Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Vaksin COVID-19 Bisa Pengaruhi Siklus Menstruasi, Berbahaya Enggak ya Bun?

Prita Daneswari   |   HaiBunda

Sabtu, 14 Aug 2021 13:26 WIB

The covid-19 vaccine is injected into a young woman's hand.
Ilustrasi vaksin/Foto: Getty Images/iStockphoto/fpphotobank

Jakarta - Dari beragam laporan adanya efek samping setelah menerima suntikan vaksin COVID-19, ada satu keluhan yang datang dari beberapa wanita nih Bunda, yakni berubahnya siklus menstruasi. Apakah Bunda juga merasakannya?

Seperti dilansir dari Qz.com, ada beberapa wanita yang mengaku mengalami perubahan dalam siklus menstruasinya. Ada yang jadwalnya menjadi lebih cepat, lebih banyak, bahkan lebih terasa nyeri setelah divaksin. 

Di Amerika Serikat, laporan seperti ini sebenarnya sudah ada sejak periode awal pemberian vaksin. Pada saat itu, malah banyak yang meragukan keamanan vaksin untuk kesuburan perempuan.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), sejak pemberian tiga vaksin yakni Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson, beberapa kaum wanita di AS sudah melaporkan adanya perubahan dalam siklus haid mereka. Meski demikian laporan ini berasal dari beberapa wanita saja, sedangkan mayoritas yang juga telah divaksin mengaku tidak mengalaminya.

Banner Kisah Sedih ApriyaniBanner Kisah Sedih Apriyani/ Foto: Haibunda/Mia Kurnia Sari

Apalagi, sebenarnya periode menstruasi yang berantakan bisa saja disebabkan faktor lain. Nah, untuk mengidentifikasi apakah vaksin memang berpengaruh pada siklus menstruasi memang diperlukan penelitian untuk melacak adanya perubahan sebelum dan sesudah vaksin diberikan, selain tentu memperhatikan faktor lain-seperti stres, nutrisi, obat-obatan, status imunologi yang mungkin turut memengaruhinya.

Atau, penelitian bisa juga dilakukan dengan dapat menerima laporan dari ribuan wanita yang menyatakan adanya perubahan pada siklus menstruasi mereka yang disebabkan vaksin. Penelitian itu telah dilakukan Kate Clancy dari University of Illinois dan Katharine Lee dari Washington University. Keduanya mendokumentasikan laporan perubahan periode menstruasi dan sejauh ini telah menerima 140.000 laporan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) juga akhirnya mencari database keamanan vaksinnya untuk laporan perubahan menstruasi untuk mencoba dan mengidentifikasi bagaimana vaksin dapat memengaruhi menstruasi seseorang.

Dengan begitu, mereka akan bisa mempersiapkan para wanita untuk kemungkinan efek samping yang tidak menyenangkan dan mencegah kekhawatiran yang tidak perlu.

Akan tetapi, meski ada laporan perubahan dan ketidaknyamanan dalam siklus menstruasi, baik itu dipengaruhi vaksin maupun tidak, CDC menyatakan tidak ada alasan untuk para wanita khawatir karena efek vaksin pada menstruasi bukan merupakan tanda dari sesuatu yang mengkhawatirkan.

Faktanya, meski mengakui adanya laporan tentang perubahan periode menstruasi tersebut, American College of Obstetricians and Gynecologists masih sangat merekomendasikan agar semua wanita untuk mendapatkan vaksin, terutama ibu yang tengah menjalani kehamilan.

Beberapa dokter juga menyatakan bahwa hal itu seharusnya tidak menjadi alasan yang cukup untuk tidak menerima vaksin, karena tertular infeksi COVID-19 saat hamil malah bisa meningkatkan risiko infeksi parah dan bahkan kematian.

Lalu mengapa ibu hamil sangat penting untuk menerima vaksin, klik halaman selanjutnya ya.

Simak pula video cara daftar dan cek lokasi vaksin COVID-19 untuk ibu hamil di bawah ini ya:

[Gambas:Video Haibunda]




MENGAPA IBU HAMIL PERLU MENERIMA VAKSIN COVID-19?

Pregnant Vaccination. Pregnant Woman In Face Mask Getting Vaccinated in Clinic. Doctor Giving Corona Virus Vaccine Injection Patient. Covid-19 Flu Protection.

Ilustrasi vaksin/Foto: Getty Images/iStockphoto/Marina Demidiuk

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mengatakan bahwa ibu hamil termasuk kelompok populasi yang berisiko terhadap virus COVID-19.

Infeksi Corona bisa meningkatkan risiko kejadian persalinan prematur dan komplikasi kehamilan lainnya. Oleh karena itu, mendapatkan vaksinasi dalam kehamilan akan mencegah ibu hamil mendapat gejala berat bila terpapar COVID-19.

Berdasarkan rekomendasinya, dijelaskan bahwa ada lima jenis vaksin yang bisa digunakan untuk ibu hamil, yakni Pfizer, Moderna, Astra Zeneca, Sinovac, dan Sinopharm. Meski sampai saat ini belum terdapat uji klinis dalam hal keamanan dan efektivitasnya, vaksin-vaksin ini telah diuji melalui studi.

Salah satu vaksin yang banyak digunakan di Indonesia adalah Sinovac. Menurut POGI, vaksin Dalam rekomendasinya, pemberian vaksinasi COVID-19 pada Bunda selama masa kehamilan dapat dilakukan dengan konseling ya. Hal ini berkaitan dengan keamanan dan efektivitas vaksin.

Vaksinolog dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Dirga Sakti Rambe, dalam Tayangan Informatif berjudul 'Ibu Hamil dan Lansia, bolehkan di Vaksin?' yang disiarkan Komite Penanganan COVIS-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) malah mneyatakan, "Ibu hamil boleh bahkan sangat penting menerima vaksinasi. dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin dan dapat mempengaruhi kondisi kehamilan secara langsung," kata Dirga.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda