Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Blighted Ovum Alias Hamil Kosong, Kenali Penyebabnya Bunda

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 05 Oct 2019 10:50 WIB

Kenali penyebab blighted ovum alias hamil kosong yang termasuk dalam kehamilan tidak normal, Bun.
Ilustrasi ibu hamil/ Foto: iStock
Jakarta - Kita semua tahu, kehamilan yang paling baik adalah sehat. Tapi ada juga kehamilan tidak normal yang bisa dialami ibu hamil, Bun. Salah satunya kehamilan kosong atau blighted ovum.

Lalu apa itu kehamilan kosong atau blighted ovum?

Kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr.Ardiansjah Dara SpOG, blighted ovum adalah perkembangan janin tidak normal, di mana kantung kehamilannya ada tetapi setelah itu, janin tidak ada. Kondisi ini bisa dilihat dri ultrasonografi (USG).

"Kehamilan kalau pertama kita tahu dari USG, ada kantungnya dulu, warna hitam. Kemudian kantung ini semakin besar. Blighted ovum setelah membesar, dokter lihat tidak ada janinnya, kosong," ujar Ardiansjah, dikutip dari detikcom.

Penyebabnya, menurut Ardiansjah bisa karena masalah kromosom dan genetik. Selain itu faktor usia bisa jadi penyebab lain.

"Kehamilan lanjut di atas 35 tahun, biasanya kasus blighted ovum-nya menjadi lebih meningkat," kata Ardiansjah.

Ilustrasi ibu hamilIlustrasi ibu hamil/ Foto: iStock

Melansir dari American Pregnancy Association, blighted ovum lebih dikenal dengan kehamilan anembrionik. Terjadi ketika sel telur menempel di dinding rahim, tetapi embrio tidak berkembang.

Sel kemudian berkembang untuk membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak pada embrio. Blighted ovum sering terjadi di trimester pertama kehamilan dan penyebab 50 persen keguguran.

Paling sering terjadi karena kromosom yang abnormal. Tubuh wanita mengenali kromosom abnormal pada janin dan secara alami harus mengakhiri kehamilan karena janin tidak berkembang.

Selain karena kromosom, bisa juga disebabkan pembelahan sel yang tidak normal atau kualitas sperma dan sel telut yang buruk.

Dalam blighted ovum, meski tidak ada embrio, plasenta masih menghasilkan human chorionic gonadotropin (hCG), Bun. Ini adalah hormon yang dirancang untuk mendukung kehamilan.

Tes kehamilan dengan darah dan urine bisa mengetahui kadar hCG. Namum, blighted ovum tidak terdeteksi meski tes kehamilan positif.

Bicara soal kehamilan, simak juga tips hamil anak perempuan atau laki-laki di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda