Jakarta -
Salah satu yang ditakutkan
ibu hamil (bumil) jelang melahirkan adalah mendapati posisi bayinya sungsang. Hal ini karena ada beberapa risiko yang mungkin akan dialami, termasuk peluang melahirkan normal.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr Soetomo, dr.Hari Nugroho, Sp.OG, menjelaskan bahwa saat usia kehamilan muda, posisi sungsang sering terjadi akibat janin melayang-layang karena cairan ketuban yang banyak. Ini artinya, sebagian bayi bisa berputar atau merubah posisinya sendiri dari sungsang menjadi normal.
"Kemungkinan janin posisi sungsang menurun seiring makin besarnya usia kehamilan. Sekitar 20 - 25 persen janin posisinya sungsang di bawah usia 28 minggu, menurun hingga 7 - 16 persen saat usia 32 minggu dan hanya tersisa 3 - 4 persen saja tetap dalam posisi sungsang pada usia 9 bulan," terang Hari, dikutip dari
detikcom.
Hari juga menjelaskan, beberapa hal yang menyebabkan janin dalam posisi sungsang di antaranya kelainan anatomi rahim, adanya tumor dalam rahim seperti myoma uteri. Kelainan letak plasenta, cairan ketuban terlalu banyak atau terlalu sedikit, panggul sempit, serta kelainan janin.
"Selain itu, bisa juga karena semakin seringnya hamil, contoh anak keempat lebih tinggi risiko sungsang dibanding anak kedua, dan seterusnya," jelas Hari.
Lantas, bisa enggak sih melahirkan normal jika posisi bayi sungsang? Yuk, tiga fakta seputar bayi sungsang yang perlu Bunda ketahui.
1. Tiga jenis posisi sungsang
Ilustrasi janin / Foto: iStock |
Dilansir
Babygaga, posisi sungsang terdiri dari tiga jenis yakni frank breech (sungsang frank), posisi di mana bokong berada di bawah, sedangkan kedua kaki dalam posisi lurus di hadapan wajah dan tubuh janin.
Kedua, posisi complete breech (sungsang lengkap), yakni ketika bokong berada di bawah dengan lutut dan kaki janin menekuk seperti sedang jongkok. Ketiga, Incomplete breech (sungsang tidak lengkap), kondisi di mana bokong berada di bawah, dengan salah satu kaki berada di atas, sedangkan satunya lagi menekuk ke bawah.
2. Bayi sungsang belum tentu berulangMeski satu rahim, kehamilan dan persalinan antara setiap anak itu berbeda. Ini artinya, saat melahirkan anak pertama dalam kondisi sungsang, belum tentu anak kedua maupun seterusnya mengalami hal yang sama.
3. Peluang dilahirkan secara normalDikutip dari
Family Doctor, beberapa bayi yang berada dalam posisi sungsang bisa dilahirkan melalui persalinan normal melalui vagina. Tapi, bukan berarti semua
bayi sungsang bisa lahir normal. Sebelumnya, dokter harus memastikan dulu risiko, komplikasi, atau kemungkinan cacat pada bayi jika dilahirkan normal.
"Untuk melahirkan bayi sungsang secara normal, (berat) bayi harus di bawah tiga kilogram. Karena jika bayinya besar, nanti bisa nyangkut kepalanya," terang dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr.Boy Abidin, Sp.OG(K), melansir dari
detikcom.Boy menegaskan, kelahiran bayi sungsang memang tidak harus dengan operasi caesar. Tapi, karena posisi kepala untuk keluar agak sulit, persalinan mesti dibantu tenaga medis yang kompeten. Ia pun mengingatkan, ada risiko yang bisa dialami bayi sungsang jika dilahirkan dengan persalinan normal, seperti cedera dan trauma.
Simak pula video soal kondisi perempuan yang rentan hamil anggur ini, Bun.
(yun/muf)