KEHAMILAN
7 Cara Mengatasi Mual Saat Hamil, Mudah Ternyata & Bunda Perlu Tahu
Annisa Afani | HaiBunda
Senin, 31 Aug 2020 19:35 WIBMual dan muntah atau morning sickness kerap dialami sebagian ibu hamil (bumil) pada trimester awal kehamilan. Meski rasa mual dan muntah ini bisa terjadi kapan saja, baik pagi, siang dan malam tidak terlalu serius tapi sangat tidak menyenangkan ya, Bun.
Mengutip dari Medical News Today, mual dan muntah bisa mempengaruhi 80 persen ibu hamil. Selain itu, wanita yang diketahui menggunakan alat kontrasepsi hormonal atau HRT, yakni terapi penggantian hormon yang mungkin memiliki gejala mirip dengan mual.
Baca Juga : 12 Do's and Dont's Saat Morning Sickness |
Meski mual merupakan hal yang tidak menyenangkan dialami ibu hamil, namun tidak memiliki risiko kesehatan bagi bayi. Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan mual selama kehamilan justru jadi tanda kehamilan yang sehat, dengan tingkat keguguran dan lahir mati yang lebih rendah, dibandingkan dengan kehamilan tanpa mual atau muntah.
Menurut Dr. Marjorie Greenfield, OB-GYN dan penulis The Working Woman's Pregnancy Book, sekitar 70 persen wanita mengalami mual di awal kehamilan dan sekitar 50 persen mengalami muntah.
"Ini sangat umum, tetapi juga sangat bervariasi. Morning sickness bisa dimulai sejak enam minggu setelah kehamilan dan cenderung memuncak sekitar minggu kedelapan dan kesembilan kehamilan," katanya, dikutip dari Parents.
Penyebab mual pada ibu hamil
Penyebab pasti mual selama kehamilan masih belum diketahui, namun sebagian besar setuju bahwa perubahan hormon mungkin menjadi pemicunya. Hormon-hormon tersebut, yakni:
- Hormon estrogen
Para ahli yakin mungkin sebagian karena meningkatnya kadar estrogen yang bisa 100 kali lebih tinggi selama kehamilan.
- Hormon progesteron
Ketika wanita hamil, kadar progesteron juga meningkat. Kadar progesteron yang tinggi mengendurkan otot rahim untuk mencegah persalinan dini.
- Human chorionic gonadotropin (hCG)
Hormon ini pertama kali diproduksi oleh embrio yang sedang berkembang setelah pembuahan dan kemudian oleh plasenta. Sebagian ahli berpendapat, mungkin ada hubungan antara hCG dan mual selama kehamilan.
Sementara itu, wanita manapun yang sedang hamil memiliki potensi mengalami mual. Akan tetapi, risikonya akan lebih tinggi jika ibu mengalami kondisi sebagai berikut:
1. Sebelum kehamilan pernah mual atau muntah akibat rasa atau bau tertentu, mabuk perjalanan, migrain, atau pil KB.
2. Mengalami morning sickness pada kehamilan sebelumnya.
3. Mengandung lebih dari lebih dari satu bayi.
Beberapa ahli berpendapat bahwa mual yang dialami ibu hamil di awal kehamilan bisa menjadi adaptasi evolusioner yang melindungi ibu hamil dan bayinya dari keracunan makanan, Bunda. Jika ibu hamil penderita mual dan muntah tidak ingin makan makanan yang berpotensi tercemar, seperti unggas, telur, atau daging, dan lebih memilih makanan dengan risiko kontaminasi rendah, seperti nasi, roti, dan kerupuk, maka peluang bertahan hidup untuknya dan bayi dalam kandungan bisa meningkat.
Perlu untuk diketahui juga bahwa tubuh orang dewasa memiliki pertahanan diri terhadap racun tertentu, termasuk berbagai enzim detoksifikasi yang diproduksi oleh hati. Namun bagi bayi dalam kandungan yang sedang dalam masa perkembangan, pertahanan ini belum sepenuhnya berkembang sehingga racun dalam jumlah relatif kecil pun bisa berbahaya baginya.
Organ bayi yang sedang berkembang paling rentan terhadap racun antara 6-18 minggu, Bunda. Masa-masa tersebut sebagian ibu hamil akan mengalami rasa mual dan muntah yang parah.
Mengatasi mual saat hamil
Ada banyak cara yang dapat ibu hamil lakukan untuk mengatasi mual dan muntah selama kehamilan, Bunda. Berikut ini caranya dikutip dari Medical News Today dan Parents:
1. Hirup aroma atau udara segar
Indra penciuman wanita dipercaya bisa meningkat beberapa kali lipat lebih sensitif saat hamil, Bunda. Dengan begitu, apapun yang tadinya tercium biasa saja akan terasa begitu menyengat dan mengganggu sehingga menimbulkan rasa mual.
"Estrogen adalah hormon yang bertanggung jawab atas indera penciuman, dan jika Anda adalah orang dengan hormon estrogen tinggi seperti saat hamil maka bau yang tak sedap akan lebih mudah tercium dengan kuat bahkan dari dan membuat Anda mual," kata Miriam Erick, ahli diet senior dan ahli gizi di Brigham and Women's Hospital di Boston.
Cara mengatasinya, buka jendela untuk membuka akses masuk udara segar. Selain itu, ibu hamil juga bisa mencium aroma segar seperti ekstrak lemon atau bunga yang bisa dibawa dan digunakan setiap saat.
2. Mengenali rasa mual
Mual bisa datang dan pergi kapan saja, tapi dengan menyesuaikan diri dengan lingkungan, ibu hamil bisa mengatasi masalah ini, lho.
Sebagai contoh, bila Bunda mual setiap kali mencium bau masakan tetangga setiap pukul 09.00, maka sebelum mual karena hal tersebut, Bunda bisa menyiapkan diri dengan menutup jendela atau masuk ke dalam ruangan yang dirasa tak terjangkau oleh bau masakan tersebut.
3. Jaga asupan cairan
Menjaga asupan cairan akan lebih baik dengan cara minum sedikit demi sedikit tapi sering dan teratur, daripada minum langsung banyak. Perlu diketahui bahwa ibu hamil penting untuk mencukupi cairannya dalam tubuh karena jika mengalami dehidrasi, mual akan semakin terasa, Bunda.
"Semakin Anda dehidrasi, semakin Anda akan merasa mual. Agar tetap terhidrasi, cobalah berbagai cara untuk mengelabui tubuh Anda agar menerima cairan," ujar Marjorie.
4. Makanan dengan porsi sedikit
Mengonsumsi lebih banyak makanan per hari dengan porsi yang lebih kecil dapat membantu mengatasi mual, terutama yang mengandung karbohidrat tinggi, Bunda.
Daripada rasa manis dan pedas, makanan yang dapat ditoleransi saat mual adalah yang kering dan gurih seperti cracker atau crispbread. Selain itu, makanan dingin juga lebih baik daripada makanan panas karena bau yang ditimbulkannya lebih sedikit.
5. Hindari perut kosong
Menghindari perut kosong selama hamil penting, Bunda. Dengan begitu, mual yang dialami pun akan teratasi dengan baik.
"Saat perut Anda kosong, asam lambung tidak memiliki apa-apa untuk mencerna kecuali lapisan perut yang dapat memperparah mual. Di sisi lain, makan terlalu banyak dapat membebani sistem pencernaan. Menjaga perut Anda agar sedikit kenyang baik siang dan malam adalah pertahanan terbaik melawan mual," kata Heidi Murkoff, penulis What to Expect When You're Expecting .
6. Mengonsumsi jahe
Jahe telah lama disebut-sebut dan dipercaya bisa mengatasi masalah perut dan pencernaan. Penelitian pun menunjukkan bahwa jahe dapat membantu meredakan mual. Untuk memanfaatkan jahe dalam mengatasi mual, cobalah mengiris tipis jahe dan masukkan ke dalam air rebusan atau teh.
Baca Juga : 5 Olahraga Mengecilkan Perut Setelah Melahirkan |
7. Memberikan akupresur
Akupresur adalah teknik penerapan tekanan pada titik-titik tertentu pada tubuh seperti di lengan bagian bawah, Bunda. Beberapa bukti terbatas menunjukkan bahwa cara ini dapat membantu mengatasi gejala mual dan muntah pada ibu hamil.
Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa mengatasi mual Bumil, ya!
Bunda, simak juga cerita dr. Reisa yang tak sadar hamil dan loncat dari kapal dalam video berikut: