KEHAMILAN
Kenali Gejala Hiperplasia Endometrium, Penebalan Dinding Rahim pada Wanita
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Senin, 15 Mar 2021 12:24 WIBMasalah di sistem reproduksi wanita enggak bisa dianggap sepele karena bisa memengaruhi kehamilan, Bunda. Salah satu masalah yang perlu penanganan serius adalah penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium.
Hiperplasia endometrium adalah kondisi di mana lapisan rahim menebal secara tidak normal dan bisa menyebabkan pendarahan. Meski tidak bersifat kanker, terkadang ini bisa menjadi pemicu kanker rahim lho.
Endometrium atau lapisan dinding rahim berperan penting selama proses reproduksi dan menstruasi, Bunda. Endometrium sebagian besar terdiri dari jaringan mukosa yang memiliki dua lapisan, yakni lapisan yang bisa berubah dan tidak berubah atau dinamis. Penebalan dinding rahim dikatakan normal jika terjadi di awal siklus menstruasi.
Ovarium biasanya akan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron sebagai respons terhadap hormon perangsang dari otak. Perubahan estrogen dan progesteron yang teratur dapat membuat pola menstruasi teratur, yakni setiap 28 hari.
Nah, jika terjadi ketidakseimbangan dalam faktor dan stimulasi hormonal, kelainan dapat terjadi. Hal inilah yang perlu diwaspadai Bunda.
"Perubahan abnormal ini adalah penebalan dinding rahim yang tidak teratur dan disebut hiperplasia endometrium," kata Dokter obgyn, Andrea Chisholm, MD, dilansir Very Well Health.
Menurut Radiologi Society of North America (RSNA), lapisan dinding rahim paling tipis terjadi selama menstruasi, yakni antara 2-4 mm. Sementara pada paruh pertama fase proliferasi yang dimulai sekitar hari ke-6 hingga 14 siklus wanita atau waktu antara akhir satu siklus menstruasi, saat pendarahan berhenti dan sebelum ovulasi, endometrium mulai menebal dengan ukuran antara 5-7 mm.
Saat menstruasi berlangsung dan bergerak menuju ovulasi, lapisan dinding rahim tumbuh lebih tebal hingga 11 mm. Kemudian sekitar 14 hari dalam siklus wanita, hormon memicu pelepasan sel telur. Selama fase sekresi ini, ketebalan lapisan dinding rahim paling besar bisa mencapai 15 mm.
Gejala hiperplasia endometrium
Gejala hiperplasia endometrium yang paling sering terjadi adalah pendarahan. Jika Bunda mengalami masalah ini, sebaiknya segera konsultasi ke dokter ya. Berikut 5 gejala hiperplasia endometrium:
1. Menstruasi terjadi lebih lama dan semakin berat dari biasanya.
2. Mengalami pendarahan di vagina pasca menopause.
3. Terjadi pendarahan di sela-sela waktu menstruasi.
4. Siklus menstruasi lebih pendek atau kurang dari 21 hari.
5. Tidak mengalami menstruasi di usia subur.
Penyebab hiperplasia endometrium
Melansir dari berbagai sumber, berikut 7 penyebab dan faktor risiko hiperplasia endometrium:
1. Ketidakseimbangan hormon
Penyebab hiperplasia endometrium yang paling umum adalah terlalu banyak estrogen dan tidak cukup progesteron. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan sel berlebih.
"Estrogen adalah hormon yang bertanggung jawab dalam penebalan dinding rahim selama awal siklus menstruasi," ujar Chisholm.
Ketika ada kelebihan hormon estrogen, lapisan dinding rahim akan terstimulasi berlebihan dan menjadi tebal. Seiring waktu, lapisan ini mulai menunjukkan perubahan yang abnormal.
2. Obesitas
Jaringan lemak pada Bunda yang obesitas dapat mengubah hormon estrogen. Kondisi ini menghasilkan estrogen berlebih yang menstimulasi lapisan dinding rahim untuk menebal.
Jika Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 35, Bunda memiliki risiko lebih tinggi terkena hiperplasia endometrium dibandingkan yang berat badan ideal.
3. Tidak ovulasi
Ada beberapa alasan wanita tidak bisa ovulasi, Bunda. Siklus ovulasi yang terganggu ini akan mengganggu produksi hormon progesteron dalam tubuh.
Kurangnya progesteron dapat memicu kelebihan hormon estrogen yang bikin dinding rahim menebal. Pendarahan dan siklus menstruasi tidak teratur adalag gejala umum yang bisa dialami Bunda.
4. Penggunaan obat hormonal
Obat hormonal seperti Tamoxifen dapat menyebabkan penebalan dinding rahim yang tidak normal. Obat ini disebut sebagai modulator reseptor estrogen atau obat yang memengaruhi bagian sensitif estrogen di tubuh.
Tamoxifen sering digunakan dalam pengobatan kanker payudara karena peka hormon dan dapat melawan efek estrogen di jaringan payudara. Namun, Tamoxifen menstimulasi reseptor estrogen di lapisan rahim sehingga bertindak seperti estrogen dan dapat menyebabkan hiperplasia endometrium.
5. Tumor ovarium
Tumor buka penyebab umum terjadinya hiperplasia endometrium ya, Bunda. Namun, ada jenis tumor ovarium yang menghasilkan hormon estrogen berlebih.
6. Memasuki menopause
Wanita yang menopause tidak akan berovulasi lagi dan memproduksi hormon pregesteron. Penebalan dinding rahim dapat terjadi jika Bunda mengonsumsi obat hormonal estrogen untuk terapi pengganti hormon pasca menopause.
7. Riwayat penyakit tertentu
Penyebab lain hiperplasia endometrium adalah usia di atas 35 tahu atau memulai menstruasi di usia muda. Bunda juga bisa berisiko jika memiliki penyakit empedu, diabetes, penyakit tiroid, atau riwayat keluarga kanker rahim.
Diagnosa hiperplasia endometrium
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ada banyak penyebab pendarahan akibat penebalan dinding rahim. Jika Bunda mengalami pendarahan yang abnormal dan berusia di atas 35 tahun, segera ke dokter.
Kondisi yang sama juga berlaku bagi Bunda yang berusia di bawah 35 tahun tapi mengalami pendarahan dan tidak bisa diatasi dengan pengobatan. Dokter mungkin akan melakukan tes diagnostik untuk mengetahui kondisi Bunda.
Pemeriksaan USG transvaginal juga bisa dilakukan untuk mengetahui apakah pendarahan yang Bunda alami tidak normal. Pemeriksaan ini dapat mengukur ketebalan dinding rahim.
Pengobatan hiperplasia endometrium
Pengobatan untuk hiperplasia endometrium bergantung pada jenis kondisinya. Pengobatan yang paling umum dilakukan adalah progestin, yakni suatu bentuk sintesis progesteron yang tersedia dalam bentuk pil, suntukan, atau alat kontrasepsi.
Pada kondisi yang lebih kompleks dan dapat meningkatkan risiko kanker, dokter biasanya akan merekomendasikan histerektomi, yaitu operasi pengangkatan rahim. Tindakan ini umumnya dilakukan wanita yang sudah menopause atau tidak ingin hamil lagi.
Pencegahan hiperplasia endometrium
Bunda dapat mencegah hiperplasia endometrium untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini. Berikut 3 caranya menurut ACOG:
1. Jika mengonsumsi estrogen setelah menopause, Bunda perlu juga mengonsumsi progestin atau progesteron.
2. Jika menstruasi tidak teratur, penggunaan pil KB direkomendasikan. Pil KB mengandung estrogen dengan progestin. Bentuk progestin lain juga bisa dikonsumsi ya.
3. Jika Bunda mengalami obesitas, segera turunkan berat badan untuk mencegah hiperplasia endometrium.
Simak video di bawah ini, Bun:
Alat Kontrasepsi Bikin Rahim Kering? Mitos atau Fakta?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Penebalan Dinding Rahim Seperti Apa yang Tidak Normal? Ini Penjelasannya, Bun
Alami Penebalan Dinding Rahim, Bisakah Bunda Hamil?
5 Makanan Penyebab Penebalan Dinding Rahim, Hindari Ya Bun
Berbahayakah Penebalan Dinding Rahim dan Bagaimana Mengatasinya?
TERPOPULER
Potret Sabrina Anggraini dan Belva Devara Ajak Launa Saksikan Keindahan Balon di Cappadocia Turki
3 Resep Bolu Pandan Kukus 4 Telur Lembut dan Empuk
8 Cara Menghadapi Suami yang Tak Mau Berubah
Tingkah Gemas Sanne Anak Dea Ananda saat Hangout Bareng Bundanya, Intip Potretnya
Flora Vesterberg, Anggota Keluarga Kerajaan Inggris yang Alami Autisme & Berprestasi
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Balsem Bayi yang Aman dan Nyaman untuk Kulit Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Primer Make Up Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
Review Es Krim Baskin Robbins Musk Melon & Popping Shower, Rasa Favorit Nomor #1 di Jepang
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi yang Aman untuk Kulit
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
10 Aktor Korea Masuk Peringkat Reputasi Brand Oktober, Lee Chae Min Urutan Pertama
Potret Sabrina Anggraini dan Belva Devara Ajak Launa Saksikan Keindahan Balon di Cappadocia Turki
8 Cara Menghadapi Suami yang Tak Mau Berubah
Tingkah Gemas Sanne Anak Dea Ananda saat Hangout Bareng Bundanya, Intip Potretnya
3 Resep Bolu Pandan Kukus 4 Telur Lembut dan Empuk
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Raditya Dika Bongkar Rahasia Kaya Bukan dari Investasi, tapi dari...
-
Beautynesia
4 Manfaat Sinar Matahari di Pagi Hari untuk Tubuh
-
Female Daily
Aromanya Sopan di Hidung, Ini 5 Parfum yang Cocok Digunakan Saat Berolahraga!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak 20 Oktober: Cancer Jangan Menyerah, Leo Penghasilan Bertambah
-
Mommies Daily
Terpopuler: 100 Posisi Seks hingga Worksheet Anak TK Gratis