
kehamilan
Penyebab Demam pada Ibu Hamil Trimester 3 dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Sabtu, 02 Dec 2023 14:20 WIB

Daftar Isi
- Gejala yang menyertai demam pada kehamilan
- Apakah demam bisa berdampak pada bayi di dalam kandungan?
- Penyebab Ibu Hamil Demam di Trimester 3
- 1. Selesma
- 2. Flu
- 3. Infeksi bakteri
- 4. Listeriosis
- Cara mengatasi demam saat hamil trimester 3
- Cara lain mengobati demam saat hamil di rumah
- Kapan harus menghubungi dokter kandungan?
Suhu tubuh naik atau demam merupakan kondisi yang paling ditakutkan terjadi saat hamil. Apalagi, jika demam terjadi di trimester tiga kehamilan, tentu kecemasan ibu hamil menjelang persalinan akan semakin bertambah.
Perlu Bunda ketahui, demam secara klinis didefinisikan ketika tubuh memiliki suhu 37,5 derajat Celsius atau lebih. Tingkat keparahan demam dapat berbeda-beda.
Demam dikatakan tinggi pada ibu hamil apabila suhunya mencapai 38,3 derajat Celsius ke atas. Sementara pada demam ringan, suhu tubuh bisa sekitar 37,7 derajat Celsius.
Bila ibu hamil mengalami demam tinggi, saat itu juga sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan dari dokter. Memahami gejala dan penyebab demam sangat penting untuk mengetahui cara pencegahan yang mengarah ke komplikasi serius.
"Biasanya demam berkepanjangan dan tinggi yang dianggap menyebabkan masalah di perkembangan janin atau janin tidak berkembang," kata penulis buku After Miscarriage, Krissi Danielsson, dikutip dari Very Well Family.
Gejala yang menyertai demam pada kehamilan
Demam pada kehamilan biasanya terjadi bersamaan dengan gejala lainnya, Bunda. Gejala-gejala ini meliputi:
- Panas dingin
- Gemetaran
- Merasa panas dan memerah
- Nyeri otot
- Berkeringat
- Kehilangan selera makan
- Dehidrasi
- Sifat lekas marah
- Kelemahan
Apakah demam bisa berdampak pada bayi di dalam kandungan?
Sebenarnya, kecil kemungkinan demam akan berpengaruh pada kehamilan. Demam ringan di bawah 37 derajat Celsius umumnya tidak perlu dikhawatirkan dan biasanya tidak akan berdampak apa pun pada pertumbuhan bayi.
Namun demam yang lebih tinggi bisa menjadi lebih serius. Beberapa penelitian mengaitkan hipertermia atau suhu tubuh tinggi dengan risiko cacat tabung saraf dan kemungkinan keguguran.
Selain berisiko cacat tabung saraf, demam juga meningkatkan risiko masalah perkembangan lain, seperti gangguan jantung. Untuk itu, Bunda tidak boleh menganggap remeh demam tinggi saat hamil.
Bila mengalami demam tinggi, sangat penting untuk menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Konsumsi obat, seperti asetaminofen atau paracetamol, juga dapat menurunkan suhu tubuh. Namun, konsumsi obat-obatan ini perlu dikonsultasikan dulu ke dokter ya.
Meskipun orang hamil dan bayinya lebih mungkin mengalami komplikasi akibat demam tinggi yang tidak diobati, penting untuk diketahui bahwa demam itu sendiri mungkin bukan penyebabnya. Demam bisa menjadi indikasi kondisi medis yang mendasari, seperti infeksi atau hal lain.
Penyebab Ibu Hamil Demam di Trimester 3
Ada beberapa penyebab ibu hamil mengalami demam di trimester 3, yakni:
1. Selesma
Ibu hamil lebih mungkin mengalami infeksi virus, seperti pilek atau selesma. Mengutip What to Expect, pilek dapat terjadi selama kehamilan karena perubahan sistem kekebalan tubuh. Saat mengalami pilek, suhu tubuh biasanya akan sedikit meningkat.
2. Flu
Seperti halnya pilek, perubahan sistem kekebalan tubuh selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terkena flu. Ini menjadi salah satu alasan mengapa sangat penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan vaksinasi flu. Gejala flu bisa berupa demam tinggi, nyeri tubuh, dan menggigil.
3. Infeksi bakteri
Terkadang, demam juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, infeksi ginjal, atau radang tenggorokan. Infeksi yang terjadi selama kehamilan mungkin memerlukan antibiotik yang sebaiknya dikonsumsi sesuai dengan resep dokter.
4. Listeriosis
Meskipun kemungkinan tertular listeriosis sangat rendah, Bunda berisiko lebih besar mengalami kondisi ini selama kehamilan. Listeriosis adalah penyakit bawaan makanan yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes. Ibu hamil sebaiknya menghindari makan daging mentah, ikan, dan keju yang tidak dipasteurisasi untuk menghindari paparan bakteri Listeria selama kehamilan, yang juga dapat menyebabkan demam tinggi.
5. COVID 19
Demam juga bisa menjadi gejala COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus Corona. Bila merasa terpapar COVID-19, segera hubungi dokter karena ibu hamil berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi penyakit akibat paparan virus ini.
![]() |
Cara mengatasi demam saat hamil trimester 3
Obat terbaik yang harus diminum untuk menurunkan demam saat hamil adalah paracetamol. Selain membuat ibu hamil merasa lebih baik, paracetamol akan menurunkan suhu tubuh sehingga dapat mengurangi risikonya pada bayi. Sebaiknya konsumsi paracetamol untuk menurunkan demam sesegera mungkin.
Namun, sebelum mengonsumsi obat apa pun saat hamil, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan tentang obat-obatan yang aman selama kehamilan. Jangan mengonsumsi lebih dari dosis yang dianjurkan dan jumlah total harian yang tertera pada label. Mengonsumsi paracetamol terlalu banyak dapat berdampak buruk bagi kondisi tubuh.
Cara lain mengobati demam saat hamil di rumah
Selain minum obat, berikut beberapa hal yang dapat membantu menurunkan demam saat hamil:
- Berbaringlah dan kompres dahi dengan waslap yang direndam air hangat.
- Mandi air hangat. Hindari menggunakan air dingin karena dapat menyebabkan ibu hamil menggigil dan menyebabkan lonjakan suhu.
- Minumlah banyak cairan agar tetap terhidrasi dan membantu mendinginkan tubuh dari dalam ke luar.
- Nyalakan kipas angin, tapi jangan sampai terkena tiupan langsung ke tubuh, karena bisa membuat ibu hamil kedinginan. Sebaliknya, atur ke pengaturan rendah dan biarkan udara bersirkulasi di sekitar ruangan
- Kenakan satu lapis pakaian tipis. Bila kedinginan, Bunda bisa menutupi tubuh dengan selimut tipis sampai terasa cukup hangat.
- Selama mengalami demam, Bunda disarankan untuk istirahat atau tidak melakukan aktivitas berat.
Kapan harus menghubungi dokter kandungan?
Bila Bunda khawatir mengalami demam selama kehamilan, segera hubungi dokter atau bidan. Selain itu, hubungi dokter bila Bunda mengalami demam yang berlangsung lebih dari satu atau dua hari. Hubungi juga bila demam disertai dengan kondisi berikut:
- Nyeri dada atau sesak napas
- Batuk lebih dari tujuh hari
- Diare atau diare berdarah
- Sakit punggung, sakit perut, atau mual atau muntah yang parah.
Saat mengalami demam di trimester 3, Bunda sebaiknya tidak panik. Tapi bila merasa khawatir mengalami demam tanpa gejala penyerta, tidak apa-apa untuk menghubungi dokter.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(aci/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Demam saat Hamil dan Cara Mengatasinya Secara Alami

Kehamilan
Tips agar Ibu Hamil Tak Mudah Terserang Demam

Kehamilan
Bunda, Jangan Abaikan Demam Saat Hamil Muda

Kehamilan
Bunda Perlu Tahu, 6 Cara Aman Turunkan Demam Saat Hamil

Kehamilan
Demam Jadi Tanda Awal Kehamilan, Begini Penjelasannya


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Felicya Angelista Hamil 7 Bulan, Ungkap Naik 12 Kg
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda