HaiBunda

KEHAMILAN

Ibu Hamil Konsumsi Makanan Olahan Tingkatkan Risiko Anak Autis?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 05 Jul 2019 17:00 WIB
Ilustrasi makanan ibu hamil dan kaitannya dengan autisme anak/ Foto: iStock
Jakarta - Penyebab autisme masih misterius. Sejumlah penelitian berusaha mencari tahu penyebabnya. Nah, penelitian terbaru menemukan hubungan antara wanita hamil yang mengonsumsi makanan olahan dengan risiko anak mengalami autisme.

Menurut peneliti dari University of Central Florida (UCF), kadar asam propionat (PPA) yang tinggi bisa berdampak negatif pada sistem saraf janin yang masih berkembang. PPA merupakan zat yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan banyak makanan olahan.

Para ilmuwan menyimpulkan paparan PPA pada bayi yang belum lahir bisa jadi salah satu prekursor autisme.


"Studi telah menunjukkan tingkat PPA yang lebih tinggi dalam sampel tinja dari anak-anak dengan autisme dan mikrobioma usus pada anak-anak autis berbeda," kata ketua peneliti Dr. Saleh Naser mengutip CBS.

Tim peneliti UCF juga melihat pola anak-anak dengan autisme yang mengalami gangguan usus seperti sindrom iritasi usus. Studi yang diterbitkan Scientific Reports ini menemukan bahwa mengekspos stem cell manusia dengan kadar PPA bisa mengubah sejumlah sel menjadi neuron yang ditemukan dalam sistem saraf.

Terlalu banyak PPA dalam sistem juga dilaporkan dengan meningkatnya jumlah sel glial di saraf. Walaupun sel glial dikatakan sebagai bagian kunci dari tubuh, jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan peradangan di otak yang merupakan gejala lain pada spektrum autisme.

"Penelitian ini hanya langkah pertama menuju pemahaman yang lebih baik tentang Autism Spectrum Disorder," tambah peneliti UCF.

Ilustrasi makanan ibu hamil dengan risiko autisme anak/ Foto: Thinkstock
dr.Kresno Mulyadi, Sp.KJ, psikiater dari RS Omni Hospital Alam Sutera, Jakarta, pernah mengatakan, autisme merupakan bentuk dari gangguan perkembangan. Istilahnya berasal dari kata auto yang artinya 'sendiri'.



"Indikasinya adalah anak lebih asik dengan dunianya sendiri. Gangguan ini terdiri dari spektrum yang amat luas. Artinya, gangguannya bisa berkisar dari ringan, sedang hingga berat," jelas Kresno, dikutip dari detikcom.

Ketahui juga manfaat terapi lumba-lumba bagi penyandang autisme di video berikut, Bun.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Potret Jo Yuri, Pemeran Player 222 di Squid Game yang Aslinya Mantan Member Girlgroup

Terpopuler: Deretan Artis Indonesia Ganti Profesi saat Pindah ke Luar Negeri

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK