Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

8 Penyebab Penebalan Dinding Rahim, Salah Satunya Kegemukan Nih Bun

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Kamis, 07 Oct 2021 15:34 WIB

Young woman patient with a senior gynecologist during the consultation in the office
Ilustrasi penebalan dinding rahim/ Foto: Getty Images/iStockphoto/RossHelen

Jakarta - Bunda, pernah mendengar penebalan dinding rahim? Ini merupakan salah satu gangguan kesehatan yang bisa terjadi di rahim, Bunda. Kondisi ini harus segera diatasi,  terutama bagi yang sedang merencanakan kehamilan.

Melansir dari laman Very Well Health, penebalan dinding rahim atau dikenal dengan Hiperplasia Endometrium adalah kelainan pada lapisan rahim atau Endometrium. Bunda mungkin mengalami gejala perdarahan uterus abnormal dalam kondisi ini, yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon. Pemeriksaan diagnostik dapat menunjukkan apakah Bunda memiliki sel atipikal, yang akan memandu jalannya pengobatan. 

Lalu, bagaimana cara mengetahui bahwa seorang Bunda mengalami penebalan dinding rahim? Nah, simak gejalanya di bawah ini ya. Sehingga Bunda yang sedang merencanakan program kehamilan segera tahu cara mengatasinya.

Gejala penebalan dinding rahim

Gejala yang biasa dirasakan Bunda saat mengalami penebalan dinding rahim adalah terjadinya perdarahan yang tidak normal seperti berikut:

  1. Perdarahan menstruasi yang lebih banyak dari biasanya
  2. Perdarahan di antara periode menstruasi
  3. Perdarahan pasca menopause
Banner Pesan Novel Baswedan untuk IstriPesan Novel Baswedan untuk Istri/ Foto: HaiBunda/Mia

"Pendarahan rahim yang tidak normal adalah tanda paling umum bahwa Bunda mungkin mengalami Hiperplasia Endometrium, penting untuk menemui penyedia layanan kesehatan Bunda untuk mendiskusikan kemungkinan bahaya pada pendarahan Bunda dan memutuskan apakah pengujian dan evaluasi lebih lanjut diperlukan," kata Aniya Sadaty, M.D. dokter kandungan di North Shore University Hospital.

Siklus menstruasi Bunda terutama bergantung pada hormon estrogen dan progesteron. Estrogen membantu menumbuhkan sel-sel pada lapisan rahim. Ketika tidak ada kehamilan yang terjadi, penurunan kadar progesteron memberi tahu rahim untuk melepaskan lapisannya. Inilah yang membuat menstruasi Bunda dimulai dan siklusnya dimulai lagi. Ketika kedua hormon ini seimbang, semuanya berjalan lancar. 

At doctors appointment physician shows to patient shape of uterus with focus on hand with organ. Scene explaining patient causes and localization of diseases of uterus, pregnancy, reproductive systemIlustrasi penebalan dinding rahim/ Foto: iStock

Tetapi, jika Bunda memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit kedua hormon tersebut, akan menyebabkan ketidakseimbangan di dalam reproduksi wanita. Penyebab paling umum dari Hiperplasia Endometrium adalah memiliki terlalu banyak estrogen dan tidak cukup progesteron. Ini mengarah pada pertumbuhan sel yang berlebihan. 

Untuk lebih jelasnya, simak penyebab terjadinya penebalan dinding rahim di halaman selanjutnya!

Bunda, simak juga ya apakah alat KB bisa membuat rahim menjadi kering? Dapatkan jawabannya dengan klik video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




8 PENYEBAB PENEBALAN DINDING RAHIM

gynecologist communicates with her patient, pointing to the structure of the uterus, on her comput er.

Ilustrasi penebalan dinding rahim/Foto: iStock

Ada beberapa alasan Bunda mungkin memiliki ketidakseimbangan hormon yang pada akhirnya bisa menjadi pemicu penebalan dinding hormon, sebagai berikut yang dilansir dari laman Healthline:

  1. Bunda telah mencapai menopause. Ini berarti Bunda tidak lagi berovulasi dan tubuh Bunda tidak menghasilkan progesteron.
  2. Bunda sedang dalam masa perimenopause. Ovulasi tidak terjadi secara teratur lagi.
  3. Bunda berada di luar menopause dan telah menggunakan atau sedang menggunakan terapi penggantian hormon estrogen.
  4. Bunda memiliki siklus menstruasi tidak teratur, infertilitas, atau sindrom ovarium polikistik.
  5. Bunda minum obat yang cara kerjanya meniru estrogen. 
  6. Tubuh gemuk atau obesitas. Berusia di atas 35 tahun. Mulai menstruasi di usia muda. Mencapai menopause pada usia lanjut.
  7. Memiliki kondisi kesehatan lain seperti diabetes, penyakit tiroid, atau penyakit kandung empedu.
  8. Memiliki riwayat keluarga kanker rahim, ovarium, atau usus besar. 

Semoga informasi mengenai penebalan dinding rahim ini dapat meningkatkan awareness kita semua untuk lebih menjaga kesehatan, termasuk rahim dan sistem reproduksi lainnya ya.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda