Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Dokter Tarik Rahim Ibu Lahiran Sampai Meninggal, Nasibnya Kini?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 18 Oct 2019 07:40 WIB

Seorang wanita harus meregang nyawa setelah dokter menarik rahimnya keluar, bukan plasentanya. Gimana nasib si dokter kini?
Ilustrasi melahirkan/ Foto: iStock
Jakarta - Melahirkan memang momen menyenangkan yang ditunggu setiap wanita. Namun, bisa berubah jadi momok menakutkan karena taruhannya nyawa, Bun.

Seperti wanita asal Rusia, Alisa Tepikina yang harus mengalami kejadian buruk setelah melahirkan. Ia merenggang nyawa setelah dokter tanpa sengaja menarik keluar organ seksual internalnya.

Dikutip dari Daily Mail, dokter yang menangani Tepikina dituntut hukuman 3 tahun penjara karena kejadian ini. Wanita 22 tahun itu digambarkan meninggal dalam 'rasa sakit yang luar biasa' ketika petugas medis mencoba melepaskan plasenta yang belum dikeluarkan saat kelahiran bayi perempuannya.

Bukan plasenta yang keluar, justru rahim Tepikina yang tertarik keluar. Wanita itu langsung mengalami koma dan meninggal karena syok akibat serangan jantung.

Tepikina hanya punya sedikit waktu untuk bisa tersenyum pada putrinya yang baru lahir, sebelum dokter kandungan yang tidak diketahui identitasnya mencoba menarik plasenta dari rahimnya.

Dalam kasus Tepikina, plasenta seharusnya dilepas secara manual oleh dokter di bawah anestesi. Saat kejadian, organ kewanitaannya ditarik keluar, lalu didorong lagi untuk dikembalikan, namun sudah terlambat.

Ayah Tepikina, Dmitry Malyukov mengatakan putrinya menderita dan teriak kesakitan. Tapi dokter tidak menggubris, Bun.

Ahli medis menduga kalau dokter yang bertugas tidak mengenali komplikasi kelahiran yang mengancam jiwa. Akibatnya, bantuan medis yang diberikan tertunda.

"Rahim diposisikan kembali hanya empat jam 15 menit kemudian ketika terjadi perdarahan hebat, syok, dan gagal jantung," kata ahli tersebut.

Ilustrasi melahirkanIlustrasi melahirkan/ Foto: iStock

Lalu bagaimana sebenarnya plasenta dikeluarkan setelah melahirkan?

Dalam kelahiran normal, setelah bayi lahir, rahim akan terus berkontraksi. Kontraksi ini akan menggerakkan plasenta keluar dengan sendirinya.

Bila kontraksi tidak menyebabkan plasenta keluar, dokter akan meminta kita mendorong. Bisa juga dokter menekan perut untuk membantu plasenta keluar.

"Sebenarnya plasenta bisa keluar dengan cepat, sekitar lima menit setelah melahirkan. Tapi, beberapa wanita butuh waktu lama," kata perawat anestesi, Rachel Nall, RN, MSN, CRNA, dilansir Health Line.

Sedangkan, pada proses melahirkan caesar, dokter akan mengeluarkan plasenta dari rahim sebelum menutup sayatan di dalam rahim dan perut. Setelah melahirkan, dokter mungkin akan memijat bagian atas rahim atau fundus untuk mendorongnya berkontraksi.

"Jika rahim tidak dapat kontraksi dan menjadi lebih kencang, dokter mungkin memberi obat, seperti Pitocin, untuk membuat rahim berkontraksi," ujar Nall.

Simak juga kisah April Jasmine tentang kehamilannya yang sempat bermasalah di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda