Jakarta -
Insomnia, atau ketidakmampuan untuk tertidur bisa sangat parah pada trimester ketiga kehamilan. Diperkirakan mempengaruhi lebih dari 75 persen ibu hamil. Melihat kejadian ini banyak dialami ibu hamil, sehingga bisa dikatakan kalau ini normal.
Kapan insomnia selama kehamilan dimulai? Ibu hamil mulai mengalami kesulitan tidur kapan saja selama kehamilan, tetapi banyak ibu lebih sering mengalami insomnia mulai pada trimester kedua hingga ketiga.
Hal ini karena gejala kehamilan lainnya meningkat dan perut yang semakin besar membuatnya lebih sulit untuk merasa nyaman di tempat tidur.
Apakah insomnia berbahaya bagi
ibu hamil? Tidak, jadi sarannya adalah lakukan yang terbaik untuk tidak merasa khawatir.
Insomnia selama kehamilan disebabkan oleh beberapa faktor. Dilansir
What to Expect, penyebabnya termasuk perubahan hormon, sering berkemih, mulas, kram kaki, perubahan metabolisme, perut yang makin besar, dan merasa cemas sebelum melahirkan.
 Ilustrasi ibu hamil tidur/ Foto: iStock |
Nah, kalau Bunda yang sedang hamil mengalami insomnia, berikut menurut American Pregnancy Association (APA) cara mengatasinya:
1. Coba posisi tidur baru.
2. Mandi air hangat atau dipijat sebelum tidur.
3. Atur suasana kamar dengan nyaman, bisa menyalakan musik, atur suhu kamar.
4. Cobalah teknik relaksasi, seperti yang mungkin telah Bunda pelajari di kelas persalinan.
5. Coba baca buku, konsumsi makanan kecil atau minum susu hangat.
6. Berolahraga secara teratur di siang hari.
7. Durasi tidur siang dibatasi karena bisa mengganggu jadwal tidur malam.
Terakhir, Bunda perlu bicara dengan dokter atau bidan jikaÂ
insomnia berlanjut. Dokter atau bidan mungkin akan memberi solusi yang tepat untuk Bunda.
Simak juga ciri hamil berdasarkan perubahan kulit:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)