Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Penyebab dan Cara Mengatasi Sakit Perut Bagian Bawah Selama Hamil

Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K)   |   HaiBunda

Selasa, 22 Dec 2020 15:31 WIB

Young pregnant woman suffering from abdominal pain at home
Cara mencegah dan mengatasi sakit perut bagian bawah/ Foto: iStock

Selama kehamilan, setiap Bunda bisa merasakan tanda dan keluhan yang berbeda. Salah satu yang sering dialami adalah sakit perut bagian bawah. Bunda juga merasakannya?

Sakit perut bagian bawah dikenal juga dengan sebutan kontraksi. Tanda kehamilan ini umumnya dialami ibu di trimester pertama dan ketiga.

Namun, ibu hamil usia 8 minggu juga tak menutup kemungkinan sudah bisa merasakan kontraksi ini. Perut ibu biasanya akan terasa kencang, sehingga menyebabkan sakit perut bagian bawah.

Penyebab sakit perut bagian bawah

1. Kelelahan

Sakit perut bagian bawah karena kelelahan bisa disebabkan aktivitas si ibu selama hamil. Contohnya, ibu hamil lelah saat berjalan jauh atau naik-turun tangga.

Untuk mencegah sakit perut bagian bawah, sebaiknya ibu hamil mengurangi aktivitas yang melelahkan.

2. Sperma dibuang di dalam tubuh

Kondisi ini dapat terjadi usai ibu hamil berhubungan seksual. Mulanya, perut akan terasa kencang hingga menjadi berubah sakit.

Sperma pria mengandung prostaglandin yang bisa merangsang otot rahim kontraksi. Prostaglandin baru bereaksi ketika masuk ke dalam tubuh Bunda.

Berhubungan seksual selama hamil tetap diperbolehkan. Namun, perlu diingat untuk tidak membuang sperma pria di dalam tubuh Bunda.

3. Keputihan

Keputihan umumnya disebabkan infeksi. Pada ibu hamil yang mengalami infeksi akan terjadi reaksi sehingga menyebabkan kontraksi.

Infeksi dapat masuk ke rahim ibu. Akibatnya, perut ibu menjadi kencang dan terasa sangat sakit.

4. Masalah yang terjadi di organ dalam tubuh

Sakit perut bagian bawah atau kontraksi juga bisa disebabkan masalah yang terjadi di organ dalam tubuh ibu. Salah satu contohnya adalah appendix atau radang di usus buntu.

Kondisi ini memang jarang terjadi pada ibu hamil, tapi harus diwaspadai. Usus buntu selama kehamilan bisa membahayakan ibu apabila sampai pecah dan menyebabkan infeksi.

Selain usus buntu, sakit ginjal, hati, atau hepar, juga bisa menyebabkan sakit perut bagian bawah.

5. Kondisi lainnya

Rasa sakit di perut bagian bawah selama hamil bisa disebabkan Infeksi Saluran Kemih (ISK). Selain ISK, sakit gigi yang tidak diobati bisa bikin ibu kontraksi. Kedua kondisi ini harus segera ditangani dan diobati.

Kapan harus ke dokter?

Sakit perut bagian bawah atau kontraksi perlu diwaspadai jika terjadi saat usia kehamilan di bawah 20 minggu. Ibu hamil dapat mengalami pendarahan hingga keguguran.

Wanita yang mengalami kontraksi terus-menerus sebaiknya segera ke dokter. Kontraksi yang dimaksud, yakni bila sudah mengganggu aktivitas atau terjadi 3 kali dalam waktu 10 menit.

Dokter akan mencari tahu penyebab sakit dan mengambil langkah pengobatan yang tepat untuk si ibu. Jika penyebabnya karena infeksi, dokter memberikan antibiotik atau obat penghilang rasa sakit agar kehamilan bisa bertahan.

Bagaimana pencegah dan mengatasi sakit perut bagian bawah pada ibu hamil? Simak di halaman berikutnya ya!

Bunda, jangan lewatkan untuk menyimak informasi mengenai kehamilan ektopik dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



Cara mencegah dan mengatasi sakit perut bagian bawah

Ilustrasi hamil atau melahirkan

Cara mencegah dan mengatasi sakit perut bagian bawah/Foto: Getty Images/iStockphoto/leszekglasner

Cara mencegah sakit perut bagian bawah

1. Kurangi aktivitas yang membuat tubuh lelah.

2. Relax dan duduk santai di rumah.

3. Olahraga ringan (low impact) bisa dilakukan untuk mencegah sakit perut bagian bawah.

4. Hindari makanan yang bisa memicu kontraksi atau perut mulas, seperti pedas dan asam. Kalau memang ingin konsumsi makanan ini, jangan berlebihan atau secukupnya saja.

Cara Mengatasi sakit perut bagian bawah

1. Istirahat dengan berbaring lurus sehingga uterus tidak melawan gravitasi.

2. Konsultasi dokter untuk dicari penyebabnya.

3. Konsumsi obat yang telah diresepkan dokter.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda