Jakarta -
Saat
hamil 6 bulan, tentu rasanya semakin dekat dengan hari persalinan. Nah, apakah Bunda penasaran kira-kira apa yang terjadi pada janin dalam kandungan di 24 minggu ini?
Melansir
Web MD, memasuki minggu ke-24, ukuran janin sekitar 21 cm dengan berat 0,63 kilogram. Kulitnya masih transparan dengan pembuluh darah yang terlihat jelas. Bayi juga sudah mulai memiliki pola tidur dan bangun yang teratur.
Pada saat ini pula, kelopak matanya mulai membuka dan menunjukkan respons kedip. Tak hanya itu, bayi juga sudah mulai bisa merespons terhadap suara. Misal terhadap suara keras yang terjadi tiba-tiba, ia bisa kaget, dengan melakukan kedip maupun cegukan.
Bayi juga merespons tekanan, gerakan, nyeri, panas dan dingin, rasa, dan cahaya. Pada akhir bulan keenam, panjang bayi bertambah jadi 30 sentimeter dengan berat sekitar 0,9 kilogram. Kulitnya masih berwarna kemerahan karena pembuluh darah yang masih terlihat. Jari-jari bayi juga mulai terlihat.
Selain itu, melansir
Pregnancy Birth Baby, bayi usia 23 - 24 minggu ini sudah bisa lahir lho, Bunda, namun tentu lahirnya akan prematur. Biasanya, bayi prematur lahir antara 32 dan 36 minggu. Namun pada beberapa kasus, ada bayi usia 23 sampai 24 minggu yang bisa lahir prematur dan ada kemungkinan untuk bisa bertahan hidup.
"Namun risikonya sangat tinggi, terutama masalah perkembangannya," jelas ulasan tersebut.
Sebagian besar bayi yang lahir sebelum 32 minggu dengan berat 2,5 kilogram atau kurang, memerlukan bantuan pernapasan dan dapat dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU), sampai mereka bisa berkembang untuk bertahan hidup sendiri. Sedangkan bayi yang lahir antara 32 dan 37 minggu mungkin perlu dirawat di kamar perawatan khusus (SCN).
 Foto: iStock |
Melansir
detikcom, berikut ini persentasi hidupÂ
bayi prematur sesuai waktu kelahirannya, yang dibuat sebuah yayasan bernama Quint Boenker Preemie Survival Foundation and the March of Dimes.
23 minggu 17 persen
24 minggu 39 persen
25 minggu 50 persen
26 minggu 80 persen
27 minggu 90 persen
28 - 31 minggu 90 sampai 95 persen
32 - 33 minggu 95 persen
34+ minggu hampir sama kuatnya dengan bayi yang lahir normal
Dijelaskan dr.Risma Kerina Kaban, Sp.A, dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, penyebab bayi prematur bisa bermacam-macam, mulai dari kondisi ibunya, kelainan dalam kandungan, hingga genetik.
Kata Risma, bayi prematur biasanya memiliki bobot lahir yang rendah serta memiliki risiko gangguan kesehatan yang tinggi. Pada bayi dengan bobot lahir di bawah 1 kilogram, tingkat keselamatannya hanya 40 - 50 persen. Itulah sebabnya mereka perlu mendapat perawatan khusus.
"Semakin rendah bobotnya, biasanya risiko semakin tinggi dan waktu perawatannya juga lebih lama," imbuh Risma.
Nah, bagi para ibu hamil 6 bulan, tetap jaga kesehatan dan semoga lancar sampai persalinan ya.
Simak pula nutrisi untuk anak prematur ini, Bunda.
[Gambas:Video 20detik]
(yun/yun)