Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Hiks! Ibu Hamil Jadi Korban Malapraktik, Suntik Vitamin Malah Aborsi

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 27 Sep 2019 20:03 WIB

Seorang ibu hamil di Seoul, Korea Selatan menjadi korban malapraktik, alih-alih dapat vitamin penguat malah keliru diberi anestesi dan berujung aborsi.
Hiks! Ibu Hamil Jadi Korban Malapraktik, Suntik Vitamin Malah Aborsi/ Foto: iStock
Jakarta - Kisah pilu ini datang dari Seoul, Korea Selatan. Seorang ibu harus kehilangan calon bayinya karena dugaan malapraktik seorang dokter dan perawat di sebuah klinik kesehatan.

Dikutip dari detikcom, wanita yang tak disebutkan namanya itu berkunjung ke klinik di Distrik Gangseo, Seoul. Tujuannya untuk mendapatkan suntikan nutrisi yang menguatkan kandungan. Saat itu, janin yang dikandungnya berusia enam minggu.

Entah bagaimana bisa terjadi, ibu hamil tadi tak mendapat vitamin penguat kandungan malah dibius, diberi tindakan anestesi. Tanpa mengonfirmasi lebih dahulu identitas pasien, dokter bersama perawat malah melakukan tindakan aborsi. Dalam kondisi terbius, sang ibu tak tahu apa yang terjadi padanya.

Saat terbangun, ia janin yang dikandungnya sudah lenyap. Kasus ini pun langsung diinvestigasi kepolisian Gangseo. Setelah diusut, dokter dan suster yang saat itu berjaga mengaku mengambil data pasien yang salah. Data pasien telah tertukar dan parahnya, pihak klinik itu tidak periksa ulang identitas, sehingga berakhir fatal.
Ilustrasi ibu hamilIlustrasi ibu hamil/ Foto: iStock
"Dokter dan suster telah mengakui kesalahan mereka," kata pihak kepolisian dikutip dari CNN.

Peristiwa yang terjadi pada 7 Agustus 2019 silam itu hingga kini sedang dalam proses investigasi. Jika terbukti, mereka akan dinyatakan bersalah karena karena kelalaian yang membuat seseorang dalam bahaya.

Baru-baru ini, Korea Selatan memang melegalkan praktik aborsi. Rencananya akan segera disahkan pada 31 Desember 2020. Hukum sebelumnya, melarang adanya aborsi dan siapapun yang melanggar bisa dikenai hukuman penjara hingga satu tahun. Namun praktik aborsi menjadi legal pada beberapa kasus, yakni jika orang tua punya penyakit turunan, hamil akibat perkosaan atau inses, atau janin berisiko membahayakan nyawa sang ibu.

Tentunya peristiwa ini membuat trauma yang mendalam bagi ibu. Apalagi jika anak masih dalam kandungan, anak yang dinantikan. Menurut Dr. Denise Turner, dosen di Social Work and Social Care, University of Sussex, dampak paling buruk saat orang tua kehilangan anaknya karena kematian adalah kesanggupan mereka untuk bertahan hidup yang jauh dari kata positif.

Mengutip dari Heal Grief, kehilangan anak karena kematian adalah tragedi yang besar. Di tahap awal, kebanyakan orang tua mengalami rasa sakit yang bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau lebih.

Simak juga video tentang ciri wanita yang rentan hamil anggur:

[Gambas:Video Haibunda]

(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda