sign up SIGN UP search

kehamilan

7 Penyebab Persalinan Prematur, Kenali Juga Tanda & Kemungkinan Risiko Lainnya

dr. Ilham Utama Surya, SpOG   |   Haibunda Rabu, 26 Jan 2022 14:36 WIB
Persalinan prematur caption
Jakarta -

Banyak Bunda hamil khawatir mengalami persalinan prematur. Kesehatan fisik menjadi prioritas utama demi mencegah persalinan sebelum waktunya. Apakah Bunda salah satunya?

Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi sebelum bayi cukup bulan. Bayi yang cukup bulan akan lahir ketika usia kehamilan 37 minggu. Sedangkan pada persalinan prematur, bayi lahir pada usia kehamilan sekitar 20-37 minggu.

Sebuah persalinan dapat dikatakan prematur dilihat dari berat janinnya terlebih dahulu. Pada janin yang lahir dengan berat di bawah 500 gram (gr), disebut abortus dan nyawa bayi tidak bisa diselamatkan. Sementara bila berat bayi di atas 500 gr sampai 2,5 kilogram (kg), berarti bayi akan lahir prematur.


Penyebab persalinan prematur

Ada beberapa faktor yang menyebabkan persalinan prematur, di antaranya:

1. Faktor infeksi

Semua infeksi yang terjadi selama masa kehamilan bisa berisiko menyebabkan persalinan prematur. Ada respons dalam tubuh yang memicu terjadinya reaksi radang di rahim, sehingga bisa menyebabkan kontraksi.

Infeksi yang bisa terjadi selama kehamilan di antaranya adalah infeksi gigi, infeksi saluran kemih (ISK), infeksi di saluran kemaluan atau keputihan, hingga keluar albus.

Ciri-ciri keputihan yang menjadi faktor risiko persalinan prematur disebabkan Bakterial vaginosis. Pada umumnya, ada bakteri baik yang hidup di dalam kemaluan, yang mengatur bakteri baik untuk terus tumbuh. Karena ketidakseimbangan bakteri, di mana bakteri jahat lebih banyak, kontraksi pun bisa terjadi.

Gejala keputihan biasanya muncul bau atau gatal di area kemaluan. Saat Bunda mengalami gejala ini, sebaiknya segera kontrol ke dokter kandungan ya.

2. Teknologi Reproduksi Berbantu

Teknologi reproduksi berbantu (TRB) yang salah satunya fertilisasi invitro atau bayi tabung adalah suatu usaha kehamilan dengan mempertemukan sperma dan sel telur di luar rahim. Normalnya, pertemuan tersebut atau pembuahan terjadi di saluran reproduksi yang dinamakan tuba falopii. Penelitian menunjukan TRB dapat memicu terjadi persalinan premature.

3. Gangguan hormonal

Gangguan hormonal dapat terjadi selama masa kehamilan. Seperti kita tahu hormon kehamilan penting untuk keberlangsungan janin di dalam rahim. Gangguan yang disebabkan ketidakseimbangan hormon bisa memicu terjadinya kontraksi yang berakibat persalinan prematur.

4. Anemia

Persalinan prematur juga bisa terjadi pada Bunda yang pernah mengalami anemia. Anemia adalah keadaan di mana terjadi kurangnya sel darah merah pada tubuh. Sel darah merah ini berfungsi untuk mengantarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Pemeriksaan darah terutama hemoglobin, ferritin dan serum iron penting untuk menegakan status besi dalam tubuh Bunda.

5. Inkompetensi serviks

Inkompetensi dapat terjadi ketika panjang serviks atau leher rahim kurang dari 25 milimeter (mm) saat dilihat dari ultrasonografi (USG). Pemeriksaan ini biasanya dilakukan saat usia kehamilan 16-24 minggu. Biasanya ditandai dengan riwayat persalinan prematur sebelumnya. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya risiko persalinan prematur. Pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan dibutuhkan untuk mengetahui penyebabnya untuk mencari cara mengatasinya.

6. Gaya hidup tidak sehat

Menjaga pola hidup sehat selama hamil penting untuk mencegah persalinan prematur. Gaya hidup tidak sehat yang perlu dihindari adalah merokok. Merokok bisa meningkatkan reaksi oksidatif, sehingga tubuh dapat memicu terjadinya persalinan prematur.

7. Penyebab lainnya

Persalinan prematur bisa terjadi karena ibu hamil memiliki penyakit penyerta seperti, diabetes melitus atau penyakit autoimun. Kondisi ini biasanya berisiko menyebabkan keracunan kehamilan atau preeklampsia.

Untuk mengatasi kondisi ini, bayi dan plasenta harus dikeluarkan. Rata-rata prosedur ini dilakukan saat kehamilan belum cukup bulan, sehingga memicu persalinan prematur.

A pregnant woman is going in to surgery. She is laying on an operating table in the hospital's operating room. Surgeons surround the bed preparing for the medical procedure.Ilustrasi melahirkan prematur/ Foto: iStock

Bahaya persalinan prematur

Persalinan prematur dapat berbahaya bayi bayi yang lahir belum cukup bulan. Berikut 10 risiko atau bahayanya:

  1. Berisiko mengalami pendarahan di otak (Intraventricular hemorrhage).
  2. Menyebabkan kebutaan di mata (Retinopathy of prematurity).
  3. Mengakibatkan gagal napas di organ paru (Respiratory distress syndrome).
  4. Kerja usus menjadi tidak baik dan menyebabkan Necrotizing enterocolitis (NEC).
  5. Gangguan sistem imun tubuh.
  6. Terkena infeksi yang disebut sepsis.
  7. Gangguan metabolisme, gula darah menjadi rendah (Hipoglikemia).
  8. Masalah di sistem pencernaan.
  9. Suhu tubuh menjadi sangat rendah (hipotermi), hingga berisiko menyebabkan kematian.
  10. Bahaya jangka panjang bisa menyebabkan cerebral palsy.

Tanda persalinan prematur

Tanda persalinan prematur sama seperti persalinan pada umumnya. Pembedanya adalah waktu persalinan prematur terjadi di bawah usia kehamilan 37 minggu.

Berikut 6 tanda persalinan prematur:

  1. Perut mulas terasa semakin sering dan dalam intensitas lama, yakni sampai 40 detik. Perut mulas juga disertai kontraksi yang terjadi 3 kali dalam 10 menit.
  2. Bunda sulit bergerak atau jalan karena rasa mulas dan kontraksi yang muncul.
  3. Perineum menonjol dan pembukaan leher rahim terjadi secara simultan karena bayi sudah ada di dasar panggul.
  4. Ada dorongan ingin meneran.

Diagnosis persalinan prematur

Diagnosis persalinan prematur bisa ditentukan dari hasil kunjungan atau pemeriksaan kandungan ke tenaga kesehatan. Bila sudah diketahui usia kehamilan, tenaga kesehatan kemudian mengecek tanda-tanda persalinan prematur.

Adapun saat pemeriksaan Dokter akan memeriksa dengan kardiotokografi dan ultrasonografi. Kardiotokografi berfungsi untuk melihat kesejahteraan janin di dalam rahim. Ultrasonografi berfungsi untuk memeriksa usia kehamilan, berat janin, letak plasenta, banyaknya cairan ketuban dan panjang serviks. Hal ini semua bertujuan melihat kemajuan persalinan dan kesiapan janin.

Jika dilihat kondisi Bunda sangat berisiko dan usia kehamilan sudah cukup bulan, maka bayi bisa langsung dilahirkan.Tapi kalau tidak cukup bulan, waktu persalinan akan ditunda dengan melakukan upaya pematangan paru selama dua hari.

Melalui upaya ini, diharapkan bayi yang lahir bisa bertahan karena organ paru sudah bekerja dengan baik bertukar oksigen di dalam tubuh. Perlu diketahui, bayi prematur cenderung memiliki gangguan di paru-paru, sehingga kadar oksigen tidak bisa dihantarkan dengan baik di dalam tubuh.

Pencegahan dan penanganan persalinan prematur

Penanganan persalinan prematur menyesuaikan kondisi Bunda dan janinnya. Selain itu, penanganan yang tepat adalah dengan mencari tahu faktor risikonya.

Jika disebabkan infeksi, maka Bunda akan menjalani pengobatan untuk mengatasinya. Bila disebabkan gangguan hormonal, dokter akan melakukan terapi hormon agar rahim tetap stabil.

Sementara pada kondisi yang disebabkan serviks incompetence, dokter akan melakukan teknik sirklase untuk menyelamatkan janin dalam kandungan. Pemeriksaan USG untuk mengetahui serviks incompetence dilakukan saat usia kehamilan 16-24 minggu.

Bila panjang leher rahim di bawah 25 mm, dokter akan melakukan teknik sirklase dengan menjahit leher rahim, sehingga kehamilan bisa diselamatkan.

Namun, bila penyebabnya tidak ditemukan secara pasti, dokter tetap bisa menyelamatkan bayi dari persalinan prematur. Caranya dengan pemberian pematangan paru selama dua hari.

Sementara pada persalinan prematur spontan, Bunda hamil mau tidak mau harus segera melahirkan bayinya meski belum cukup bulan. Proses kelahiran sebaiknya dilakukan di fasilitas kesehatan yang menyediakan NICU (neonatal intensive care unit) atau ruang perawatan intensif khusus bayi baru lahir.

Persalinan prematur hanya dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan atau kontrol ke dokter selama kehamilan. Ketika penyebab sudah diketahui, persalinan prematur bisa dicegah dengan mengatasi penyebabnya tersebut.

Komplikasi persalinan prematur

Komplikasi persalinan prematur sama saja seperti persalinan normal pada umumnya ya. Berikut 3 komplikasi yang mungkin terjadi:

  1. Perdarahan postpartum atau pasca persalinan bisa terjadi pada ibu hamil yang mengidap anemia.
  2. Plasenta tertahan di dalam rahim, sehingga harus dikeluarkan.
  3. Infeksi yang terjadi di dalam rahim bisa berbahaya dan mengancam nyawa. kalau tidak ditangani dengan baik dan tubuh merespons secara berlebihan, infeksi bisa menjadi sepsis.

Nah, Bunda, sebaiknya pahami tanda persalinan prematur agar segera dapat mengambil tindakan ya. Kenali juga penyebabnya agar hal tersebut tidak sampai menimpa Bunda ya.

Informasi mengenai risiko prematur bisa Bunda lihat dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(ank/rap)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Menanti kelahiran Si Kecil dengan arti nama bayi yang pas untuknya nanti hanya di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ikuti perkembangan kehamilan Bunda setiap minggunya di Aplikasi HaiBunda yuk, Bun!