Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bunda Ingin Lakukan IMD Pasca Operasi Caesar? Simak Prosedurnya Yuk

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 27 Apr 2021 07:02 WIB

Ilustrasi menyusui IMD
Ilutrasi menyusui IMD/Foto: Getty Images/iStockphoto

Jakarta - Bunda yang hendak melahirkan, umumnya ingin bayinya nanti bisa Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Namun, ketika Bunda harus melahirkan dengan proses caesar jadi berpikir apa masih bisa IMD? Ada beberapa kondisi yang membuat Bunda yang caesar tetap bisa IMD meski standarnya tidak dapat dilakukan.

Bidan senior, Ida Ayu Putu Widiartini, A.Md., Keb, dalam bukunya Inisiasi Menyusui Dini & ASI Eksklusif, menjelaskan bahwa IMD pada proses persalinan caesar sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan proses persalinan normal.

Namun, perlu Bunda tahu bahwa usaha bayi merangkak mencari payudara secara standar pasti tidak dapat dilakukan pada persalinan operasi caesar.  

"Usahakan menyusu pertama dilakukan di kamar operasi," kata Ida.  

Sama halnya yang dikatakan dokter spesialis anak dr. Utami Roesli, SpA., MBA., IBCLC, meski diberikan anastesi, bayi dapat segera diposisikan sehingga kontak kulit ibu dan bayi dapat terjadi.  

Banner Gadis Depok Nikahi Bule BelandaBanner Gadis Depok Nikahi Bule Belanda/ Foto: Mia Kurnia Sari

"Jika diberikan anestesi spinal atau epidural, ibu dalam keadaan sadar sehingga dapat segera memberi respons pada bayi," kata Utami di bukunya Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif.

Utami mengatakan, pada proses caesar bayinya dapat segera diposisikan sehingga Bunda dan bayinya dapat kontak kulit ibu dan bayi. Apabila keadaan Bunda atau bayi belum memungkinkan menyusu di kamar operasi, bayi diberikan pada Bunda pada kesempatan yang tercepat. 

"Jika dilakukan anestesi umum, kontak dapat terjadi di ruang perawatan saat Bunda sudah merespons walaupun masih mengantuk atau dalam pengaruh obat bius.  Sementara menunggu Bunda sadar, Ayah dapat menggantikan Bunda untuk memberikan kontak kulit dengan kulit sehingga bayi tetap hangat," ujar Utami. 

Dalam SOP, Ayah memang dapat membantu pelaksanaan IMD pada Bunda yang melahirkan dengan caesar.  Bila ayah tidak dapat menemani Bunda di kamar operasi, diusulkan untuk mendampingi Bunda dan mendoakan anaknya saat di kamar pemulihan nih.

Untuk mendukung IMD pada persalinan Caesar, berikut ini tata laksananya:

1. Tenaga dan pelayanan kesehatan yang suportif.

2. Jika mungkin, diusahakan suhu ruangan 20-25 ° C. Sediakan selimut untuk menutupi punggung bayi dan badan ibu. Begitu juga dengan menyediakan topi bayi untuk mengurangi hilangnya panas dari kepala bayi.  

Bagaimana prosedur selanjutnya? Klik di halaman berikutnya ya!

Bunda, bisa memberitahu Ayah peranan apa saja yang bisa dilakukan untuk mendukung proses menyusui seperti dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



 

 


KULIT BUNDA PENGHANGAT UNTUK BAYI

Ilustrasi menyusui IMD

Ilutrasi menyusui IMD/Foto: Getty Images/iStockphoto

3. Bayi ditengkurapkan di dada Bunda dengan kulit bayi yang melekat pada kulit Bunda. Kaki bayi agak sedikit serong atau melintang untuk menghindari sayatan operasi. Setelah itu, bayi dan Bunda diselimuti untuk menutupi punggung bayi dan badan ibu.  

Posisi bayi tidak usah diarahkan ke salah satu puting karena bayi otomatis akan mencari puting sendiri.  Proses pencarian waktu bervariasi.  Semuanya tergantung bayi, tetapi biasanya 30 menit bayi sudah dapat menemukan puting ibunya. Bila menyusu awal selesai sebelum satu jam, tetap kontak kulit ibu bayi selama setidaknya satu jam.

Bila dalam 1 jam belum bisa menemukan puting, beri tambahan waktu melekat pada dada Bunda, 30 menit atau 1 jam lagi.  Selama kurun waktu tersebut, bayi harus tetap berada dalam dekapan Bunda agar tidak kedinginan. 

Apabila petugas medis membersihkan luka operasi Bunda,  bayi tetap di dadanya. Bila operasi telah selesai, luka operasi dapat dibersihkan dengan bayi tetap melekat di dadanya dan dipeluk erat Bunda.  

4. Jika IMD belum terjadi di kamar bersalin, kamar operasi, atau bayi harus dipindah sebelum satu jam maka bayi tetap diletakkan di dada Bunda ketika dipindahkan ke kamar perawatan atau pemulihan. Menyusu dini dilanjutkan di kamar perawatan ibu atau kamar pulih. 

Praktik IMD yang Keliru

Secara umum, kata Utami, sejumlah praktik IMD saat ini berjalan kurang tepat.  Begitu bayi lahir karena takut kedinginan, bayi dibungkus bedong karena takut kedinginan. Padahal, dalam keadaan dibedong itu bayi tidak kontak dengan kulit bayi. 

Dalam IMD, lanjut Utami, begitu lahir, bayi tanpa dibedong langsung ditengkurapkan di dada atau perut Bunda, agar kontak kulit dengan kulit Bunda. Seluruh tubuh bayi, termasuk kepala dikeringkan. Kecuali kedua tangannya. Vermix (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi tidak dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi. 

Dada seorang ibu sebenarnya merupakan tempat yang paling baik dan aman dibandingkan dengan semua tempat tidur bayi, seperti inkubator, isolet, dan couvese yang harganya mahal.

Menurut penelitian Dr. NielsBergman dari Afrika Selatan, kulit dada ibu yang melahirkan satu derajat lebih panas dari ibu yang tidak melahirkan. Jika bayinya kedinginan, suhu kulit ibu otomatis naik dua derajat untuk menghangatkan bayi. 

Jika bayi kepanasan, suhu kulit ibu otomatis turun satu derajat untuk mendinginkan bayinya.  Kulit ibu bersifat termoregulator atau thermal sinchrony bagi suhu bayi.  

 


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda