Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Tiup-tiup Santai, Bidan Novel Bantu Ibu Melahirkan dengan Air Ketuban Hijau

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 18 Mar 2021 07:05 WIB

Bidan Novelita Damanik viral berkat metode tiup-tiup saat melahirkan
Bidan Novel/ Foto: Instagram @bidan_novel

Di persalinan pertamanya, Bunda ini tak membutuhkan waktu lama untuk melahirkan buah hatinya. Hal ini tak lepas dari metode melahirkan tiup-tiup yang dilakukan bidan Novel, Bunda.

Kali ini, bidan Novel membantu melahirkan seorang Bunda yang takut jarum suntik lagi. Persalinan anak pertama Bunda ini terbilag cepat hanya dengan metode tiup-tiup saja lho. Tak hanya itu, vagina juga tidak robek melalui metode melahirkan ini.

"Persalinan anak pertama .. gak robek donk,, tiup tiuppp lahir santuy," tulis bidan Novel, dikutip dari Instagram miliknya, Selasa (16/3/21).

Banner Ciri Suami Sayang Istri

Selama proses persalinan, Bunda 22 tahun ini didampingi sang suami. Enggak cuma menyemangati, suaminya bahkan ikut membimbing istrinya untuk mengatur napas.

Hanya dalam waktu singkat, anak pertama pasangan ini lahir. Keduanya dikaruniai seorang anak perempuan yang sehat.

Saat lahir, bidan Novel mendapati kondisi air ketuban sedikit berbeda nih. Warna air ketuban hijau dan kental.

Tak butuh waktu lama bagi bidan Novel menyimpulkan penyebabnya. Ia langsung tahu jika Bunda tersebut kurang menjaga pola makan dan istirahat selama hamil.

"Ketubannya kental sudah sampai kehitaman warnanya. Ini pola makan dan istirahat kurang benar, minumnya (kurang)," kata bidan Novel.

Saat sang bidan menanyakan perihal hal ini pada Bunda itu, dia pun tak menampik. Sang suami bahkan mengaku bahwa istrinya jarang minum dan suka begadang selama hamil.

"Ibu hamil sekarang itu sukanya main handphone, tidur-tiduran, begadang, jadi pada hijau (air ketuban). Enggak ketahuan hijau atau enggak setelah pecah ketuban," ujar bidan Novel.

Meski air ketuban hijau, syukurlah anak pertama pasangan ini lahir dengan sehat. Setelah sang buah hati lahir, dia langsung digendong Bundanya nih. Tak lama kemudian, sang ayah melafazkan adzan di telinga putrinya.

Air ketuban hijau memang kondisi yang bisa selama kehamilan, Bunda. Apa penyebabnya?

Baca di halaman selanjutnya ya?

Simak juga cerita Bidan Novel tentang metode melahirkan tiup-tiupnya yang viral, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


PENYEBAB AIR KETUBAN HIJAU

Asian Pregnant Woman patient is on drip receiving a saline solution on bed VIP room at hospital, selective focus.

Ilustrasi melahirkan/ Foto: iStock

Air ketuban adalah salah satu tanda Bunda akan melahirkan. Air ketuban dapat melindungi janin dari benturan yang terjadi di daerah rahim.

Air ketuban yang normal adalah berwarna bening atau agak kekuningan ya, Bunda. Namun, pada beberapa kasus, ada air ketuban yang berwarna hijau.

Dilansir Very Well Family, pada kehamilan cukup bulan, air ketuban bisa berubah menjadi warna hijau atau cokelat. Hal ini dapat menandakan bayi mengeluarkan mekonium (kotoran pertama bayi) sebelum lahir.

Kondisi ini juga menjadi indikasi bahwa kehamilan telah cukup lama, sehingga bayi mengeluarkan feses pertamanya dalam rahim.

Air ketuban juga bisa bercampur darah selama proses melahirkan. Penyebabnya karena serviks mulai melebar atau terjadi masalah pada plasenta.

Air ketuban hijau saat bayi belum lahir dapat berbahaya lho, Bunda. Penjelasan lengkap di halaman berikutnya ya.

BAHAYA AIR KETUBAN HIJAU

Young Pregnant woman getting ready for Natural Childbirth while lying in her hospital bed

Tiup-tiup Santai, Bidan Novel Bantu Ibu Melahirkan dengan Ketuban Hijau/ Foto: iStock

Bayi biasanya mengeluarkan mekonium dalam beberapa jam atau di hari pertama setelah lahir. Tetapi, beberapa bayi mengeluarkan mekonium saat masih di dalam rahim selama kehamilan.

Mekonium yang keluar sebelum bayi lahir bisa berbahaya lho, Bunda. Menurut Dokter anak ahli neonatologi, Jay S. Greenspan, MD, mekonium bisa membuat bayi kesulitan bernapas atau mengalami sindrom aspirasi mekonium (MAS).

"Sindrom aspirasi mekonium (MAS) terjadi ketika bayi baru lahir mengalami kesulitan bernapas karena mekonium masuk ke paru-paru," ujar Greenspan, dilansir Kids health.

Tingkat keparahan MAS tergantung pada jumlah mekonium yang dihirup bayi, serta kondisi yang mendasarinya. Kondisi tersebut seperti infeksi di dalam rahim atau postmaturitas, yaitu keadaan ketika bayi lewat waktu perkiraan lahir, atau lebih dari 40 minggu usia kehamilan.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda