Jakarta -
Cara mencegah kehamilan bisa dengan bermacam metode. Salah satunya menggunakan alat kontrasepsi. Ini pun banyak pilihan, antara lain pil KB yang cukup populer digunakan para Bunda di Indonesia.
Dikutip dari
CNN Indonesia, berdasarkan riset Honestdocs, pil KB termasuk dalam tiga besar alat kontrasepsi paling populer di negara kita. Dari 13.506 responden, hanya sekitar 33 persen responden yang menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual. Dan yang mengonsumsi pil KB mencapai 7,4 persen.
Pil KB termasuk jenis alat kontrasepsi hormonal. Seperti Bunda ketahui, ada dua jenis pil KB yakni pil kombinasi estrogen dan progestin, serta pil mini yang hanya mengandung hormon progestin.
Mengutip
Medical News Today, metode KB hormonal bisa mencegah kehamilan dengan menghambat pembuahan, juga menghentikan ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium. Hanya saja, jenis kontrasepsi ini tidak melindungi dari infeksi menular seksual (IMS).
"Jika pil KB digunakan dengan benar, lebih dari 99 persen efektif. Tapi, karena orang melakukan kesalahan, sekira 9 wanita setiap tahun akan hamil saat menggunakan pil KB," demikian penjelasan dalam ulasan di
Medical News Today.
Dijelaskan dr.Frizar Irmansyah, Sp.OG, K-FER, jika ingin mencegah kehamilan dengan pil KB, Bunda harus mengonsumsi secara teratur yakni setiap hari pada jam yang sama.
"Jika tidak, kesuburan wanita akan datang. Jadi gampang hamil," jelas dokter yang praktik di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta ini, dikutip dari
detikcom.
Ilustrasi cara mencegah kehamilan dengan pil KB/ Foto: iStock |
Efek samping pil KBDalam memilih alat kontrasepsi memang harus dengan pertimbangan tertentu. Dikatakan dr.Tirsa Verani, Sp.OG, dari Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Brawijaya, Jakarta, kunci utama penggunaan pil KB adalah soal kecocokan dan kondisi kesehatan Bunda.
"Kalau mau lihat cocok atau tidak minum pil KB, harus dicoba dan dicek kondisi kesehatan dulu. Sebaiknya, pemilihan pil KB disesuaikan dengan kondisi kita," terang Tirsa.
Ia menambahkan, ketidakcocokan menggunakan pil KB bisa disebabkan banyak hal. Antara lain perubahan hormon dan gaya hidup. Jika kondisi tubuh Bunda terasa tidak fit setelah mengonsumsi pil KB, disarankan untuk konsultasi ke dokter atau bidan.
Biasanya, Bunda yang enggan menggunakan pil KB karena takut jerawatan atau bertambah gemuk. Tapi sebenarnya, kata dr.Kanadi Sumapradja, Sp.OG(K), Bunda bisa memilih pil KB dengan komponen progesteron yang mengandung efek anti hormon laki-laki.
"Jangan gunakan pil KB dengan komponen progesteron yang memiliki efek hormon laki-laki. Bisa bikin wajah lebih berminyak, jerawatan, dan muncul rambut-rambut halus di wajah," jelas Kanadi.
Nah, untuk Bunda yang mau tetap langsing meski menggunakan alat kontrasepsi, dokter yang praktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta ini menyarankan, pilih pil KB dengan estrogen dosis rendah, serta komponen progesteron yang memiliki efek mengeluarkan cairan dalam tubuh atau biasa disebut efek diuretik.
Kenapa tetap hamil?Dalam beberapa kasus, Bunda sudah mengonsumsi pil KB tapi 'kebobolan' atau masih bisa hamil. Menurut studi dalam jurnal
Obstetrics & Gynecology kondisi ini terjadi kemungkinan karena faktor genetik.
Pemimpin studi dr.Aaron Lazorwitz dari University of Colorado School of Medicine mengatakan, beberapa wanita bisa memiliki metabolisme tubuh yang cepat mengurai hormon dalam pil. Peneliti juga mengungkap, ada beberapa wanita dengan genetik CYP3A7, yang aktif menghasilkan protein pengurai hormon dan progesteron.
Dampaknya, masa efektif pil KB dosis biasa mungkin akan cepat habis. Aaron memastikan, selain lupa mengonsumsi pil KB, faktor genetik bisa jadi penyebab wanita gagal
mencegah kehamilan.
"Kalau ada wanita hamil padahal sudah memakai pil KB, kita biasa berasumsi dia mungkin melewatkan pil atau salah memakainya. Sekarang, kita meyakini pasien bahwa memang ada hal di luar kendali yang bisa membuat pil KB gagal, seperti faktor genetik," papar Aaron, dilansir
Reuters.
Rahim keringSebagia Bunda juga mungkin beranggapan bahwa menggunakan pil KB bisa menyebabkan rahim kering. Disampaikan dr.Reisa Broto Asmoro, Bunda enggak perlu khawatir menggunakan KB atau kontrasepsi jenis apapun. Anggapan bahwa alat kontrasepsi menyebabkan rahim kering, kata Reisa, itu hanya mitos.
"Menggunakan KB atau jenis kontrasepsi apapun enggak perlu khawatir membuat rahim kering. Memang, masa subur akan terganggu tentunya. Pada beberapa jenis KB akan membuat masa subur tertunda," tutur Reisa, dalam program
dr.Oz Indonesia di Trans TV.
Di kesempatan berbeda, staf pengajar Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, dr.Andon Hestiantoro, Sp.OG(K), MPH, pun mengungkapkan hal senada dengan Reisa.
"Kalau ada yang bilang pil KB bikin rahim kering dan susah punya anak itu tidak benar. Sekarang, kadar hormon dalam pil kontrasepsi sudah sangat dijaga," ucap Andon, dikutip dari
detikcom.
Andon menambahkan, dahulu, dosis kontrasepsi hormonal memang terbilang tinggi, sehingga menyebabkan berbagai efek samping. Sedangkan sekarang, Andon memastikan, pil KB dosis tinggi sudah tidak diproduksi lagi.
Bunda, simak juga penjelasan dokter tentang pil KB benarkah menyebabkan gemuk? Selengkapnya dalam video berikut:
(muf/som)