KEHAMILAN
Bunda Boleh Olahraga Apa Saja Selain Senam Hamil?
Melly Febrida | HaiBunda
Sabtu, 06 Mar 2021 19:03 WIBTak ada yang melarang Bunda hamil latihan atau berolahraga. Tapi, sebelum melakukannya baik itu senam hamil atau olahraga lainnya, Bunda perlu mengonsultasikannya ke dokter.
Tak sedikit bunda yang khawatir, kalau hamil muda tetap olahraga bisa menyebabkan keguguran. Lesley Regan, Profesor Obstetri dan Ginekologi, dalam Your Pregnancy Week by Week, mengatakan Bunda dapat berolahraga hingga 70 persen dari kapasitas Bunda tanpa membahayakan pertumbuhan bayi.
"Banyak wanita yang saya temui khawatir jika mereka terus berolahraga di awal kehamilan, mereka bisa memicu keguguran. Kekhawatiran ini memiliki asal-usul yang mengakar di dunia Barat: di masa lalu secara umum diasumsikan bahwa olahraga berat dapat mengganggu implantasi embrio muda," katanya.
Kehamilan berisiko keguguran biasanya akan mengalami keguguran meskipun Bunda berusaha semaksimal mungkin. Demikian pula, kehamilan sehat yang ditakdirkan untuk sukses akan terus demikian.
"Jadi ingatlah bahwa olahraga sangat tidak mungkin menyebabkan masalah pada perkembangan awal kehamilan," kata Regan.
Nah, manfaat olahraga ketika hamil sendiri memang tidak perlu dipertanyakan lagi, Bunda. Manfaat olahraga membuat jantung memompa lebih cepat dari biasanya sehingga meningkatkan stamina.
Bunda akan memperoleh manfaatnya terutama akhir kehamilan ketika mulai merasakan beratnya menaiki tangga dengan banyak beban ekstra di sekitar bagian tengah dan juga selama persalinan.
"Aktivitas anaerobik, seperti pilates, yoga, isometrik atau latihan beban, lebih berbasis resistensi dan lebih dirancang untuk melatih otot sekaligus meningkatkan kelenturan," kata Regan.
Sebenarnya, aturan penting untuk bunda hamil adalah olahraga aman untuk dilanjutkan selama tiga bulan pertama selama tidak ada komplikasi kehamilan seperti nyeri atau perdarahan.
Mulailah selalu dengan pemanasan selama lima menit dan peregangan selama lima menit. Kemudian lakukan aktivitas kardiovaskular setidaknya selama lima belas menit. Ukur detak jantung pada saat aktivitas puncak. Ikuti aktivitas aerobik dengan latihan lambat bertahap selama lima hingga sepuluh menit yang diakhiri dengan peregangan lembut.
Klik halaman berikutnya ya, Bunda.
Simak juga prenatal yoga virtual dalam video berikut ini ya, Bunda:

OLAHRAGA YANG AMAN