Jakarta -
Kehamilan tidak normal banyak jenisnya, Bun. Salah satu yang patut Bunda waspadai adalah hamil anggur.
Kondisi ini bisa terjadi pada wanita yang hamil dan menyebabkan bakal
janin tidak berkembang. Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr.Boy Abidin, SpOG, di usia tertentu wanita bisa memiliki risiko mengalami hamil anggur yang jika tidak ditangani akan berubah menjadi keganasan.
"Risiko lebih tinggi untuk wanita yang usianya di atas 35 tahun atau di bawah 20 tahun," kata Boy, dalam acara
Dr.Oz Indonesia di Trans TV.
Dalam jurnal yang diterbitkan di
International Journal of Obstetrics and Gynecology pada tahun 2002, dijelaskan jika hamil anggur semakin berisiko terjadi diÂ
usia muda dan tua. Paling berisiko terjadi di bawah usia 15 tahun dan di atas 45 tahun.
Penyebabnya ditunjukkan dengan hipotesis bahwa ada peningkatan pembuahan
oozyte abnormal di awal dan akhir reproduksi wanita. Meski ini belum bisa dijelaskan lebih lanjut.
 Ilustrasi ibu hamil/ Foto: iStock |
Hamil anggur pada usia muda atau tua hanya mewakili sebagian kecil dari semua kehamilan dalam data. Namun, mayoritas kehamilan anggur terjadi di tengah masa reproduksi. Sekarang ini kasus hamil anggur bisa terjadi di usia 27 tahun, Bun. Rata-rata, hamil anggur dialami wanita usia antara 18 sampai 40 tahun sebesar 91 persen.
Sekitar 1 dari setiap 1.000 kehamilan didiagnosis sebagai hamil anggur. Selain faktor usia, riwayat kesehatan juga berpengaruh. Jika wanita pernah mengalami
hamil anggur, kemungkinan besar akan mengalaminya lagi. Rata-rata 1 dari 100 wanita bisa mengalami hamil anggur berulang.
Simak penjelasan lengkap tentang hamil anggur bisa Bunda saksikan di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)