Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

4 Tanda Janin Tidak Berkembang, Salah Satunya Kram Hebat

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 29 May 2021 13:10 WIB

Pregnant woman and doctor in hospital
Ilustrasi janin tidak berkembang/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Jakarta - Gangguan pada kehamilan bisa berbagai macam ya, Bunda. Seringkali, para Bunda mengalami janin tidak berkembang meski usia kehamilan terus berjalan.

Pertumbuhan bayi selama kehamilan diharapkan memang tumbuh sesuai tahapan tiap trimesternya. Tetapi, tak jarang kehamilan juga mengalami kendala pada tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Adakalanya, Bunda perlu menelan pil pahit karena janin tidak berkembang sesuai harapan.

"Ada berbagai alasan mengapa beberapa embrio menunjukkan pertumbuhan terbatas pada tahap awal kehamilan," ujar Dr Shyamaly Sur, seorang peneliti dari University of Nottingham.

Dr Sur menambahkan, penyebab janin tidak berkembang tersebut bisa jadi dikarenakan kelainan pada janin atau sesuatu di lingkungan rahim, seperti dikutip dari laman BBC.

Selama sembilan minggu pertama kehamilan, bayi yang sedang berkembang disebut sebagai embrio, tetapi akan berubah menjadi janin pada minggu ke-10. Pada titik ini, seorang wanita biasanya tahu dia sedang hamil dan bahkan mungkin telah melihat bayinya di USG tampak sebesar biji labu.

Janin seiring dengan usia kehamilan akan melalui banyak fase pertumbuhan dan perkembangan dan ketika tiba-tiba berhenti, itu artinya kehamilan tidak lagi  berlanjut.

Keguguran dianggap sebagai hilangnya kehamilan sebelum minggu ke-20. Melansir dari Healthline, antara 10-15 persen dari kehamilan yang berakhir dengan keguguran.

Sebagian besar keguguran terjadi sebelum minggu ke-12 kehamilan. Dan, banyak Bunda mengalami keguguran sejak dini. Ketika Bunda kehilangan anak setelah minggu ke-20, secara medis disebut bayi lahir mati atau dikenal sebagai stillbirth.

Selama kehamilan, tentunya Bunda akan menjalani beberapa kali USG untuk melacak ukuran bayi dan perkembangan pertumbuhannya. Dokter juga akan menjalankan tes tambahan jika ada kecurigaan adanya masalah, terutama jika ada perbedaan lain dalam temuan USG.

Pengukuran tinggi fundus yang tidak sesuai harapan dapat mengindikasikan adanya masalah pada kehamilan, seperti terlalu banyak atau terlalu sedikit cairan ketuban atau bayi dalam posisi sungsang.

Informasi selanjutnya klik di halaman berikut ya, Bunda.

Simak juga yuk cerita keguguran yang pernah dialami dokter Reisa di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]




KENALI TANDA-TANDA JANIN TIDAK BERKEMBANG

Medicine, Hospital, Medical Clinic, Ultrasound, Doctor

Ilustrasi janin tidak berkembang/Foto: Getty Images/iStockphoto

Beberapa tanda lainnya juga menjadi pertanda kalau janin tidak berkembang sesuai harapan. Berikut ini beberapa di antaranya yang perlu diwaspadai:

1. Tidak ada detak jantung

Dokter akan mulai mencari detak jantung bayi selama trimester pertama, meskipun mungkin lebih dekat ke akhir trimester pertama sebelum mereka dapat menemukannya dengan doppler. 

Faktanya, detak jantung bayi dapat terdengar pada minggu kesembilan atau kesepuluh saat bayi bertransisi dari embrio ke janin. Kurangnya detak jantung sejak dini jelas merupakan tanda yang mengkhawatirkan. 

2. Tingkat hCG rendah

Level hCG mungkin akan berfluktuasi selama kehamilan. Biasanya, antara minggu kesembilan dan keenam belas kehamilan, akan sangat tinggi jika kehamilan Bunda berjalan normal. Jika Bunda merasa tiba-tiba berhenti merasa hamil atau USG menunjukkan bahwa mungkin ada masalah pada kehamilan, dokter akan menguji tingkat hCG Bunda.

Jika levelnya lebih rendah dari biasanya, mungkin ada alasan untuk khawatir. Dokter pun akan merekomendasikan beberapa tes selama beberapa hari dan jika menunjukkan penurunan kadar hCG bisa diartikan bahwa janin berhenti berkembang dan akan segera terjadi keguguran.

3. Kram selama kehamilan

Selama hamil, akan selalu ada rasa sakit dan nyeri. Namun, Bunda harus memperhatikan kram yang dirasakan apakah terasa lebih kuat dari kram menstruasi biasa. 

Walaupun kram saat hamil sangatlah normal, tetapi itu bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan kehamilan. Saat rahim mengembang, Bunda mungkin merasakan kram rahim.

Tetapi, jika kram tidak kunjung sembuh, atau semakin parah, Bunda harus segera berkonsultasi dengan dokter. Karena, kram juga bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang memulai proses keguguran.

4. Berdarah

Banyak Bunda yang hamil mengalami perdarahan ringan. Namun, Bunda tidak boleh berasumsi bahwa perdarahan selama kehamilan adalah normal. Jika Bunda mulai mengeluarkan darah saat hamil, segera hubungi dokter ya, Bunda.

Perdarahan tersebut mungkin merupakan tanda dari kondisi yang mendasarinya. Ketika Bunda mengalami keguguran, tentunya Bunda akan lebih sering mengalami perdarahan atau penggumpalan darah yang besar. Inilah cara tubuh mengeluarkan janin jika terjadi kematian janin.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda