
kehamilan
5 Penyebab Kontraksi Palsu dan Cara Meredakannya
HaiBunda
Kamis, 20 May 2021 10:42 WIB

Memasuki trimester kedua kehamilan, banyak Bunda yang merasakan mulas. Lalu, apakah ini merupakan tanda-tanda persalinan yang sering muncul?
Saat usia kehamilan belum memasuki cukup minggu untuk melahirkan, sebaiknya Bunda mewaspadai terjadinya kontraksi palsu. Sehingga bisa mengatasi dan menghindari pemicunya.
Kontraksi palsu atau Braxton Hicks menjadi hal yang umum dialami para Bunda selama masa kehamilan. Kontraksi palsu ini umumnya dimulai di trimester kedua kehamilan.
Berbeda dengan kontraksi menjelang persalinan, kontraksi palsu terjadi tidak teratur dan tak bisa diprediksi. Dalam satu kali muncul, biasanya kontraksi ini berlangsung singkat antara 30 sampai 40 detik.
Selama mengalami kontraksi, Bunda akan mengalami kram atau tegang di daerah perut. Rasanya ini hampir sama seperti kram saat menstruasi. Bedanya, pada kontraksi palsu ada fase relaksasi atau saat rasa kram hilang sebelum muncul kembali.
Sementara itu, rasa nyeri di bagian perut bawah biasanya bukan disebabkan kontraksi palsu. Nyeri kemungkinan besar disebabkan kepala bayi yang sudah mulai memasuki bagian atas panggul dan menekan perut.
Kontraksi palsu tak perlu dikhawatirkan karena tidak akan menyebabkan pembukaan mulut rahim untuk proses melahirkan. Sebaliknya, kontraksi ini justru bisa melunakkan mulut rahim, untuk mempermudah proses persalinan.
Tidak semua Bunda hamil mengalami kontraksi palsu. Namun, kondisi ini biasanya paling sering terjadi di awal cukup bulan atau saat bayi sudah masuk panggul.
Dalam proses untuk membuka jalan lahir, Bunda pasti akan mengalami kontraksi palsu yang terjadi sesekali sebelum proses persalinan. Tak seperti kontraksi persalinan, kontraksi palsu tidak akan muncul flek atau darah.
Penyebab kontraksi palsu
1. Bayi aktif
Kondisi janin yang aktif bisa membuat Bunda mengalami kontraksi palsu. Saat bayi bergerak dan masuk panggul, kontraksi ini juga bisa terjadi kembali.
2. Posisi tubuh
Memasuki trimester kedua, tubuh Bunda akan sulit bergerak karena perut yang membesar. Dalam kondisi ini, posisi tubuh bisa tidak nyaman dan menyebabkan kontraksi palsu.
3. Berhubungan seks
Berhubungan seks selama kehamilan dapat memicu kontraksi. Biasanya rasa kram muncul setelah berhubungan seks dengan pasangan.
4. Aktivitas tinggi
Bunda yang aktif beraktivitas juga bisa mengalami kram perut karena kontraksi ini. pada Bunda hamil yang bekerja, kontraksi umumnya dirasakan di trimester kedua.
5. Kurang cairan
Selama hamil, Bunda perlu memenuhi asupan cairan untuk menyiapkan energi tubuh. Kekurangan cairan atau dehidrasi bisa membuat Bunda lemas hingga muncul kontraksi palsu.
Untuk menyimak cara meredakan kontraksi palsu, simak di halaman selanjutnya ya!
Simak juga yuk, cerita Angie 'Virgin' melahirkan di Inggris seorang diri, klik video di bawah:
POSISI UNTUK MEREDAKAN KONTRAKSI PALSU
Ilustrasi kontraksi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz
Posisi tepat untuk atasi kontraksi palsu
Kontraksi palsu terjadi tidak menentu atau tidak reguler. Umumnya masalah ini bisa diatasi dengan istirahat dan memenuhi kebutuhan cairan. Cara lain untuk mengatasinya adalah dengan memposisikan tubuh dalam kondisi rileks.
Â
Posisi nyaman yang dianjurkan bila terjadi kontraksi dan kehamilan sudah besar adalah tidur miring kiri. Posisi ini tidak membahayakan janin dibandingkan posisi miring kanan.
Â
Secara anatomi, pembuluh darah besar (vena cava inferior) terletak di tulang belakang. Aliran pembuluh darah ini berjalan di sebelah kanan tulang belakang.
Â
Jika Bunda tidur dengan posisi miring kanan, maka tubuh akan menekan pembuluh darah sehingga bisa menyempit. Bila hal ini terjadi, oksigenasi dapat berkurang.
Â
Selain itu, di kanan tubuh terdapat hepar atau hati yang juga bisa ditekan saat posisi tidur miring kanan. Semakin besar kehamilan, tekanan yang dirasakan ketika tidur miring kanan dapat berbahaya dan menyebabkan Bunda merasa enggak nyaman.
Â
Meski miring kiri bisa mengatasi kontraksi palsu, Bunda tak harus melakukannya bila dirasa tak nyaman. Untuk mengatasi kontraksi palsu, posisi apa pun bisa diterapkan asalkan Bunda nyaman atau rasa kram bisa berkurang.
Â
Selain tidur, posisi lain yang bisa bantu atasi kontraksi adalah duduk. Duduk paling bagus dengan diganjal bantal di punggung agar lebih rileks.
Â
Dalam kondisi istirahat ini, punggung juga bisa dipijat. Untuk membuat tubuh lebih rileks, jangan lupa kurangi stres dengan menghibur diri atau minum segelas air hangat.
Kapan harus ke dokter?
Kontraksi palsu umumnya tidak membutuhkan penanganan medis atau pengobatan tertentu. Bila kontraksi yang dirasakan bikin Bunda tak nyaman atau terjadi terus-menerus, sebaiknya segera ke dokter.
Â
Jangan lupa cek juga kondisi tubuh saat kontraksi. Bunda dapat ke dokter bila kontraksi juga disertai keluarnya flek atau lendir darah. Bila ini terjadi, artinya sudah ada proses pembukaan jalan lahir. Kontraksi tidak akan hilang dengan istirahat dan mengganti posisi tubuh.
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Risiko Reinfeksi COVID-19 pada Bunda Hamil dan Aturan Vaksinasinya

Kehamilan
Alasan Ibu Hamil Dilarang Makan Mi Instan, Simak Kandungan yang Berbahaya

Kehamilan
Waspadai Tanda-tanda Keguguran, Flek hingga Perdarahan di Trimester 1

Kehamilan
Penyebab Kontraksi Palsu dan Cara Membedakannya dengan Tanda Persalinan

Kehamilan
Kehamilan Ektopik: Gejala, Ciri, dan Pencegahan Sejak Awal Rencana Kehamilan


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Felicya Angelista Hamil 7 Bulan, Ungkap Naik 12 Kg
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda