
kehamilan
Persiapan dan Tanda-Tanda Persalinan Sudah Dekat, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Selasa, 20 Oct 2020 10:34 WIB


Mendekati hari perkiraan lahir (HPL), tentunya banyak kebutuhan Bunda dan si kecil yang harus dipersiapkan. Selain perlengkapan untuk dibawa ke rumah sakit, persiapan fisik dan mental sangat penting untuk diperhatikan.
Salah satunya yaitu mengenali tanda-tanda persalinan sudah dekat. Pada umumnya, persalinan dapat ditandai dengan munculnya kontraksi. Namun, tak sedikit pula Bunda yang bingung membedakan kontraksi jelang melahirkan dengan kontraksi palsu (Braxton Hicks).
Tak menutup kemungkinan jika hal ini memicu kepanikan pada sebagian ibu hamil. Braxton Hicks kadang muncul di trimester ketiga kehamilan, sehingga dianggap sebagai tanda persalinan. Padahal saat terjadi belum cukup bulan untuk melahirkan. Nah, agar hal semacam ini tak membingungkan ibu hamil. Simak berbagai persiapan dan tanda-tanda melahirkan berikut ini.
Persalinan merupakan tahap selanjutnya dari kehamilan. Pada saat kehamilan terjadi pembentukan kelengkapan organ dilanjutkan dengan tumbuh kembang janin. Pembentukan organ yang dimaksud adalah sistem saraf, mata, sistem sirkulasi darah, saluran pencernaan, saluran pernapasan, saluran reproduksi dan saluran berkemih.
Sedangkan tumbuh kembang janin mencakup berat janin, respon saraf untuk bergerak aktif (motorik) maupun meraba-rasakan (sensorik). Keseluruhan proses tersebut mempersiapkan janin agar dapat hidup di luar rahim. Oleh karena itu, persalinan merupakan proses penyambutan anggota keluarga baru.
Apa itu persalinan?
Persalinan adalah suatu usaha untuk mengeluarkan janin dari dalam rahim. Hal ini merupakan kerja sama antara kontraksi rahim, pembukaan leher rahim, penurunan kepala bayi dan kapasitas jalan lahir.
Tanda-tanda persalinan
Persalinan yang sudah semakin dekat bisa ditandai dengan beberapa hal berikut:
1. Nyeri perut hilang timbul semakin sering
Mengalami mulas-mulas atau sakit perut hebat, yang terjadi semakin sering karena kontraksi. Biasanya kontraksi ini muncul lebih dari 3 kali dalam 10 menit dengan durasi lebih dari 40 detik. Pada keadaan ini, Bunda sudah tidak dapat berjalan seperti biasa karena menahan rasa sakit yang muncul.
2. Terdapat bloody show
Bloody show merupakan lendir darah yang keluar dari kemaluan. Hal ini bisa terjadi karena plak mukus yang tersumbat, akan keluar saat leher rahim membuka.
3. Rasa ingin Buang air besar (BAB)
Saat kepala sudah mencapai dasar panggul maka akan menekan refleks di anus. Sehingga Bunda akan muncul rasa ingin BAB. Hal ini terjadi karena refleks BAB dan persalinan memiliki jaras yang sama.
4. Ketuban Pecah
Ketuban pecah yang ditandai dengan keluarnya air dari kemaluan terus-menerus merupakan salah satu tanda persalinan. Cairan ketuban selama kehamilan berguna untuk menunjang tumbuh kembang janin, pengatur suhu di dalam rahim dan selama persalinan membantu janin untuk melewati jalan lahir. Hal yang perlu Bunda lakukan adalah jangan panik, mintalah tolong ke keluarga, atau segera datang ke fasilitas kesehatan.
5. Pimpin meneran
Pimpin meneran adalah saat ibu menggunakan seluruh tenaganya mendorong bayi keluar dari kemaluan. Isyarat untuk dilakukan tindakan ini adalah dorongan ingin meneran, liang kemaluan membuka, lubang anus terbuka, perineum menonjol. Saat ini Bunda akan mulai menahan napas dan mengejan sebagai tanda sudah siap menjalani proses persalinan.
Mengapa terjadi persalinan?
Ada beberapa teori yang menjelaskan terjadinya persalinan, salah satunya placental clock atau jam plasenta. Plasenta merupakan organ yang terbentuk yang berfungsi sebagai organ pernafasan, pengaturan makan, pembuangan dan penghasil hormone. Plasenta memiliki umur yakni 280 hari atau 9 bulan 10 hari, atau lebih lanjut lagi 40 minggu. Ketika plasenta sudah tidak dapat menjalankan fungsinya hal ini akan menginisiasi terjadi proses persalinan.
Bagaimana terjadi persalinan?
Seperti dijelaskan sebelumnya, persalinan merupakan kerja sama antara ibu dan janin. Pihak Ibu akan melakukan kontraksi rahim yang ditandai mulas-mulas dan pembukaan leher rahim yang bila dianalogikan seperti pembukaan pintu. Pembukaan pintu ini semakin lama semakin lebar karena kepala janin menekan ke bawah dan pada akhirnya melewati jalan lahir.
Kapan terjadi persalinan?
Persalinan normal terjadi saat 37 minggu hingga 42 minggu, dan ini merupakan waktu yang optimal. Bila persalinan terjadi saat kehamilan di bawah usia 37 minggu, maka disebut persalinan prematur atau kurang bulan. Sedangkan persalinan melebihi usia kehamilan 42 minggu maka disebut post matur, serotinus atau lewat waktu.
Baik persalinan kurang bulan maupun lewat waktu, merupakan hal yang berbahaya untuk janin maka keduanya perlu pengawasan Dokter atau tenaga terlatih dengan fasilitas yang baik.
Manfaat persalinan bagi Bunda dan Bayi
Persalinan merupakan momen terbaik untuk Bunda dan bayi. Setelah Bunda telah melewati tantangan terberat karena semua pikiran dan tenaga difokuskan ke persalinan, penelitian menyebutkan bahwa persalinan membuat perubahan besar dalam kehidupan. Di antaranya, Bunda jadi lebih percaya diri dan mandiri. Bagi bayi sendiri, proses persalinan akan membantunya bernapas karena hormon stress yang dihasilkan selama proses ini terjadi.
Macam-macam persalinan
1. Persalinan normal
Persalinan normal adalah persalinan cukup bulan, dengan bagian terbawah adalah kepala bayi dan presentasi ubun-ubun kecil serta melewati jalan lahir.
Persalinan normal memiliki keuntungan dibandingkan seksio cesarea karena waktu pemulihan lebih awal, hilangnya rasa nyeri setelah persalinan lebih cepat, dan kurangnya konsumsi obat-obatan yang berlebihan seperti anti-nyeri dan antibiotik dibandingkan seksio sesarea.
2. Persalinan Seksio sesarea (caesar)
Seksio sesarea atau merupakan metode persalinan operasi lewat perut. Sesar yang diperkirakan dari Bahasa Latin caedare, berarti potong merupakan operasi pada ibu yang telah mengalami kematian untuk menyelamatkan bayi. Barulah pada tahun 1500, Jacob Nufer, orang yang melakukan seksio sesarea pada ibu hidup.
Seksio sesarea ini memiliki keuntungan yakni waktu persalinan yang lebih cepat dan bisa mengatur jadwal persalinan, sehingga lebih tepat perkiraan lahirnya. Seksio sesarea juga memiliki keuntungan yakni dapat mengantisipasi penyulit-penyulit persalinan. Efek keuntungan jangka panjangnya dengan operasi ini adalah gangguan otot dasar panggul lebih minimal.
Namun sayangnya, menurut Susan Prescott dalam bukunya The Secret Life of Your Microbiome, bayi yang lahir dari operasi lebih cenderung memiliki penyakit alergi atau atopi dibandingkan persalinan normal. Hal ini disebabkan karena bayi-bayi yang menjalani persalinan normal, memiliki sistem imun yang kuat sehingga di kemudian hari lebih jarang sakit.Â
Tanda bahaya pada persalinan
Persalinan dikatakan berbahaya untuk Bunda dan bayi, apabila mengalami beberapa hal berikut:
1. Persalinan macet
Pada saat persalinan dapat terjadi tanda-tanda bahaya seperti persalinan macet, distosia bahu, yang berarti bayi terhambat untuk keluar. Persalinan macet dapat berakibat retensio urin (urin tertahan di kandung kemih) dan fistula suatu sambungan/terowongan yang tidak normal menghubungkan kandung kemih atau anus.
2. Pendarahan pasca persalinan
Setelah persalinan pun dapat terjadi perdarahan pasca salin, disebabkan kontraksi rahim yang lemah, plasenta terperangkap atau retensi plasenta, dan perlukaan jalan lahir serta gangguan darah. Perdarahan pasca salin merupakan penyebab kematian ibu nomor 2 di Indonesia, maka dari itu perlu pengawasan yang ketat pada keadaan tersebut.
Persiapan untuk memudahkan persalinan
Setelah memasuki trimester tiga Bunda akan mengalami periode terbesar penambahan berat sehingga bila tidak diperhatikan maka akan mengalami kesulitan persalinan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu melancarkan persalinan:
1. Makan makanan yang bergizi
Makan seperti makan segar seperti sayur, buah, kacang-kacangan dan makan sayuran/buah berwarna lainnya akan memberikan kecukupan vitamin dan mineral daripada makanan olahan dan berpengawet yang berguna saat kehamilan, persalinan maupun menyusui.
2. Timbang berat badan
Penambahan berat badan normalnya adalah 8-12 kg kecuali pada keadaan obesitas (berat badan berlebih) dan KEK (kekurangan energi kronis). Bila berat tidak diatur akan mempengaruhi ke berat bayi dan bunda sehingga mempersulit persalinan.
3. Olahraga
Jelang persalinan, ibu hamil dapat melakukan yoga atau senam antenatal, serta jalan pagi. Yoga maupun senam antenatal merupakan latihan untuk melenturkan otot-otot dasar panggul dan jalan pagi merupakan latihan untuk memperlancar sirkulasi. Sehingga latihan keduanya dapat dapat mengefesienkan tenaga saat persalinan ditunjang otot-otot yang lentur untuk persalinan yang berakibat lebih cepat persalinan dan pemulihannya.
Persalinan dalam situasi COVID 19 saat ini?
Pandemi COVID 19 ini memaksa kita untuk melakukan perubahan-perubahan untuk keamanan Bunda dan tenaga Kesehatan. Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan buku pedoman untuk kehamilan, persalinan, masa nifas dan menyusui yang terbaru. Dalam pedoman tersebut dikatakan, saat melakukan persalinan di puskesmas Bunda akan dilakukan pemeriksaan tes rapid atau tes cepat COVID 19.
Bila hasil tes rapid negatif maka Bunda dapat melakukan persalinan di fasilitas puskesmas atau bidan. Tetapi, bila hasil rapid positif, Bunda harus melakukan persalinan di Rumah sakit dengan fasilitas pendukung COVID yang telah ditunjuk oleh pemerintah untuk melakukan persalinan. Hal ini penting untuk pencegahan penyakit kepada bayi yang baru lahir.
Untuk mempersiapkan persalinan dengan baik, kenali tanda-tandanya dari sekarang. Sehingga tidak menimbulkan kepanikan tersendiri di minggu-minggu jelang HPL.
Buat Bunda yang akan melahirkan, share juga yuk persiapan apa saja yang dilakukan untuk menyambut si kecil. Atau, kalau Bunda ada pertanyaan seputar tanda-tanda persalinan bisa ditanyakan ke dr Ilham Utama Surya SpOG melalui kolom komentar di bawah ini ya.
dr Ilham Utama Surya SpOG
Staf Medis Women Health Service RSUPNCM
Dosen Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI
Bunda, simak juga yuk beberapa gerakan yang bisa membantu melancarkan persalinan dalam video di bawah ini:
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Menghitung Kesempatan Hamil dan Melahirkan Kembali Pasca Operasi Caesar

Kehamilan
7 Penyebab Persalinan Prematur, Kenali Juga Tanda & Kemungkinan Risiko Lainnya

Kehamilan
ERACS, Metode Persalinan untuk Bantu Lebih Cepat Sembuh Usai Operasi Caesar

Kehamilan
Bunda, Kenali Manfaat dan Kebutuhan Asam Folat pada Kehamilan

Kehamilan
Berbahayakah Morning Sickness pada Kehamilan? Simak Cara Ampuh Mengatasinya


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Felicya Angelista Hamil 7 Bulan, Ungkap Naik 12 Kg
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda