Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

PCOS Membuat Bunda Sulit Hamil? Begini Penjelasannya

Rahmi Sarifa   |   HaiBunda

Jumat, 26 Feb 2021 15:42 WIB

Ilustrasi diet
Ilustrasi/Foto: iStock

Polycystic Ovary Syndrome atau PCOS adalah suatu penyakit yang memengaruhi kadar hormon pada tubuh wanita. Wanita yang yang memiliki sindrom PCOS akan menghasilkan kadar hormon pria meningkat dari batas normal bagi wanita pada umumnya. Ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan berbagai gejala pada tubuh, termasuk mempersulit terjadinya kehamilan.

PCOS dapat menyebabkan tumbuhnya rambut di wajah dan tubuh, tapi juga dapat menyebabkan kebotakan. Di sisi lain, PCOS juga bisa jadi salah satu faktor yang berkontribusi pada masalah kesehatan jangka panjang seperti diabetes dan penyakit jantung. Pil KB dan obat diabetes dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan hormon dan memperbaiki gejala.

Melansir dari DetikHealth, dokter spesialis Ginekologi dan Onkologi, Profesor Dr. H. Budi Santoso, dr., Sp.OG., (K), mengatakan bahwa istilah Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) merujuk pada gangguan yang dialami oleh perempuan di masa subur. Inilah yang jadi pangkal permasalahan mengapa kehamilan sulit terjadi pada wanita yang mengidap PCOS.

PCOS dapat Mempersulit Kehamilan

Dilansir dari healthline, PCOS adalah masalah yang terjadi pada hormon wanita yang dapat memengaruhi masa subur mereka. PCOS akan memengaruhi ovarium wanita, organ reproduksi yang memproduksi estrogen dan progesteron hormon yang mengatur siklus menstruasi. Ovarium juga menghasilkan sejumlah kecil hormon pria yang disebut androgen. Ovarium melepaskan sel telur untuk dibuahi oleh sperma pria. Pelepasan sel telur setiap bulan disebut ovulasi.

Follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) ini akan mengontrol ovulasi. FSH merangsang ovarium untuk menghasilkan folikel kantung yang berisi sel telur dan kemudian LH memicu ovarium untuk melepaskan sel telur yang matang.

Banner suami diPHKFoto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Menurut dokter Italia, sebagaimana dilansir dari NCBI, Antonio Vallisneri, PCOS bukanlah penyakit baru, karena ia menggambarkan gejalanya sudah muncul pada tahun 1721. PCOS adalah sindrom atau sekelompok gejala yang dapat memengaruhi ovarium dan ovulasi. Tiga faktor utamanya adalah; terdapat kista pada ovarium, memiliki hormon pria yang tinggi, waktu menstruasi yang tidak teratur atau terlewati.

Pada penyakit PCOS, banyak kantung kecil berisi cairan tumbuh di dalam ovarium. Kata "polikistik" berarti "banyak kista". Kantung-kantung ini sebenarnya adalah folikel, di mana masing-masingnya berisi telur yang belum matang.

Telur tidak pernah cukup matang untuk memicu ovulasi. Kurangnya ovulasi mengubah kadar estrogen, progesteron, FSH, dan LH. Kadar estrogen dan progesteron akan lebih rendah dari biasanya, sedangkan kadar androgen akan lebih tinggi dari biasanya.

Baca lebih lanjut di halaman selanjutnya, Bunda.

Simak informasi seputar kehamilan di video pilihan berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


TERAPI AGAR BUNDA YANG MENGIDAP PCOS BISA LEKAS HAMIL

Ilustrasi diet

Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/SDI Productions

PCOS mengganggu siklus menstruasi normal dan mempersulit kehamilan. Sebagaimana dilansir dari healthline, 70 hingga 80 persen wanita yang mengalami PCOS mereka memiliki masalah pada kesuburannya. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan.

Wanita yang mengalami PCOS dua kali lebih mungkin dibandingkan wanita tanpa kondisi untuk melahirkan bayi mereka secara prematur. Mereka juga berisiko lebih besar mengalami keguguran, tekanan darah tinggi, dan diabetes gestasional. Namun, wanita yang mengalami PCOS bisa hamil dengan menggunakan perawatan kesuburan yang meningkatkan ovulasi, menurunkan berat badan, dan menurunkan kadar gula darah sehingga dapat meningkatkan peluang Bunda untuk mendapatkan kehamilan yang sehat.

Perawatan untuk PCOS biasanya dimulai dengan perubahan gaya hidup seperti penurunan berat badan, diet, dan olahraga. Kehilangan pada 5 hingga 10 persen dari berat badan Bunda dapat membantu mengatur siklus menstruasi Bunda dan memperbaiki gejala PCOS.

Penurunan berat badan juga dapat meningkatkan kadar kolesterol, menurunkan insulin, dan mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes. Diet apa pun yang dapat membantu Bunda menurunkan berat badan dapat membantu kondisi Bunda. Namun, beberapa diet mungkin memiliki keunggulan dibandingkan yang lain.

Studi yang membandingkan diet untuk penderita PCOS telah menemukan bahwa diet rendah karbohidrat efektif untuk menurunkan berat badan dan menurunkan kadar insulin. Diet indeks glikemik rendah (GI rendah) yang mendapat sebagian besar karbohidrat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian membantu mengatur siklus menstruasi lebih baik daripada diet penurunan berat badan biasa.

Beberapa penelitian menemukan bahwa 30 menit olahraga intensitas sedang, setidaknya tiga hari seminggu dapat membantu wanita yang sedang mengalami PCOS menurunkan berat badannya. Menurunkan berat badan dengan olahraga juga meningkatkan ovulasi dan kadar insulin.

Olahraga akan lebih bermanfaat bila dikombinasikan dengan diet yang sehat. Diet plus olahraga membantu Bunda menurunkan berat badan lebih banyak daripada intervensi makan saja, dan menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung. Ada beberapa bukti bahwa akupunktur dapat membantu memperbaiki penyakit PCOS, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian lagi mengenai hal ini.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda