
kehamilan
Hamil di Usia 50 Tahun seperti Ibunda Celine Evangelista, Ini yang Harus Diperhatikan
HaiBunda
Sabtu, 29 May 2021 23:00 WIB

Celine Evangelista dikabarkan akan memiliki adik lagi. Ibundanya, Vincentia Nurul, diketahui tengah hamil kembali, Bunda.
Kehamilan Nurul ini cukup mengejutkan, karena saat ini wanita tersebut telah berusia 50 tahun. Tak hanya itu, kabar bahagia ini pun seolah datang berlipat ganda, sebab janin tersebut kembar.
Meski begitu, Nurul mengatakan bahwa Celine belum mengetahui kabar tersebut secara langsung. Padahal, saat ini usia kehamilannya hampir menginjak usia lima bulan.
"Celine enggak tahu kok. Tidak ada komunikasi," ujarnya, dikutip dari YouTube Beepdo pada Sabtu (29/05/2021).
Kehamilan di usia tak lagi muda memang berisiko. Bahkan Nurul juga mengaku enggak percaya dengan berkah tersebut. Namun ia tetap bersyukur dan senang dengan kehadiran bayi kembar yang dikandungnya. Nurul berharap agar kondisi mereka baik dan sehat hingga persalinan.
"Tadinya saya enggak percaya. Tapi Tuhan ternyata memang masih percaya saya," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Nurul juga mengungkapkan harapannya pada kehamilan tersebut. Ia berdoa semua dapat berjalan dengan baik dan lancar.
"Diberi kesehatan, keselamatan, bayi-bayi saya sampai kehamilan, Insya Allah semuanya selamat sehat-sehat," harapnya.
Untuk diketahui bersama, kehamilan yang terjadi saat seorang wanita berusia 50 tahunan memang dianggap memiliki risiko yang tinggi. Dikutip dari Healthline, berikut beberapa di antaranya:
1. Preeklamsia atau sejenis tekanan darah tinggi yang berkembang selama kehamilan. Hal ini dapat mengancam keselamatan jiwa, Bunda
2. Diabetes gestasional
3. Kehamilan ektopik atau saat sel telur menempel di luar rahim wanita
4. Persalinan melalui operasi caesar
5. Keguguran
6. Bayi lahir meninggal
7. Anak alami cacat lahir
8. Anak alami perbedaan terkait kromosom
9. Anak alami down syndrom
10. Anak lahir dengan berat badan rendah
Meski risiko yang mengiringinya banyak dan bisa berakibat fatal, namun beberapa hal tersebut dapat diatasi dengan rutin menjalani konseling selama kehamilan, Bunda. Terkait hal tersebut, ibu hamil bisa mendiskusikan berbagai hal soal kondisi kehamilan dengan dokter. Dengan demikian, dokter dapat meninjau dengan detail terkait risiko dan pertimbangan tindakan terbaik dengan lebih cepat.
Terkait kehamilan yang terjadi di usia 50 tahunan, simak informasi selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.
Bunda, simak juga dampak tidak menggunakan alat KB terhadap kesuburan dalam video berikut:
KEUNTUNGAN HAMIL DI USIA 50 TAHUNAN
Ilustrasi hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Santiaga
Idealnya, seorang wanita lebih baik berproduksi dan memiliki anak saat masih berusia 20 hingga 30 tahunan ya, Bunda. Namun, ada pula yang menilai bahwa ada beberapa keuntungan menunda memiliki anak selanjutnya setelah melahirkan buah hati yang pertama.
Alasan yang bisa digunakan untuk hal tersebut bisa berupa rencana-rencana yang sebelumnya terhambat seperti traveling, membangun karier, atau merasa lebih nyaman dengan status yang ada sebelum disibukkan dengan berkeluarga.
Alasan tersebut sah-sah saja kok, Bunda. Asalkan hal tersebut berdasarkan hasil keputusan yang matang dan disetujui oleh pasangan.
Selain itu, menunda punya anak hingga usia 40 hingga 50 tahunan juga memiliki manfaat yang baik. Di antaranya memiliki pengalaman hidup yang lebih banyak, hingga stabilitas keuangan serta fleksibilitas yang dapat mempermudah pengasuhan anak di masa depan.
Memiliki anak-anak dengan perbedaan usia yang jauh juga memiliki manfaat yang menarik bagi banyak keluarga lho, Bunda. Perpaduan antara anak yang lebih tua dengan yang lebih muda memungkinkan yang tua untuk berperan lebih aktif dalam merawat si kecil yang baru lahir.
Kemudian, jika wanita yang sudah memiliki anak ketika hamil di usia 40 hingga 50 tahunan, maka akan mengalami kegembiraan lagi menjadi orang tua. Hal ini pun kemungkinan seseorang memiliki stres yang lebih sedikit.
Simak informasi selengkapnya di halaman berikut, ya.
BAGAIMANA KEHAMILAN TERJADI DI USIA 50 TAHUN
ilustrasi ibu hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tanaban chuenchay
Terkait apa yang ibunda Celine Evangelista alami, Bunda mungkin penasaran soal kehamilan yang ia alami. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi, padahal di usia tersebut, kebanyakan wanita telah mengalami menopause.
Nah, berbicara secara biologis, setiap wanita dilahirkan dengan semua telur yang akan dimilikinya, lho. Begitu kita mencapai masa pubertas dan mulai menstruasi, maka tubuh akan melepaskan sel telur yang matang setiap siklus.
Ketika menstruasi terjadi, maka jumlah sel telur dalam tubuh kita akan menurun. Hal ini akan terus berjalan setiap tahun sampai kita mencapai menopause.
Faktanya, diperkirakan bahwa rata-rata setiap wanita hanya sekitar memiliki 1.000 sel telur pada saat mencapai usia 51 tahun. Di mana, ada penurunan dari 500.000 selama masa pubertas dan 25.000 pada usia pertengahan 30 tahunan.
Meskipun hamil dengan lebih sedikit sel telur bukan tidak mungkin, namun bisa saja berarti kehamilan yang terjadi akan mengalami sedikit lebih banyak masalah secara alami.
Selain itu, kualitas sel telur juga menurun seiring bertambahnya usia, Bunda. Akibatnya, ini dapat mempersulit pembuahan atau meningkatkan risiko kelainan kromosom yang dapat mengakibatkan keguguran dini lebih mungkin terjadi.
Jika Bunda mencoba untuk hamil di usia 50 tahunan, sebaiknya konsultasi dengan dokter spesialis kesuburan lebih cepat sebelum sel telur terus menipis.
Dokter spesialis mungkin juga akan menyarankan penggunaan obat kesuburan untuk memastikan seorang wanita tetap berovulasi. Hal ini mungkin sangat membantu selama perimenopause, ketika siklus menstruasi semakin tidak dapat diprediksi.
Terkadang, mengonsumsi obat ini cukup untuk menghasilkan kehamilan yang sukses dalam waktu yang sangat singkat. Obat-obatan ini dapat meningkatkan jumlah sel telur matang yang dikeluarkan selama satu siklus, sehingga menciptakan lebih banyak pembuahan dengan sperma.
Atau, jika masih alami kesulitan hamil, spesialis kesuburan akan memberi tahu tentang pilihan lain. Mereka mungkin akan merekomendasikan fertilisasi in vitro (IVF) atau bayi tabung, yakni metode yang mengambil sel telur dari tubuh dan membuahinya dengan sperma secara terpisah di laboratorium sebelum menyuntikkannya kembali ke dalam rahim.
Dalam program bayi tabung, telur diambil tidak sedikit melainkan sekaligus banyak. Ini dilakukan untuk berjaga-jaga karena tidak semua sel diharapkan berhasil dibuahi. Jika berusia 50 tahun, dokter mungkin menyarankan agar memiliki lebih dari satu embrio yang ditransfer meningkatkan peluang bahwa salah satunya menempel di dinding rahim.
Namun, sangat mungkin bahwa semua embrio yang telah ditransfer akan ditanamkan dan menghasilkan kehamilan berlipat ganda. Sebab, program ini membuat kehamilan berisiko lebih tinggi, maka pastikan untuk selalu mendiskusikan kemungkinan tersebut dengan dokter dan pasangan.
Dokter atau spesialis tidak akan menutup-nutupinya apapun, terlebih soal usia yang akan terus menjadi topik diskusi selama berjalannya proses tersebut. Sebab, dengan adanya kemungkinan kualitas telur yang lebih rendah, wanita mungkin didorong untuk melakukan pengujian genetik pada embrio yang keluar dari proses IVF.
Biaya yang dikeluarkan untuk program ini bisa mahal, Bunda. Apalagi hasilnya tidak bisa dijamin dengan akurasi 100 persen. Tetapi memilih embrio terbaik, yang tidak memiliki kelainan genetik yang terdeteksi pada tahap ini, dapat memberi kemungkinan terbesar untuk sukses hamil.
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
7 Ucapan yang Bisa Bikin Bumil Down

Kehamilan
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil

Kehamilan
Catat! Ini 5 Cara Cepat Hamil yang Wajib Dilakukan Calon Bunda

Kehamilan
Lakukan 6 Cara Ini Supaya Bunda Cepat Hamil

Kehamilan
Bunda Perlu Tahu, Penyebab Ibu Hamil Jadi Lebih Sensitif dan Mudah Menangis


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda