaya, dr.Khanisyah Erza Gumilar, Sp.OG, menegaskan, preeklamsia adalah hipertensi pada kehamilan dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.

"Biasanya, kondisi ini terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu," ungkapnya.

Sementara melansir dari Mayo Clinic, berikut tanda-tanda Bunda mengalami preeklamsia:

1. Kelebihan protein dalam urine
2. Sakit kepala parah
3. Penglihatan kabur atau sensitif terhadap cahaya
4. Nyeri perut bagian atas, di sisi kanan tulang rusuk
5. Mual atau muntah
6. Penurunan urine
7. Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia)
8. Fungsi hati terganggu
9. Napas pendek yang disebabkan cairan di paru-paru


Bunda, simak juga ya bahan-bahan alami untuk antiseptik ibu hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda