Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Tanda Pasti Segera Melahirkan, Kontraksi hingga Sakit Punggung

Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K)   |   HaiBunda

Rabu, 01 Sep 2021 17:46 WIB

Dokter Sisipan
Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K)
Kepala departemen obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo. Dosen Senior di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Ilustrasi tanda segera melahirkan.
Tanda pasti akan segera melahirkan/ Foto: iStockphoto

Melahirkan menjadi momen yang mendebarkan bagi setiap Bunda hamil. Namun, Bunda tak perlu khawatir berlebihan karena ada tanda melahirkan yang bisa Bunda pelajari sebagai persiapan untuk menyambut kelahiran si Kecil.

Melahirkan normalnya terjadi di usia kehamilan aterm, yang merujuk pada usia kehamilan normal untuk melahirkan, yakni 38 sampai 42 minggu. Proses persalinan di bawah usia 38 minggu, akan masuk dalam kategori kelahiran prematur karena organ bayi belum sempurna. Melahirkan di bawah usia 38 minggu juga bisa dilakukan atau dipercepat dengan induksi.

Setelah melewati 37 minggu, Bunda sebaiknya sudah harus menyiapkan fisik dan mental untuk melewati persalinan. Apa saja yang harus Bunda tahu dalam kondisi ini? Simak ulasannya di bawah ini:

Tanda Bunda akan segera melahirkan

1. Kontraksi

Kontraksi menjadi tanda melahirkan bila dirasakan terlalu sering dan semakin kuat, Bunda. Pada awalnya akan terjadi beberapa kali dalam 20 menit. Kontraksi kemudian berlanjut juga menjadi tiga kali dalam 10 menit.

Saat kontraksi asli terjadi, perut akan terasa kencang dan mulas. Kontraksi akan terjadi lebih sering lagi saat waktu melahirkan sudah dekat.

Kontraksi jelang melahirkan dapat mulai terasa di usia kehamilan 38 minggu. Beberapa ibu juga sudah bisa merasakannya di usia kehamilan 36 minggu. Dokter biasanya meminta ibu untuk istirahat demi meredakan kontraksi.

Pada saat mulai persalinan, observasi dan monitoring oleh tenaga kesehatan itu penting. Bila saat pembukaan tidak kunjung bertambah dapat dilakukan penilaian ulang oleh tenaga kesehatan dan ditentukan apakah dapat menggunakan obat-obatan untuk menambah kontraksi atau harus melalui operasi. Jadi keputusan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan keadaan ibu maupun bayi.

New born baby with his motherTanda pasti akan segera melahirkan/ Foto: Getty Images/mustafagull

2. Keluar darah lendir

Darah lendir atau bloody show juga merupakan tanda-tanda mau melahirkan yang normal terjadi. Darah lendir akan keluar setelah kontraksi atau perut mulai mulas. Darah lendir ini terjadi karena serviks mulai terbuka saat kontraksi.

3. Ketuban pecah

Setelah darah lendir keluar, ketuban akan pecah dan Bunda siap untuk melahirkan. Ketika ketuban pecah biasanya kepala bayi sudah berada di atas panggul.

Ketuban pecah normalnya terjadi ketika kepala terdorong ke bawah dan pembukaan melahirkan semakin melebar. Kepala bayi terdesak dan menyebabkan ketuban pecah.

Meski demikian, ada pula ketuban yang tidak pecah menjelang melahirkan. Kalau pembukaan sudah di atas 7 sampai 8 cm, ketuban akan dipecahkan oleh dokter untuk bersiap melahirkan.

Kondisi ketuban pecah juga dapat terjadi sebelum waktunya atau dikenal ketuban pecah dini. Ini umumnya terjadi pada pembukaan kurang dari 3 sampai 4 cm untuk ukuran panggul yang normal. Dokter akan melakukan tindakan induksi untuk mempercepat persalinan.

4. Sering buang air besar dan kecil

Sering buang air besar dan kecil dapat terjadi menjelang melahirkan. Penyebabnya adalah kepala bayi terdorong ke jalan lahir, Bunda.

Posisi kepala bayi ini lalu menyebabkan ibu mulas dan jadi sering buang air kecil. Kondisi ini normal sebagai tanda melahirkan.

5. Gerakan janin mulai terasa

Mendekati waktu melahirkan, kondisi bayi harus terus dipantau oleh sang Bunda. Salah satunya adalah pemantauan gerakan bayi di dalam kandungan.

Bunda perlu menghitung gerakan janin, misalnya dalam satu hari berapa kali gerakan janin terasa. Bunda dapat memantaunya saat terjaga alias tidak tidur. Kalau tidak terasa gerakan janin dalam waktu empat jam, Bunda harus segera ke rumah sakit.

Observasi gerakan janin bisa dilakukan dengan memegang perut. Suami juga bisa membantu meraba gerakan, meski yang bisa merasakan langsung adalah ibu.

6. Sakit punggung

Sakit punggung dapat terjadi sebagai manifestasi kontraksi. Saat kontraksi, punggung akan terasa sakit dan perut terasa kencang.

Perjalanan sakit sebagai tanda melahirkan adalah dari punggung ke pinggul (bagian depan tubuh). Saat ini terjadi, Bunda perlu rileks ya.

7. Perut buncit terlihat turun ke bawah

Tanda mau melahirkan juga bisa dilihat dari bentuk perut. Umumnya bagian perut yang buncit akan terlihat turun.

Hal ini disebabkan karena janin sudah masuk panggul. Memasuki usia kehamilan 36 minggu, perut akan tampak naik ke atas. Tapi, ketika sudah 40 minggu, perut terlihat turun ke bawah.

Ketika janin sudah masuk panggul, kepala bayi akan masuk ke atas panggul dan dokter bisa merabanya. Saat inilah, persalinan siap dilakukan.

Setelah mengetahui 7 tanda persalinan yang normal, Bunda juga perlu mengetahui tanda-tanda melahirkan yang berbahaya. Sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat pada waktunya.

Simak tanda melahirkan lain yang sebaiknya diwaspadai di halaman selanjutnya yuk, Bunda!

Cari tahu juga yuk beda kontraksi palsu dan kontraksi akan melahirkan dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




3 TANDA MELAHIRKAN YANG SEBAIKNYA BUNDA WASPADAI

Ilustrasi tanda segera melahirkan.

Tanda pasti akan segera melahirkan/ Foto: iStockphoto

Tanda melahirkan yang diwaspadai

1. Ketuban pecah dini

Ketuban pecah dini perlu diwaspadai ya, Bunda. Bila tidak ditangani dengan tepat, Bunda bisa mengalami infeksi.

Kondisi paling aman adalah ketuban tidak pecah dini atau tidak pecah lebih dari 6 jam untuk menghindari infeksi. Jika dokter melihat ada tanda infeksi, ibu biasanya akan diberikan antibiotik untuk mengatasinya.

2. Pendarahan berlebihan

Perdarahan berlebihan menjadi tanda kehamilan yang membahayakan. Kondisi ini perlu diwaspadai bila darah yang keluar banyak dan tidak normal.

Kondisi medis dapat memicu pendarahan ini, Bunda. Namun, pendarahan biasanya lebih mungkin terjadi saat ari-ari bayi atau plasenta berada di bawah.

3. Sungsang

Posisi bayi sungsang hanya bisa ditangani melalui operasi caesar. Jika Bunda sudah mengetahui posisi sungsang, maka segera ke rumah sakit saat perut terasa mulas.

Untuk mengurangi kepanikan jelang melahirkan, Bunda sebaiknya mempersiapkan beberapa hal berikut ini sejak jauh-jauh hari.

Sujud lama dianjurkan pada Bunda dengan hamil sungsang. Manfaatnya adalah bayi dapat berputar sehingga kepala dapat memasuki panggul.

Tips mempersiapkan kelahirkan

1. Pantau terus gerakan janin

Memasuki usia kehamilan 30 minggu, Bunda bisa mulai melakukan observasi gerakan janin ya. Dokter biasanya akan memberitahukan cara melakukan observasi dan batasan normal gerakan bayi. Cara mengetahui secara subjektif adalah dengan menghitung gerakan bayi. Bila lebih dari 10 gerakan dalam sehari maka gerak janin dikatakan aman.

2. Tidak panik saat kontraksi

Saat mulai terasa kontraksi di pembukaan pertama, Bunda jangan panik. Untuk mencegah rasa tidak nyaman, kita bisa tidur berbaring.

Memasuki usia kehamilan aterm, kontraksi akan sering dirasakan. Cobalah untuk berjalan-jalan agar kontraksi tidak terasa menyakitkan.

Tapi jika kontraksi terjadi terus-menerus dalam waktu 10 hingga 20 menit, Bunda bisa segera ke rumah sakit. Nantinya, di rumah sakit, dokter akan melakukan observasi lanjutan sebelum siap melahirkan.

3. Manajemen mengeran

Bila saat meneran bukaan belum lengkap sebaiknya Bunda tenang. Masalah akan selesai bila Bunda tenang. Lalu simpan tenaga dengan tidak mengedan supaya bisa mengerahkan tenaga saat pembukaan lengkap. Untuk mempermudah Bunda dengan mengatur napas dan dapat melakukan miring ke kanan maupun kiri.

Tanda persalinan yang perlu diwaspadai

Kadang-kadang saat persalinan normal dapat berubah menjadi ke cesar. Hal ini disebabkan persalinan tidak maju, dan tali pusat terjepit sehingga mengakibatkan bayi kekurangan oksigen. Dalam kondisi ini tetap tenang, dan biarkan pendamping persalinan berkonsultasi dengan dokter yang menangani Bunda dalam proses persalinan.

Semoga membantu, Bunda!


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda