Jakarta -
Kehamilan tidak normal bisa terjadi pada siapapun, Bunda. Termasuk hamil anggur yang menyebabkan bakal
janin tidak berkembang.
Gejala hamil anggur pada awalnya hampir sama seperti kehamilan normal. Namun, ada gejala tertentu yang bisa dikenali dengan mudah.
"Gejala hamil tetap sama, test pack juga positif. Namun, pada hamil anggur, keluhan mual dan muntah lebih hebat karena kadar HCG jauh lebih tinggi dibanding normal. Selain itu, ukuran kehamilan jauh lebih besar dari usia seharusnya," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr.Boy Abidin, SpOG dalam acara
Dr.Oz Indonesia di Trans TV.
Melansir
Mayo Clinic, tanda lain yang mungkin timbul adalah pendarahan vagina berwarna cokelat hingga merah terang di trimester pertama. Ditemukan juga benjolan seperti anggur dan
nyeri panggul.
Bila Bunda mengalami tanda dan gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Biasanya dokter dapat mendeteksi tanda lain, seperti:
- Pertumbuhan rahim yang cepat
- Tekanan darah tinggi
- Preeklamsia (kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan ada protein dalam urine setelah 20 minggu kehamilan)
- Ada kista ovarium
- Anemia
- Hipertiroidisme
 Ilustrasi ibu hamil/ Foto: iStock |
Setelah dideteksi mengalami hamil anggur, sebaiknya segera ke dokter untuk ditangani. Dikhawatirkan, jika tidak segera diambil tindakan, bisa menjadi keganasan.
"Orang dengan hamil anggur, biasanya dokter pantau selama satu tahun HSG-nya, apakah betul kadarnya turun atau jadi nol lagi. Kalau masih naik, kemungkinan HSG masih tertinggal di sana dan ini bisa berubah jadi ganas," ujar Boy.
Salah satu upaya penanganan hamil anggur yaitu denganÂ
kuret atau mengakhiri kehamilan. Setelah dilakukan tindakan, Boy menyarankan untuk istirahat dalam artian tidak memulai program hamil, selama setahun. Dengan catatan kadar
HCGÂ terkontrol. Setelah setahun, baru bisa mencoba hamil lagi.
Penjelasan lengkap tentang hamil anggur bisa Bunda saksikan di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)