HaiBunda

KEHAMILAN

Bunda Perlu Tahu, Penyebab dan Gejala Gangguan Kecemasan Usai Melahirkan

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 19 Feb 2020 06:58 WIB
Ilustrasi gangguan kecemasan usai melahirka/ Foto: iStock
Jakarta -
Bunda pernah mendengar tentang gangguan Postpartum Depression (PPD)? Gangguan ini lebih dikenal sebagai gangguan kecemasan pasca persalinan. Menurut American Pregnancy Association, gangguan ini mempengaruhi 10 persen dari ibu baru.
Gejala yang dirasakan di antaranya khawatir yang berlebih, berpikir cepat, hilangnya konsentrasi, mual, perubahan pola tidur dan makan, deg-degan, serta perasaan takut akan sesuatu yang akan terjadi. Dilansir dari Parents, gejala tersebut muncul saat tahun pertama kelahiran bayi, namun dalam beberapa kasus, gejala ini dapat muncul lebih awal.


"25-35 persen dari kasus kecemasan pasca persalinan dimulai selama kehamilan," ujar Presiden Postpartum Support International Ann Smith.
Smith juga mencatat bahwa sebagian besar wanita lainnya mulai merasa gelisah tak lama setelah melahirkan. Kecemasan ini merupakan hasil dari berbagai pemicu salah satunya karena hormon.
"Ada perubahan hormon yang sangat besar. Kadar estrogen dan progesteron meningkat 10-100 kali lipat selama masa kehamilan, kemudian turun menjadi 0 dalam 24 jam persalinan," ujar Elizabeth Fitelson, MD, Director of the Women's Program di Department of Psychiatry Columbia University
Sebelumnya, seorang ibu dari Seattle, AS, bernama Katie Kavulla berbagi kisahnya dalam menghadapi kecemasan pasca persalinan. Kattie mengaku sudah mengalami tanda-tanda depresi sejak kehamilan keduanya. Pada kelahiran anak kedua, ia merasa kelelahan secara fisik maupun emosi dan gejalanya semakin ia rasa ketika anak ketiganya lahir.


"Level kecemasan saya sangat meningkat. Saya sering kepanasan, berkeringat dan mudah tersinggung. Dan kegelisahan itu terus berlanjut hingga di malam hari saya sulit tidur karena banyak yang saya pikirkan," tuturnya.


Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kecemasan pasca persalinan:

1. Riwayat kecemasan pribadi atau dari keluarga
2. Berpengalaman depresi sebelumnya
3. OCD

Menurut American Psychiatric Association (APA), setiap ibu baru berisiko mengalami kecemasan sebesar 14 persen dan berkembang pada ibu berusia di bawah 19 tahun dan dengan tingkat pendidikan plus pendapatan rendah. Peluang ini makin meningkat jika ibu tersebut memiliki riwayat depresi pribadi sebelumnya atau di keluarga. Kurangnya dukungan keluarga juga bisa meningkatkan risiko ibu kena depresi pasca melahirkan.

Untuk perawatannya sendiri, penderita dapat bertanya pada penyedia pelayanan kesehatan untuk rujukan ke terapis yang memiliki pengalaman atau ke psikolog berspesialisasi. "Penderita akan sangat membutuhkan terapi dan juga dukungan," kata Smith.

Bunda bisa juga nonton video curhatan Marissa Nasution saat anaknya wafat dalam kandungan berikut:




(AFN/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Lindswell Kwok Tunjukkan Kemampuan Wushu setelah Jadi Bunda 3 Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Potret Memesona Nasha Anaya Putri Pasha Ungu & Okie yang Jadi Finalis Gadis Sampul

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Kisah Bunda Hamil 5 Bulan Didiagnosis Kanker Limfoma Stadium 4, Ungkap Gejala Tak Biasa

Kehamilan Annisa Karnesyia

Kapan Pendaftaran SD Negeri 2026 Dibuka? Ini Estimasi Jadwal dan Persyaratannya

Parenting Nadhifa Fitrina

Ini Diet yang Bisa Perpanjang Umur Hingga 10 Tahun Menurut Pakar, Tertarik Coba?

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

5 Potret Memesona Nasha Anaya Putri Pasha Ungu & Okie yang Jadi Finalis Gadis Sampul

Kapan Pendaftaran SD Negeri 2026 Dibuka? Ini Estimasi Jadwal dan Persyaratannya

Kisah Bunda Hamil 5 Bulan Didiagnosis Kanker Limfoma Stadium 4, Ungkap Gejala Tak Biasa

5 Potret Lindswell Kwok Tunjukkan Kemampuan Wushu setelah Jadi Bunda 3 Anak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK