Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Hiks, Seorang Anak Autis Lukai Diri karena Dilarang Bawa Mainan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 02 Jul 2019 11:05 WIB

Karena dilarang membawa mainannya ke pesawat, anak autis ini menyakiti dirinya sendiri. Hiks.
Hiks, Seorang Anak Autis Lukai Diri karena Dilarang Bawa Mainan/ Foto: iStock
Jakarta - Kejadian memilukan dialami seorang anak autis bernama Leyton Martin (8). Baru-baru ini Martin menyakiti dirinya sendiri setelah dilarang pihak maskapai Ryanair membawa mainannya ke dalam pesawat.

Dilansir detikcom, kejadian bermula saat Martin dan keluarganya akan pulang setelah berlibur dari Spanyol ke Inggris. Martin dilarang membawa tas berisi mainan favoritnya ke dalam pesawat.

Diketahui bahwa ibu Martin, Claire, telah membayar lebih ke pihak maskapai untuk kelebihan bagasi. Namun, petugas tetap melarang tas dibawa masuk karena tidak termasuk bagasi prioritas.

Meski Claire telah menjelaskan pentingnya isi tas itu untuk anaknya, petugas tetap tidak peduli. Akibatnya, Martin menangis dan tantrum hingga menggigit-gigit tangannya sendiri sampai terluka.

"Saya berusaha menjelaskan, bahwa anak saya, yang mengenakan kalung disabilitasnya, menyimpan iPad dan mainan-mainan sensorik di tas itu. Kami sangat membutuhkan itu untuk tetap membuatnya terhibur selama 5 jam penerbangan," kata Claire.

Sedangkan, Ryanair beralasan jika keluarga Martin tidak menginformasikan bahwa anaknya mengidap autis. Sehingga maskapai tidak menyediakan pendampingan khusus untuk kebutuhan Martin.

"Konsumen ini tidak memesan pendampingan khusus sebelumnya untuk penerbangan itu. Mereka juga tidak mengontak Customer Service Ryanair untuk permintaan khusus," kata juru bicara Ryanair.

Hiks, Seorang Anak Autis Lukai Diri karena Dilarang Bawa MainanHiks, Seorang Anak Autis Lukai Diri karena Dilarang Bawa Mainan/ Foto: Thinkstock


Membawa anak dengan disabilitas terutama autis dengan pesawat memang butuh prosedur khusus, Bun. Paling penting, Bunda harus tanyakan layanan disabilitas yang tersedia di bandara dan maskapai penerbangan.

Di Peraturan Menteri Nomor 61 Tahun 2015 tentang Fasilitas Udara, disampaikan bahwa ada fasilitas khusus yang diberikan untuk penyandang disabilitas dan penumpang berkebutuhan khusus. Fasilitas ini wajib diberikan oleh penyelenggara bandar udara dan angkutan udara.

Tujuannya, agar penumpang dapat menerima pelayanan yang lazim diberikan kepada masyarakat umum. Setiap maskapai yang menyediakan layanan ini akan meminta konsumen menghubungi dulu sebelum melakukan penerbangan.

Nah, bila yang dibawa adalah anak-anak penyandang disabilitas, Bunda juga harus memperhatikan persiapan lainnya. Salah satunya kebutuhan si kecil.

Kapten Erich Ries dari Delta Airbus Amerika setuju jika orang tua memang harus menyiapkan tas berisi keperluan lengkap anak autis. Tujuannya agar anak enggak bosan, Bun.

"Siapkan perlengkapan yang 'terasa seperti di rumah' dalam tas anak. Jangan lupa lakukan latihan prosedur selama penerbangan, agar anak tidak kaget," kata Ries, yang juga ayah dari anak autis, mengutip CNN.

[Gambas:Video 20detik]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda