
kehamilan
Risiko Reinfeksi COVID-19 pada Bunda Hamil dan Aturan Vaksinasinya
HaiBunda
Rabu, 04 Aug 2021 07:06 WIB


Saat ini, angka ibu hamil yang terkonfirmasi positif COVID-19 terus meningkat. Hal ini tentunya menjadi warning bagi Bunda untuk lebih ekstra menjaga kesehatan agar tak terpapar sepanjang kehamilan.
Meskipun sejauh ini belum ada penelitian yang mengatakan bahwa Bunda hamil lebih berisiko terinfeksi COVID-19 dibanding wanita yang tidak hamil, tapi tetap harus hati-hati ya. Sebab Bunda hamil yang terinfeksi COVID-19 dengan komorbid, akan berisiko lebih tinggi mengalami gejala berat dibanding populasi umum.
Apakah Bunda hamil rentan terinfeksi COVID-19?
Perlu Bunda tahu, kehamilan membuat sedikit perubahan unik pada sistem imun tubuh. Pada saat bersamaan, tubuh juga harus melindungi dirinya sendiri dan menjaga janin yang sedang tumbuh.
Selain itu, kehamilan juga membuat kerja paru-paru dan sistem kardiovaskuler meningkat, terutama di trimester akhir kehamilan. Sehingga, sangat berbahaya jika terkonfirmasi COVID-19Â dalam kondisi hamil karena organ paru-paru akan menjadi bagian yang paling berpengaruh akan semakin bertambah berat kerjanya.
Nah, itulah alasan Bunda hamil akhirnya dimasukkan ke dalam populasi yang rentan terhadap COVID-19 sebagai tindakan pencegahan.
Tips mencegah penularan COVID-19 bagi Ibu hamil
Setelah mengetahui bahayanya terinfeksi COVID-19 dalam kondisi hamil, perlu Bunda pahami juga cara melindungi diri agar tak terpapar.
Pada prinsipnya, tindakan pencegahan sama saja seperti pada umumnya, yaitu:
- Wajib memakai masker
- Rajin cuci tangan
- Hindari kerumunan dengan jaga jarak
- Kurangi mobilisasi
- Melakukan vaksinasi COVID-19
- Melanjutkan konsumsi vitamin kehamilan
- Mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, seperti sayur, buah, dan semua asupan yang tinggi protein
- Cukup tidur
- Hindari panik atau stres
- Gunakan konsultasi telemedicine dengan dokter bila diperlukan.
Tata laksana pada Bunda hamil yang positif COVID-19
Pada Bunda yang sudah terlanjur terpapar COVID-19, langsung lakukan pemeriksaan lebih lanjut ya. Jangan lupa juga hubungi dokter kandungan yang menangani Bunda sehingga mendapat penanganan yang tepat.
Dalam kondisi ini, Bunda bisa memanfaatkan layanan telemedicine. Apakah harus mendapat perawatan di rumah sakit, atau bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.
Selain itu, hal pertama yang yang harus diperhatikan adalah bagaimana gejalanya, apakah termasuk gejala ringan, sedang, atau berat-kritis.
Isolasi mandiri diperbolehkan bila Bunda sudah terkonfirmasi positif COVID-19 tapi tidak merasakan gejala (asimptomatik) atau bergejala ringan, setelah dinilai oleh tenaga medis dan disetujui untuk melakukan isolasi mandiri. Setelahnya, pastikan juga untuk mendapat pemantauan berkala dari tenaga medis dan tetap melakukan protokol kesehatan.
Untuk membantu memahami gejala yang sedang dirasakan, berikut gejala di setiap tingkatan COVID-19 yang Bunda perlu tahu:
- Gejala ringan: batuk, pilek, demam, badan terasa pegal, nyeri tenggorokan, nyeri kepala, bersin-bersin, anosmia (hilang indra penciuman), ageusia (hilang indra pengecapan).
- Gejala sedang: meliputi gejala ringan yang memberat seperti demam yang tidak turun-turun, diare yang berkelanjutan, keluhan sesak nafas dengan frekuensi pernafasan 12-30 kali dalam satu menit, dengan pemeriksaan oximeter saturasi oksigen di bawah 95 persen.
- Gejala berat: lebih berat dari gejala sedang. Pada gejala sedang-berat dianjurkan untuk dirawat di RS, demikian juga dengan gejala ringan tapi mempunyai komorbid seperti Diabetes Melitus dan Hipertensi untuk menilai kondisi ibu dan bayi lebih intensif.
Simak panduan isolasi mandiri hingga aturan vaksin untuk ibu hamil yang sudah pernah terinfeksi COVID-19 di halaman selanjutnya!
Bunda, pahami juga yuk persiapan melahirkan di masa pandemi dalam video di bawah ini:
ATURAN ISOLASI MANDIRI HINGGA ATURAN VAKSIN SETELAH SEMBUH COVID-19
Vaksin COVID-19 untuk ibu hamil/ Foto: iStockphoto
Aturan isolasi mandiri untuk Bunda hamil dengan COVID-19
Isolasi mandiri diperbolehkan untuk Bunda hamil tanpa gejala (asimptomatik) atau bergejala ringan. Selama masa penyembuhan, Bunda juga perlu tahu memahami apakah kondisi membaik atau terus memburuk.
Isolasi mandiri wajib dilakukan selama 10 hari sejak gejala awal muncul. Lalu ditambah 3 hari bebas gejala demam dan gangguan pernapasan.
Selain vitamin kehamilan, pastikan Bunda mendapat vitamin tambahan sebagai berikut kurang lebih selama 14 hari:
1. Vitamin C 500mg dengan aturan minum 3-4 kali sehari
2. Vitamin D3 1000iu dengan aturan minum 1-2 kali sehari
3. Zinc 20mg dengan aturan minum sekali sehari,
Selain itu, Bunda juga bisa mengkonsultasikan pada dokter untuk mendapat tambahan preparat multivitamin vitamin B dan E. Tidak lupa wajib untuk mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang seperti sayur, buah, tinggi protein, cukup tidur, jangan panik atau stres.
Ibu hamil yang pernah COVID-19, apakah berisko terpapar kembali?
Bunda hamil sudah pernah terinfeksi COVID-19, akan memiliki antibodi atau kekebalan tubuh. Tetapi, bukan berarti Bunda jadi kebal pada COVID-19 ya.
Potensi re-infeksi tetap ada, apalagi dengan adanya Varian baru dari COVID-19, dan berdasarkan data riset kekebalan tersebut bertahan hanya beberapa bulan saja sekitar 3-4 bulan.
Melihat adanya risiko re-infeksi setelah 3-4 bulan sembuh dari COVID-19, Bunda dengan rentang usia kehamilan 12-33 minggu tetap disarankan untuk mendapatkan vaksinasi. Pastikan pada tenaga kesehatan mengenai kondisi Bunda apakah sudah diperbolehkan bisa mendapat suntikan vaksinasi. Seperti misalnya sudah lebih dari 3 bulan sembuh dari infeksi COVID-19.
Kondisi tubuh Bunda hamil pasca terpapar COVID-19
Sampai saat ini, belum ada bukti yang menyatakan virus COVID-19 pada Bunda hamil dapat menularkan infeksi pada janin yang di kandungnya. Virus COVID-19 tidak ditemukan pada cairan ketuban ibu hamil dan tidak terdeteksi pada ASI.
Makanan untuk ibu hamil penyintas COVID-19
Ketika sudah sembuh dari COVID-19, dokter akan menyarankan Bunda hamil mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Namun, yang perlu diperhatikan adalah harus menghindari makanan cepat saji atau junk food.
Semoga membantu ya!
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
4 Tanda Alami Blighted Ovum, Dapat Dideteksi dengan Pemeriksaan Berkala

Kehamilan
Alasan Ibu Hamil Dilarang Makan Mi Instan, Simak Kandungan yang Berbahaya

Kehamilan
Waspadai Tanda-tanda Keguguran, Flek hingga Perdarahan di Trimester 1

Kehamilan
5 Penyebab Kontraksi Palsu dan Cara Meredakannya

Kehamilan
Kehamilan Ektopik: Gejala, Ciri, dan Pencegahan Sejak Awal Rencana Kehamilan


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda