Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab Penebalan Dinding Rahim, Bunda Perlu Tahu

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 03 Jan 2021 13:32 WIB

Abdominal pain patient woman having medical exam with doctor on illness from stomach cancer, irritable bowel syndrome, pelvic discomfort, Indigestion, Diarrhea, GERD (gastro-esophageal reflux disease)
Ilustrasi sakit karena penebalan dinding rahim/ Foto: iStock

Jakarta -  Endometrium merupakan bagian penting dari sistem reproduksi wanita selama siklus menstruasi dan kehamilan. Ukurannya pun berubah setiap bulan selama masa kesuburan seseorang, Bunda.

Setiap bulan sebagai bagian dari siklus menstruasi, endometrium menampung embrio dan karenanya proses ketebalan endometrium meningkat dan menurun. Estrogen dan progesteron merupakan dua hormon yang menyebabkan pertumbuhan endometrium. Jika kelainan pada endometrium terjadi, maka kekhawatiran atau masalah seperti endometriosis, hiperplasia, dan kanker terjadi.

Ketebalan endometrium normal dan berubah sepanjang tahap kehidupan yang meliputi masa kanak-kanak, masa kematangan, tahap kesuburan, dan tahap setelah menopause. Terdapat endometrium ukuran kecil pada wanita muda yang belum memasuki periode menstruasi.

Menurut Radiological Society of North America (RSNA), selama menstruasi, endometrium berada pada titik tertipis dan ketebalannya antara 2-4 milimeter (mm). Pada fase antara 6 sampai 14 siklus seseorang, sebelum ovulasi atau di antara akhir siklus menstruasi, ketebalan endometrium mulai bertambah yang berukuran antara 5-7 mm, seperti dikutip dari laman New Life Fertility Clinic.

Ketika siklus berlanjut ke depan dan mencapai masa ovulasi, ukuran endometrium sekira 11 mm dan selama fase sekresi ketebalan endometrium dapat mencapai puncaknya sekira 16 mm.

Para ahli kesehatan mengatakan bahwa jika endometrium tidak terlalu tipis atau tebal, itu akan meningkatkan kemungkinan kehamilan yang sehat dan cukup bulan. Ketebalan endometrium sangat penting untuk kehamilan karena memungkinkan embrio untuk menanamkan dan menerima nutrisi yang dibutuhkan.

Saat kehamilan berlangsung, endometrium juga menjadi lebih tebal sesuai tahapannya. Cara paling umum untuk mengukurnya yakni menggunakan USG dan ini adalah metode pertama dan terpenting yang digunakan penyedia layanan kesehatan terutama jika pasien mengalami perdarahan vagina yang tidak normal.

Simak ulasan lengkapnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Lihat juga penjelasan dokter tentang siklus menstruasi tidak teratur, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Tips Cantik Sehat Saat PandemiFoto: Mia Kurnia Sari

Penyebab penebalan dinding rahim

Abdominal pain patient woman having medical exam with doctor on illness from stomach cancer, irritable bowel syndrome, pelvic discomfort, Indigestion, Diarrhea, GERD (gastro-esophageal reflux disease)

Ilustrasi sakit karena penebalan dinding rahim/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong

Penyebab penebalan dinding rahim

Dijelaskan dr.Orli Etingin, seberapa ukuran rahim normal dan kenapa bisa membesar. "Rahim normal biasanya berukuran sebesar kepalan tangan atau apel kecil. Rahim bisa membesar karena berbagai alasan. Rahim yang membesar biasanya tidak perlu dikhawatirkan asalkan penyebabnya telah ditentukan dengan CT scan atau sonogram," ujarnya, dikutip dari laman Everydayhealth.

Lebih lanjut, jika dokter menyimpulkan, pembesaran terkait dengan fibroid atau tumor jinak, dan otot yang tumbuh di dinding rahim, lalu menyebabkan rasa sakit dan perdarahan, maka dapat dipantau seiring dengan waktu dan tak perlu dikhawatirkan.

Namun, jika tidak ada penyebab jelas pembesaran yang terlihat pada CT scan, maka pengujian lebih lanjut harus dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kanker rahim.

Melansir Medicalnewstoday, ketebalan endometrium berubah selama siklus menstruasi wanita tetapi faktor lainnya juga dapat menyebabkan adanya perubahan. 

Salah satu penyebab yang lebih umum dari perubahan ketebalan endometrium adalah kehamilan. Wanita yang mengalami kehamilan ektopik atau hamil kurang dari 5 minggu mungkin menunjukkan tanda-tanda endometrium yang menebal.

Selain itu, kanker endometrium atau ovarium juga menjadi salah satu kondisi paling parah yang bisa menyebabkan peningkatan ketebalan endometrium.

Faktor lain yang berkontribusi pada ketebalan endometrium meliputi kegemukan, terapi penggantian hormon, tekanan darah tinggi kronis, polip endometrium, diabetes, jaringan parut, dan hiperplasia endometrium.

Nah, ada baiknya Bunda berkonsultasi ke dokter jika merasakan gejala seperti arus deras menstruasi yang tak biasa, bercak di antara periode, aliran darah pendek tidak teratur, dan perdarahan vagina setelah menopause.

Penting juga untuk mewaspadai gejala lain seperti kembung dan rasa kenyang tanpa makan banyak. Segera ke dokter jika merasakannya ya, Bunda. Diharapkan, dengan memeriksakan diri ke dokter, tentunya Bunda akan mendapat penanganan terbaik.

Semoga sehat selalu, Bunda.


(muf/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda