Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Benarkah Radiasi Handphone Berbahaya untuk Ibu Hamil? Simak Faktanya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 05 Dec 2020 18:47 WIB

Shot of an attractive young pregnant woman using a cellphone while relaxing in her bedroom at home
Benarkah radiasi HP berbahaya untuk ibu hamil/Foto: Getty Images/Adene Sanchez

Jakarta - Isu mengenai bahaya radiasi handphone (HP) untuk kesehatan sudah menjadi permasalahan serius. Tidak saja untuk orang umum tetapi juga mengancam kesehatan para ibu hamil lho. 

Kehamilan memang menjadi masa penting bagi wanita untuk melakukan langkah-langkah ekstra guna memastikan kesehatan kehamilannya terlindungi. 

Tidak saja menyangkut asupan nutrisi sehat yang perlu dikonsumsi, tetapi memerhatikan juga hal-hal kecil dalam keseharian yang dapat merugikan kesehatan Bunda dan juga janin selama kehamilan. Salah satunya yakni terpapar radiasi dari ponsel, komputer, dan router nirkabel yang juga dapat memengaruhi kehamilan Bunda. 

Seperti diketahui bahwa penggunaan perangkat elektronik yang memancarkan radiasi seperti router WiFi dan smartphone telah meningkat pesat belakangan ini. 

"Ini pun menjadi ancaman serius bagi para ibu hamil di mana berisiko juga terpapar radiasi dalam jumlah besar meskipun ia tidak sedang menggunakan handphone," ujar Dr Rima Sonpal seorang gynaecologist, seperti dikutip dari laman Parenting First Cry.

Para peneliti dalam hal ini pun menganjurkan agar pemakaian hp yang memancarkan gelombang radio, sejenis radiasi elektromagnetif non pengion yang kemungkinan tidak akan memengaruhi kesehatan ibu atau janin yang sedang tumbuh dikurangi, Bunda.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan hp dalam jangka panjang bisa memicu insomnia, berkurangnya kepadatan tulang, dan fungsi otak. Meskipun demikian, paparan radiasi seluler pada tingkat yang lebih rendah dan terbatas mungkin tidak berbahaya bagi kesehatan.

Karena itu, sangat disarankan untuk membatasi eksposure terhadap hp atau ponsel selama kehamilan demi kesehatan Bunda dan juga janin di dalam rahim.

Perlu Bunda tahu juga nih bahwa hp memancarkan radiasi elektromagnetik yang merupakan salah satu bentuk radiasi non-ionisasi. Emisi ini adalah gelombang energi tingkat rendah yang mungkin tidak menyusup jauh ke dalam jaringan manusia tetapi dapat membahayakan mata Bunda.

Ponsel atau hp juga biasanya dinilai berdasarkan frekuensi radiasi yang dipancarkannya. Peringkat ini dikenal sebagai SAR (spesific absorption rate) yang memberi tahu tentang jumlah radiasi yang dapat diserap tubuh saat menggunakannya, seperti dikutip dari laman Baby Center.

Nilai SAR sendiri bervariasi dari hp ke hp, model ke model, dan merek ke merek. Semakin tinggi nilai SAR hp, maka semakin banyak radiasi yang diserap oleh tubuh. 

Dengan menggunakan secara terus menerus selama kehamilan, bahaya radiasi hp tentunya dapat membuat bumil terkena penyerapan radiasi yang lebih besar sehingga dapat mengganggu aktivitas otak dan memengaruhi pola tidur, menyebabkan kelelahan, atau berkontribusi pada penurunan memori.

Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk memastikan apakah penggunaan hp menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Namun, tidak ada penelitian yang membuktikan efek kesehatan yang merugikan dari penggunaan hp dalam waktu yang lebih singkat. Jadi, ada baiknya selama kehamilan adalah waktu terbaik untuk lebih berhati-hati daripada menyesal kemudian.

Meskipun saat ini hp menjadi andalan gadget yang sangat membantu dalam berbagai aktivitas, ada baiknya Bunda dapat mengurangi pemakaiannya seminimal mungkin. Sehingga, paparan radiasi dapat diminimalisir dan kesehatan Bunda dan janin pun dapat terlindungi.

Semoga sehat selalu sampai persalinan ya, Bunda.

 

Banner Alat Kontrasepsi

Bunda, simak juga yuk perlengkapan rumah tangga yang bisa membahayakan ibu hamil dalam video di bawah ini: 

[Gambas:Video Haibunda]



 

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda