Jakarta -
Ibu hamil memang mudah terserang penyakit, namun kebanyakan memilih tak meminum obat. Ini semua dilakukan karena memikirkan janin. Baiknya, lakukan tindakan pencegahan agar tak mudah terserang demam ketika hamil.
Ketika hamil, demam bisa juga berlangsung lama karena ada penyebab yang mendasarinya. Hal ini dibenarkan Alyssa Dweck, M.D., obgyn di Mount Kisco, New York, Amerika Serikat.
"
Ibu hamil memang akan lebih mudah sakit karena sistem kekebalan tubuh secara alami ditekan untuk melindungi janin," ujar Dweck, dikutip dari
Parents.
Untuk sebagian besar kasus, demam itu bisa karena infeksi saluran kemih dan virus pernapasan. Tetapi infeksi lain juga dapat menyebabkan demam selama kehamilan, termasuk influenza, pneumonia, radang amandel, viral gastroenteritis (virus lambung), dan pielonefritis (infeksi ginjal).
Mengutip
Baby Gaga, ibu hamil juga mengalami berbagai gejala ketika demam. Selain suhu tubuh yang meningkat, gejala-gejala lain termasuk kelelahan, pusing, mual, merasa sangat dingin atau panas, sakit punggung, kedinginan, dan sesak napas.
Beberapa orang juga merasakan sakit di perut, atau kaku di leher. Karena itu pastikan untuk memberi tahu dokter tentang semua gejala yang dirasakan.
Pada 2014, tinjauan 46 peneliti dapat disimpulkan bahwa mengalami demam selama trimester pertama bisa meningkatkan risiko bayi dilahirkan dengan celah mulut, cacat jantung bawaan, dan cacat tabung saraf sekitar 1,5 hingga 3 kali.
Namun, penelitian lain yang dilakukan pada 2017, mengklaim bahwa hanya sedikit bukti yang mendukung efek demam ibu pada kelainan bawaan bayi yang dilahirkan.
 Ilustrasi ibu hamil demam/ Foto: iStock |
Sementara sebuah penelitian yang dilakukan pada 2018 menemukan bukti yang mendukung bahwa ibu yang demam saat hamil kemungkinan bisa menyebabkan autisme pada bayi, terutama jika demam terjadi di trimester kedua.
Pada studi yang sama dipaparkan juga, sering demam bisa meningkatkan kemungkinan autisme. Namun, kemungkinan autisme pada janin yang terkena demam bisa diturunkan apabila ibu hamil minum obat demam.
Ibu hamil sebenarnya bisa mengurangi risiko sakit dengan melakukan pencegahan. Misalnya, dengan mendapatkan suntikan flu tepat waktu, sering mencuci tangan, dan menjauhi orang sakit untuk melindungi dari flu, yang bisa menyebabkan demam.
Apabila demam semakin tinggi, pastikan segera berkonsultasi dengan dokter. Sambil menunggu ke dokter, Bunda juga bisa minum acetaminophen untuk mengurangi demam. Hindari mengonsumsi aspirin atau ibuprofen ketika sedang hamil, kecuali direkomendasikan dokter ya, Bunda.
Melansir dari
What to Expect, terkena flu tak hanya menyebabkan
demam, tapi juga berpotensi menyebabkan komplikasi lain. Inilah alasan ibu hamil, atau yang sedang program hamil, untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin flu di awal musim flu sekitar bulan Oktober.
Bunda, simak juga penjelasan dokter tentang efek vaksin selain demam, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(muf/muf)