Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Cara Berhubungan Intim yang Tidak Mengakibatkan Kehamilan

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 01 Mar 2021 16:43 WIB

Couple in bed holding hands passionately
Ilustrasi suami istri berhubungan intim/ Foto: Istock

Kehamilan bagi sebagian pasangan suami istri bisa menjadi sesuatu yang besar dan perlu direncanakan. Terutama jika Bunda sedang menjalani program untuk mengatur jarak kehamilan.

Ya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat berhubungan intim untuk mencegah terjadinya kehamilan. Mulai dari menggunakan alat kontrasepsi, hingga menghitung masa subur.

Jika perlu, Bunda juga bisa melakukan konsultasi ke dokter kandungan untuk mencari cara tepat menghindari kehamilan. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 5 cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan:

1. Menggunakan kontrasepsi

Penggunaan alat kontrasepsi menjadi salah satu cara aman untuk mencegah kehamilan. Baik berupa pil KB, implan, KB spiral atau intrauterine device (IUD). Dikutip dari Health, apabila kontrasepsi digunakan dengan tepat, peluang untuk hamil bisa menurun hingga menjadi kurang dari 1 persen.

Salah satunya jika Bunda memilih menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil KB. "Kontrasepsi hormonal bekerja dengan mencegah pengambilan sel telur yang matang," ungkap Anate Brauer, MD, dari NYU School of Medicine.

Memilih alat kontrasepsi juga harus disesuaikan pada beberapa faktor, termasuk riwayat kesehatan dan juga kenyamanan Bunda sendiri. Lakukan konsultasi ke dokter kandungan guna menemukan kontrasepsi yang cocok.

Jangan lupa diskusikan juga dengan suami agar pemakaiannya lebih nyaman dan sesuai dengan kebutuhan.

Banner tips dietFoto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari

2. Ejakulasi di luar vagina

Metode ejakulasi di luar vagina dikenal juga dengan sebutan pull out method. Dalam cara ini, suami harus sigap menarik keluar penis dari vagina sebelum berejakulasi. Meskipun kerap dianggap sulit, cara ini secara signifikan mengurangi peluang Bunda untuk hamil. 

Namun demikian, perlu diketahui bahwa cairan pra-ejakulasi dalam beberapa kasus juga bisa mengandung sperma aktif dan bisa memicu pembuahan. Cairan pra-ejakulasi atau precum merupakan cairan tubuh yang dikeluarkan dari penis sebelum ejakulasi yang sebenarnya.

"Kebanyakan pria tidak menyadari kapan pelepasan cairan pra-ejakulasi ini terjadi," tutur Mark Trolice, MD, ahli endokrinologi reproduksi dan infertilitas di My Fertility CARE: The IVF Center di Winter Park, Florida.

3. Jangan lupa pakai kondom

Walaupun kerap dianggap dapat membuat hubungan seks jadi terasa kurang nyaman, pemakaian kondom cukup efektif sebagai cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan.

Menurut Planned Parenthood, peluang terjadinya kehamilan dengan penggunaan kondom adalah sekitar 15 persen dan itu merupakan faktor human error. Sementara itu, jika penggunaan kondom dilakukan dengan tepat, peluang tersebut turun menjadi 2 persen.

Kebanyakan kondom untuk pria terbuat dari lateks, tetapi jenis lain tersedia untuk mereka yang alergi lateks. Jika Bunda menggunakan tambahan pelumas atau lubrikan, jangan lupa periksa terlebih dahulu apakah sesuai dengan jenis kondom yang digunakan. Misalnya, kondom lateks hanya dapat digunakan dengan pelumas berbahan dasar air.

4. Hitung masa ovulasi terlebih dahulu

Seperti diketahui, saat masa ovulasi wanita menjadi lebih subur karena tubuh sedang bersiap melepaskan sel telur matang. Maka dari itu, berhubungan seks di periode waktu ini pun dapat meningkatkan peluang hamil.

Masa subur umumnya berkisar di sekitar waktu ovulasi, tepatnya sekitar 5 hari sebelum ovulasi terjadi. Rata-rata masa subur wanita adalah 12 hingga 15 hari sebelum siklus haid berikutnya. Ini berarti, masa subur terjadi antara hari ke-10 hingga hari ke-16 setelah hari pertama haid terakhir. 

Namun perhitungan ini berlaku bagi wanita dengan siklus haid teratur, yakni 28 hari. Apabila Bunda memiliki siklus haid yang tak teratur, diskusikan dulu dengan dokter untuk menentukan masa subur yang tepat, ya.

5. Konsumsi pil KB darurat

Dalam kasus hubungan seks tanpa kondom atau kegagalan kontrasepsi, seperti kondom rusak atau lupa minum pil KB, sangat memungkinkan untuk menggunakan kontrasepsi darurat guna mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan.

Tapi ingat ya, kontrasepsi darurat tidak boleh digunakan sebagai pengganti metode kontrasepsi biasa.

Penggunaan pil KB darurat juga tak boleh sembarangan dan hanya dilakukan di bawah pengawasan dokter. Pil KB darurat merupakan pil hormonal yang mengandung levonorgestrel kimiawi. Obat ini hanya efektif mencegah kehamilan jika dikonsumsi dalam waktu kurang dari 3 hari setelah berhubungan. 

Demikian informasi tentang cara-cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan. Apapun cara yang Bunda pilih, akan jauh lebih baik untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan, ya.

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda