Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Prader Willi Syndrome yang Dialami Anak Oki Setiana Bisa Dideteksi Sejak Hamil

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 13 Apr 2021 07:04 WIB

Anak Keempat Oki Setiana Dewi
Prader Willi Syndrome yang Dialami Anak Oki Setiana Bisa Dideteksi Sejak Hamil/ Foto: Instagram

Putra bungsu Oki Setiana Dewi, Sulaiman Ali Abdullah, didiagnosis mengidap prader willi syndrome (PWS). Kabar ini disampaikan Oki melalui unggahan di Instagram miliknya, belum lama ini, Bunda.

Sulaiman lahir pada 16 November 2020 dengan proses operasi caesar. Lima bulan setelah buah hatinya lahir, Sulaiman dinyatakan mengidap PWS.

"Hari ini bertemu tim dokter yang akan menangani @sulaimanaliabdullah ke depannya. Hari ini airmata saya kembali menetes. Bukan karena Sulaiman dinyatakan mengidap prader wili syndrome , melainkan karena terharu karena kebaikkan Allah yang luar biasa," tulis Oki, dikutip dari Instagram, Senin (12/4/2021).

Banner nasi tak cepat basi

Dilansir Web MD, prader willi syndrome (PWS) dapat menyebabkan masalah fisik, seperti rasa lapar yang ekstrem, otot melemah, dan masalah pada proses belajar serta perilaku. Hanya sekitar 1 dari 10.000 hingga 30.000 orang di dunia mengalami kondisi ini. Sekitar 70 persen disebabkan karena perubahan genetik dari salinan kromosom 15 yang diwarisi ayah.

Anak dengan PWS dapat dikenali karena memiliki gejala yang khas. Beberapa di antaranya adalah refleks mengisap dan tonus otot yang buruk atau hipotonia.

Dokter biasanya dapat mendiagnosis PWS melalui tes darah yang disebut analisis kromosom. Hasil tes dapat menunjukkan bila ada masalah gen yang jadi penyebabnya.

Oki Setiana DewiOki Setiana Dewi dan putranya/ Foto: Instagram @okisetianadewi

PWS bisa dideteksi sejak hamil atau saat bayi dalam kandungan, Bunda. Menurut sebuah laporan, analisis gerakan wajah sebagai respons terhadap rangsangan cahaya dan suara selama USG dapat membantu mendiagnosis kondisi ini sebelum bayi lahir.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Acta Paediatrica ini membandingkan janin yang didiagnosis prader willi syndrome dengan janin yang tidak terpengaruh selama stimulasi cahaya dan suara menggunakan USG 4D. Peneliti menganalisis profil perilaku janin dengan PWS yang dirangsang stimulasi tersebut.

Selama kehamilan, perubahan kondisi janin pada bayi PWS bisa dirasakan ibu. Wanita akan merasa gerakan janin berkurang, cairan ketuban berlebih, dan terhambatnya pertumbuhan intra uterus. Meski begitu, gejala ini sulit dikenali sebagai tanda PWS.

"Sangat penting menemukan fitur spesifik untuk mengingatkan dokter tentang perlunya pengujian genetik tambahan," tulis para peneliti, dilansir laman Prader-Willi Syndrome News.

"Tidak hanya mengenali perkembangan janin yang berbeda untuk diagnosis dan intervensi dini, ini juga dapat membantu orang tua untuk mempersiapkan diri dan menerima kondisi anaknya karena telah dilaporkan dapat mengakibatkan peningkatan stres," sambung mereka.

Meski begitu, studi ini masih harus dikembangkan lagi untuk mengetahui potensi diagnostik dari stimulasi suara dan cahaya yang digabungkan dengan pemindaian USG, terutama untuk diagnosis prenatal dari PWS.

Pemeriksaan untuk deteksi PWS selama kehamilan juga bisa dilakukan dengan skrining prenatal non-invasif atau noninvasive prenatal screening (NIPS). Seperti apa skrining ini?

Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga kisah Joanna Alexandra membesarkan anak berkebutuhan khusus, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


SKRINING PRENATAL UNTUK DETEKSI PRADER WILLI SYNDROME

Kehamilan

Prader Willi Syndrome yang Dialami Anak Oki Setiana Bisa Dideteksi Sejak Hamil/ Foto: iStock

Prader willi syndrome (PWS) dapat dideteksi selama kehamilan melalui skrining prenatal non-invasif atau noninvasive prenatal screening (NIPS), bisa juga disebut noninvasive prenatal testing (NIPT) atau tes DNA tanpa sel.

Dikutip dari Prader Willi Syndrome Association USA, pengujian ini dapat dilakukan setelah usia kehamilan 9 sampai 10 minggu. Di waktu ini, DNA dari janin akan beredar di dalam darah ibunya.

Dalam tes ini, darah Bunda akan diambil untuk diuji. Biasanya hasil tes akan tersedia dalam waktu 7 hingga 10 hari. Tes NIPS sering digunakan untuk mendeteksi down syndrome pada janin selama hamil, Bunda.

NIPS bekerja dengan melihat apakah bayi dalam kandungan memiliki materi genetik (kromosom) tambahan atau hilang, sehingga dapat menyebabkan kondisi medis. Meski diklaim 90 hingga 99 persen akurat, tes ini bisa menghasilkan kemungkinan positif palsu atau negatif palsu, terutama pada kondisi seperti PWS.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda