sign up SIGN UP search

kehamilan

Minimalkan Risiko Penebalan Dinding Rahim, Kenali Gejala dan Pencegahannya yuk Bun

Humidatun Nisa'   |   Haibunda Rabu, 13 Jul 2022 20:25 WIB
Asian women her stomach aches hard She wakes up in the middle of the night while she sleeps. caption
Jakarta -

Banyak ulasan ilmiah menyebutkan wanita memang lebih rentan mengalami gangguan kesehatan reproduksi daripada pria ya.

Di antara penyebabnya, mungkin karena secara anatomi kelamin, Bunda memiliki area vulva yang terdiri dari labia dan klitoris yang terbuka lebar, sehingga membuat infeksi lebih mudah masuk. 

Selain karena infeksi, terdapat beberapa kelainan juga pada sistem reproduksi Bunda nih. Itulah mengapa setiap Bunda juga memiliki perbedaan dalam kemampuan reproduksinya.


Salah satu kelainan pada sistem reproduksi Bunda adalah penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium. 
 
Apa saja yang sebaiknya Bunda ketahui tentang kondisi penebalan dinding rahim ini, apa gejala dan cara mencegah? Yuk simak terus ya.

Gejala awal penebalan rahim

Mengutip dari Myclevelandclinic, penebalan dinding rahim merupakan kondisi saat lapisan rahim atau endometrium menjadi luar biasa tebal karena memiliki terlalu banyak sel atau hiperplasia. Ini bukan kanker, tetapi pada wanita tertentu, itu meningkatkan risiko terkena kanker endometrium atau sejenis kanker rahim, Bunda. 
 
Hiperplasia endometrium jarang terjadi, Bunda. Dari 100.000 perempuan di dunia, sebanyak 133 perempuan yang mungkin mengalaminya. Biasanya terjadi pada Bunda perimenopouse atau menopause. Dengan kata lain, sangat jarang terjadi pada Bunda yang berusia kurang dari 35 tahun ya. 
 
Namun, Myclevelandclinic menyebutkan, mereka yang berisiko mengalami penebalan dinding rahim adalah sebagai berikut:

  • Mereka yang sedang menjalani perawatan kanker payudara
  • Bunda dengan diabetes
  • Mengalami haid pada usia dini atau juga pada Bunda yang terlambat menopause
  • Mempunyai riwayat keluarga kanker ovarium dan usus besar. 
  • Bunda yang terkena penyakit kandung empedu.
  • Bunda sedang melakukan terapi hormon
  • Bunda tidak pernah hamil.
  • Obesitas 
  • Sindrom ovarium polikistik 
  • Bunda perokok.
  • Mempunyai penyakit tiroid
  • Riwayat haid yang tidak teratur atau bahkan tidak haid sama sekali. 
     

Penyebab terjadinya penebalan rahim

Melansir WebMD, Bunda yang mengalami hiperplasia endometrium menghasilkan terlalu banyak estrogen dan tidak cukup progesteron. Seperti kita ketahui, hormon ini memainkan peran penting dalam haid dan kehamilan, Bunda. 
 
Selama ovulasi, estrogen mengentalkan endometrium, sedangkan progesteron mempersiapkan rahim untuk kehamilan. Jika konsepsi tidak terjadi, kadar progesteron turun. Penurunan progesteron memicu rahim untuk melepaskan lapisannya sebagai periode haid.
 
Bunda yang memiliki hiperplasia endometrium menghasilkan sedikit, jika ada, progesteron. Akibatnya, rahim tidak melepaskan lapisan endometrium. Sebaliknya, lapisan terus tumbuh dan menebal.

Selain itu, obesitas berkontribusi pada peningkatan kadar estrogen.  Jaringan adipose atau jaringan yang menyimpan lemak di perut dan tubuh, dapat mengubah hormon penghasil lemak menjadi estrogen. Inilah bagaimana obesitas berkontribusi pada peningkatan kadar estrogen yang bersirkulasi dan meningkatkan risiko hiperplasia endometrium pada Bunda. 

Ketahui gejala dan cara meminimalkan risikonya yuk Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang peranakan turun dan cara mengatasinya:

[Gambas:Video Haibunda]



program-kehamilan
Program Hamil Ketahui lebih jauh 30 hari perencanaan kehamilan. Cek Yuk arrow-right
GEJALA DAN CARA MINIMALISASI RISIKO PENEBALAN DINDING RAHIM
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Menanti kelahiran Si Kecil dengan arti nama bayi yang pas untuknya nanti hanya di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ikuti perkembangan kehamilan Bunda setiap minggunya di Aplikasi HaiBunda yuk, Bun!