kehamilan

Bunda Perlu Tahu, 7 Kebutuhan Ibu selama Masa Nifas

Haikal Luthfi   |   HaiBunda

Sabtu, 27 Feb 2021 07:00 WIB

Jakarta -

Masa nifas disebut juga masa pemulihan, dimulai dari bayi lahir sampai organ di dalam kandungan kembali seperti sebelum hamil. Biasanya ini membutuhkan waktu sekitar 6-8 minggu, Bunda.

Mengutip Britannica, perubahan nifas dimulai setelah melahirkan, yang dipicu oleh penurunan tajam kadar estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh plasenta selama kehamilan.

Hal Itu menyebabkan rahim menyusut kembali ke ukuran normalnya dan kembali ke posisi sebelum melahirkan pada minggu keenam. Kondisi ini disebut juga involusi, atau proses kembalinya suatu organ ke ukuran semula.


Saat rahim kembali ke kondisi normalnya, payudara juga mulai berfungsi untuk menyusui. Sehingga menghasilkan kolostrum yang diproduksi pada hari kedua setelah kelahiran dan secara bertahap diubah menjadi ASI normal.

Selain itu, periode ini merupakan masa kritis pada ibu, sehingga perlu mendapatkan pemantauan. Asuhan masa nifas merupakan langkah yang perlu dilakukan. Pemberian asuhan tidak hanya kepada ibu postpartum saja, tetapi juga melibatkan seluruh anggota keluarga lainnya.

Nah Bunda, apa saja sih kebutuhan ibu selama masa nifas? Simak ulasan selengkapnya!

Kebutuhan ibu nifas

Mengutip Buku Ajar Nifas dan Menyusui (2017), beberapa kebutuhan ibu yang sedang dalam masa nifas antara lain:

1. Nutrisi dan cairan

Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ternyata sangat mempengaruhi produksi ASI lho Bunda. Selama menyusui, ibu dengan status gizi yang baik rata-rata dapat memproduksi ASI sekitar 800 cc, atau mengandung kalori sekitar 600 kkal.

Sedangkan ibu yang status gizinya kurang biasanya akan sedikit menghasilkan ASI. Pemberian ASI sangatlah penting, Bunda. Sebab, ini akan membantu bayi tumbuh dengan sempurna yang menjadikannya sehat dan pintar. 

Healthy lifestyle. Good life. Organic food. Vegetables. Close up portrait of happy cute beautiful young woman while she try tasty vegan salad in the kitchen at home.Ilustrasi ibu makan makanan bernutrisi/ Foto: iStock

Demi mencukupi nutrisi tersebut, Bunda membutuhkan tambahan protein sebesar 20 gram per hari dan makanan yang mengandung asam lemak omega 3 yang banyak terdapat pada ikan. Kandungan asam tersebut akan diubah menjadi DHA yang akan keluar sebagai ASI.

Selain itu, dianjurkan juga makan makanan yang mengandung kalsium, zat besi, vitamin C, B1, B2, B12, dan D. Bunda juga membutuhkan banyak cairan dengan meminum banyak air. Dimana kebutuhan cairan sekitar 3 liter sehari atau 1 liter setiap 8 jam.

2. Ambulasi dini

Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan pasca operasi yang bertujuan untuk pemulihan.

Biasanya ini dilakukan secara bertahap dan meningkat secara berangsur-angsur, mulai dari jalan-jalan ringan dalam hitungan jam hingga hitungan hari sampai ibu postpartum dapat melakukannya sendiri tanpa pendamping.

3. Buang air kecil dan besar

Buang air kecil setelah melahirkan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi post partum. Dalam 24 jam pertama, Bunda juga harus dapat buang air besar.

Buang air besar tidak akan memperparah luka jalan lahir. Oleh sebab itu, buang air besar tidak boleh ditahan-tahan. Untuk memperlancarnya, dianjurkan untuk banyak mengonsumsi makanan yang tinggi serat dan minum air putih.

4. Menjaga kebersihan diri

Menjaga kebersihan diri sangat penting untuk ibu postpartum, Bunda. Adapun beberapa langkah dalam melakukan perawatan diri diantaranya:

  • Menjaga kebersihan seluruh tubuh demi mencegah infeksi dan alergi kulit pada bayi.
  • Membersihkan area kelamin dengan sabun dan air, yaitu dari daerah depan ke belakang, baru setelah itu anus.
  • Mengganti pembalut minimal 2 kali dalam sehari.
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air setiap kali selesai membersihkan area kemaluan.
  • Jika terdapat luka episiotomi, hindari untuk menyentuh area luka agar terhindar dari infeksi.

5. Istirahat

Ibu postpartum membutuhkan banyak istirahat demi memulihkan kembali keadaan fisik. Kurang istirahat akan mengakibatkan beberapa masalah seperti:

  • Dapat mengurangi produksi ASI.
  • Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan.
  • Menyebabkan depresi dan ketidaknyamanan untuk merawat bayi dan juga diri sendiri.

Istirahat yang cukup sebaiknya dilakukan minimal selama 8 jam sehari ya Bunda, yaitu siang dan malam.

6. Hubungan seksual

Secara fisik, aman untuk melakukan hubungan seksual ketika pendarahan berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri.

Namun, tak sedikit budaya dan agama yang melarang sampai masa waktu tertentu misalnya 40 hari atau 6 minggu setelah melahirkan. Sehingga, ini tergantung pada pasangan yang bersangkutan.

7. Senam nifas

Agar proses pemulihan organ-organ berlangsung cepat dan maksimal, Bunda dianjurkan untuk melakukan senam nifas.

Berikut adalah beberapa contoh gerakan yang dapat dilakukan saat senam nifas, seperti:

  • Tidur telentang, tangan di samping badan. Tekuk salah satu kaki, kemudian digerakkan ke atas mendekati perut. Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali secara bergiliran untuk kaki kanan dan kaki kiri. Setelah itu, rileks selama 10 hitungan.
  • Berbaring telentang, tangan diatas perut, kedua kaki ditekuk. Kerutkan otot bokong dan perut bersamaan dengan mengangkat kepala, mata memandang ke perut selama 5 kali hitungan. Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali. Rileks selama 10 hitungan.
  • Tidur telentang, tangan di samping badan, angkat bokong sambil mengerutkan otot anus selama 5 hitungan. Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali. Rileks selama 10 hitungan.
  • Tidur telentang, tangan di samping badan. Angkat kaki kiri lurus ke atas sambil menahan otot perut. Lakukan gerakan sebanyak 15 kali hitungan, bergantian dengan kaki kanan. Rileks selama 10 hitungan.
  • Tidur telentang, letakan kedua tangan di bawah kepala, kemudian bangun tanpa mengubah posisi kedua kaki. Lakukan gerakan sebanyak 15 kali hitungan, kemudian rileks selama 10 hitungan sambil menarik napas panjang lewat hidung, keluarkan lewat mulut.
  • Posisi badan nungging, perut dan paha membentuk sudut 90 derajat. Gerakan perut ke atas sambil otot perut dan anus dikerutkan sekuat mungkin, tahan selama 5 hitungan. Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali, kemudian rileks selama 10 hitungan.

(haf/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT