
kehamilan
6 Penyakit yang Sering Mengancam Sistem Reproduksi Wanita, PCOS hingga Mioma
HaiBunda
Senin, 24 May 2021 13:45 WIB


Penyakit di sistem reproduksi wanita bisa menyebabkan masalah kesuburan atau infertilitas. Untuk mengatasinya, kita sebaiknya perlu memahami penyebab dan gejalanya.
Sistem reproduksi wanita terdiri dari rahim, saluran telur atau tuba falopi, indung telur atau ovarium, dan vagina. Setiap organ reproduksi ini memiliki fungsi yang berbeda terkait dengan kesuburan dan kehamilan.
Indung telur atau ovarium adalah organ reproduksi yang penting dalam proses terjadinya ovulasi yakni lepasnya sel telur (ovum) ke tuba falopi. Sebagai tambahan indung telur dapat menghasilkan hormone yang berperan dalam mempertahankan kehamilan.
Sedangkan tuba falopi berfungsi sebagai tempat pertemuan ovum dan sperma untuk selanjutnya terjadi pembuahan. Dari pembuahan ini terjadilah zigot untuk selanjutnya akan terjadi implantasi di rahim. Rahim inilah yang menjadi tempat untuk tumbuh kembang janin selama 9 bulan.
Gangguan pada sistem reproduksi wanita baik yang terjadi pada pada organ maupun hormonal dapat mengganggu kesehatan dan mempengaruhi kesuburan. Beberapa penyakit ini dapat diatasi dengan pengobatan atau tindakan medis.
Ada juga penyakit yang diturunkan dari keluarga atau didapatkan karena gaya hidup. Berikut 6 penyakit yang sering terjadi di sistem reproduksi wanita:
1. PCOS
Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah suatu sindrom pada ovarium di mana ditemukan gambaran kista-kista kecil di sana. Bentuk kista-kista ini mirip roda pedati bila dilihat dari pemeriksaan ultrasonografi (USG).
PCOS disebabkan karena perubahan hormonal dari follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Gejala PCOS bisa berupa amenorrhea, yakni haid tidak terjadi, sehingga sel telur tidak bisa berovulasi.
Orang yang mengidap PCOS biasanya sulit punya anak atau mengalami infertilitas. Faktor hormonal PCOS juga bisa menyebabkan tubuh gemuk dan berimbas pada kerja hormon lain, seperti estrogen dan progesteron.
Penanganan PCOS bisa dengan obat-obatan tergantung dari gejalanya. Bila Bunda mengalami amenorrhea, dokter biasanya akan meresepkan obat pengatur siklus haid, yakni cyclo proginova.
Namun, bila wanita ingin hamil, obat induksi operasi akan diberikan untuk merangsang rahim mengeluarkan sel telur. Jika sel telur sudah ovulasi, maka lama-kelamaan PCOS akan hilang dari ovarium.
PCOS sebenarnya bukan penyakit, melainkan sebuah sindrom yang terjadi di organ reproduksi wanita. Sindrom sendiri adalah kumpulan dari gejala-gejala penyakit.
Simak lima penyakit lainnya di halaman berikut ya!
Simak juga yuk dampak KB pada menstruasi dalam video di bawah ini:
WASPADAI KANKER HINGGA MIOMA, BUNDA
6 penyakit reproduksi/ Foto: Getty Images/iStockphoto
2. Kanker
Dalam sistem reproduksi wanita, ada beberapa jenis kanker dapat terjadi, seperti kanker serviks, kanker mulut rahim, kanker endometrium, kanker kantung ovarium, dan kanker vagina.
Sejauh ini, kasus terbanyak yang terjadi pada wanita adalah kanker serviks. Kanker ini terjadi pada serviks atau bagian paling bawah dan ujung dari rahim seorang wanita. Serviks menghubungkan vagina ke bagian atas rahim.
Kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengidap kanker serviks tertinggi di dunia. Setiap satu jam, seorang wanita meninggal karena penyakit ini di Indonesia.
Faktor risiko kanker ini adalah adanya riwayat infeksi di daerah panggul atau radang panggul, mulai melakukan aktivitas seksual di usia muda, bergonta-ganti pasangan, kurang menjaga kebersihan organ intim, dan wanita yang melahirkan dengan banyak anak. Kanker serviks juga bisa terjadi karena faktor keturunan atau riwayat keluarga.
3. Endometriosis
Endometriosis merupakan keadaan di mana sel endometrium tempat yang seharusnya ada di kantung uteri, berpindah atau tidak ada di tempat normalnya. Sel ini bisa berada di ovarium lalu menjadi kista endometriosis.
Penyakit ini terjadi karena faktor hormonal, yakni kelebihan hormon estrogen. Endometriosis juga bisa terjadi saat darah haid naik ke atas dan menyebabkan tumbuhnya sel endometriosis ini.
Gejala endometriosis adalah nyeri haid yang hebat dan terkadang siklus haid jadi tidak teratur. Kondisi ini dapat dideteksi melalui pemeriksaan USG bila berbentuk kista. Tapi, bila bentuknya berupa bercak-bercak, endometriosis dapat dideteksi melalui laparoskopi.
Endometriosis juga bisa disebabkan pengaruh luar, yakni dari pola makan tidak sehat. Untuk mengatasinya, Bunda bisa mengurangi makan berlemak dan konsumsi obat hormonal yang diberikan dokter.
Jika sudah terjadi kista endometriosis, maka tindakan operasi mungkin harus dilakukan. Terutama bila ukuran kista sudah lebih dari 5 cm.
4. Radang panggul
Radang panggul dapat terjadi karena infeksi kuman dan bakteri gram positif dan gram negatif. Infeksi bisa ditularkan saat berhubungan seksual dengan pasangan.
Gejala radang panggul adalah keputihan yang lama-kelamaan menjadi berbau dan nyeri di perut bagian bawah. Meski terjadi di organ reproduksi, radang panggul tidak akan mengganggu siklus haid.
Penanganan penyakit ini dengan mencari penyebab sakit atau bakterinya. Setelah ditemukan, lalu diberikan antibiotik.
Radang panggul dapat sembuh asalkan pengobatannya benar. Bila penyakit ini disebabkan karena berhubungan seks, sebaiknya kedua pasangan melakukan pengobatan untuk mengatasinya. Radang panggul bisa kembali menyerang seseorang meski pernah sembuh.
5. Radang kandung kemih
Radang kandung kemih dikenal juga dengan sebutan infeksi saluran kemih. Penyebab yang sering terjadi dari sakit ini adalah bakteri Escherichia coli (E. coli) yang ditemukan di tinja.
Penularan penyakit ini juga bisa melalui hubungan seksual, misalnya berhubungan melalui anus. Kebersihan organ intim yang tidak dijaga pun dapat menyebabkan radang kandung kemih.
Penyakit di sistem reproduksi wanita ini bisa diatasi dengan pengobatan antibiotik.
6. Mioma Uteri
Mioma uteri merupakan tumor jinak padat pada otot rahim. Penyakit ini disebabkan karena kadar hormon estrogen berlebih di tubuh.
Gejala mioma adalah munculnya pendarahan hingga perut membesar. Dalam kondisi ini, mioma umumnya bisa dideteksi melalui USG.
Mioma yang dialami wanita dapat mengganggu siklus haid. Pada akhirnya, penyakit ini bisa menyebabkan infertilitas.
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
PCOS: Kenali Tanda, Penyebab hingga Dampaknya untuk Program Hamil

Kehamilan
Penyebab Kista Ovarium dan Pengobatannya Bagi Bunda yang Ingin Hamil

Kehamilan
10 Mitos & Fakta Masa Subur Wanita yang Pengaruhi Keberhasilan Program Hamil

Kehamilan
Penyebab dan Cara Mencegah Kanker Serviks, Penyakit Mematikan pada Wanita

Kehamilan
Cegah Peranakan Turun Sejak Dini agar Tak Ganggu Kualitas Hidup Bunda


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda