Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Cara Mengatasi Mual Saat Hamil, Bunda Perlu Tahu

Haikal Luthfi   |   HaiBunda

Sabtu, 20 Mar 2021 12:53 WIB

Pregnancy and nausea
Ilustrasi/ Foto: istock
Jakarta -

Pernahkah Bunda merasakan mual selama kehamilan? Meski terasa mengganggu, kondisi ini lumrah terjadi pada ibu hamil, Bunda.

Gejala ini atau sering disebut dengan istilah morning sickness merupakan kondisi mual dan muntah yang terjadi saat Bunda hamil. Biasanya dimulai antara minggu ke 6 hingga 9 kehamilan.

Penelitian menunjukkan bahwa mual dan muntah saat hamil disebabkan oleh efek human chorionic gonadotropin (HCG). Wanita hamil mulai memproduksi HCG segera setelah sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim.

Wanita dengan morning sickness yang parah (hiperemesis gravidarum) memiliki kadar HCG yang lebih tinggi. Selain itu, wanita yang hamil kembar lebih mungkin mengalami morning sickness yang lebih tinggi, Bunda.

"Hiperemesis gravidarum merupakan manifestasi parah dari mual dan muntah yang sering terjadi selama kehamilan dan mempengaruhi hingga 2 persen kehamilan," ujar Jessie Rubin, M.D, seorang obgyn di Houston, Texas, seperti dikutip dari laman Parents.

Mengutip laman What to Expect, gejalanya ditandai oleh beberapa faktor, antara lain seperti:

  • Rasa mual dan muntah pada trimester pertama kehamilan yang dialami oleh banyak wanita hamil.
  • Sering terjadi di pagi hari tetapi kondisi ini bisa muncul kapan saja, baik siang atau malam hari.
  • Keengganan terhadap aroma dan makanan tertentu yang begitu kuat sehingga bisa membuat Bunda mual.
  • Perasaan seperti mabuk laut yang intens disertai juga dengan rasa lapar.
  • Mual yang menyerang setelah makan.
  • Mual yang begitu kuat bisa menyebabkan muntah.

Supaya tidak sampai pada kondisi yang berat, diperlukan adaptasi yang baik terhadap kondisi mual tersebut, Bunda. Adaptasi dapat tercermin dari perilaku ibu hamil dalam mengatasinya.

Cara mengatasi mual saat hamil

Meskipun mual dan muntah merupakan bagian normal dari kehamilan, tidak sedikit pula wanita yang mengalami kondisi tersebut secara ekstrem yang memerlukan perawatan, Bunda.

Jenis perawatan yang diperlukan tergantung pada seberapa sakit kondisi yang dirasakan. Mengutip dari berbagai sumber, perawatan yang mungkin dilakukan mungkin termasuk, diantaranya:

Pregnant woman suffering with nausea in morningIlustrasi ibu hamil mengalami mual/ Foto: iStock

1. Makan dalam porsi kecil

Mual dan muntah dapat diobati dengan makanan kering seperti biskuit dan makanan kecil lainnya. Menurut Erin Palinski-Wade, RD, CDE, penulis Belly Fat for Dummies, biskuit memiliki sifat hambar dan membantu memuaskan rasa lapar. Ingat rasa lapar yang berlebihan dapat memperburuk mual.

"Sifat hambar dari biskuit membantu memuaskan rasa lapar tanpa bau atau rasa yang kuat yang dapat meningkatkan rasa mual," kata Palinski-Wade, dikutip dari Everyday Health.

2. Konsumsi vitamin B6

Vitamin prenatal sebenarnya dapat mengurangi gejala mual, salah satunya vitamin B6 yang bisa membantu meredakan keluhan mual dan muntah selama hamil.

Mengutip WebMD, vitamin B6 merupakan jenis vitamin B yang ditemukan pada makanan tertentu seperti sereal, kacang-kacangan, sayuran, hati, daging, dan telur. Dokter mungkin akan merekomendasikan untuk mengonsumsi vitamin B6 dalam bentuk suplemen untuk membantu meredakan mual.

3. Konsumsi jahe

Sebuah studi berjudul Efficacy of ginger for nausea and vomiting: a systematic review of randomized clinical trials pada tahun 2000 menunjukan bahwa jahe dapat membantu mengurangi gejala mual selama kehamilan.

Senyawa bioaktif, seperti gingerol, paradol dan shogaol, yang dianggap berinteraksi dengan sistem saraf pusat dan perut Bunda untuk memperbaiki gejala mual.

4. Aktivitas ringan

Menurut Cynthie Wautlet, MD, seorang OB-GYN di University of Wisconsin-Madison, melakukan aktivitas ringan dapat sedikit membantu mengurangi rasa mual.

"Melakukan aktivitas sedang sekitar 30 menit sehari, bahkan hanya berjalan kaki, bisa menjadi hal yang sangat baik," ujar Wautlet dikutip dari laman Insider.

Senada dengan itu, beberapa studi yang diterbitkan oleh BMC Pregnancy and Childbirth menunjukkan bahwa wanita hamil yang berolahraga pada trimester pertama cenderung tidak mengalami mual pada trimester kedua.

5. Cairan intravena (IV)

Cara ini merupakan langkah terakhir jika kondisi mual dan muntah semakin parah, Bunda.Mengutip laman Cleveland Clinic, Cairan intravena (IV) mungkin diperlukan jika seorang wanita terus menerus muntah selama kehamilan.

Dalam kasus yang parah, wanita tersebut mungkin memerlukan rawat inap dan diberikan cairan IV.

(haf/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda