HaiBunda

KEHAMILAN

Kenali Bahaya Prolonged Pregnancy, Kehamilan yang Terjadi Lebih dari 9 Bulan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 23 Oct 2021 07:05 WIB
Prolonged Pregnancy, Kehamilan yang Terjadi Lebih dari 9 Bulan/ Foto: iStock
Jakarta -

Kehamilan normal biasanya berlangsung sekitar 40 minggu. Sementara itu, persalinan normal dapat terjadi saat usia kehamilan 37 sampai 40 minggu, Bunda.

Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr.Ilham Utama Surya, Sp.OG, bila persalinan terjadi saat kehamilan di bawah usia 37 minggu, maka disebut persalinan prematur atau kurang bulan. Sedangkan persalinan melebihi usia kehamilan 42 minggu disebut post matur, Serotinus atau lewat waktu.

"Baik persalinan kurang bulan maupun lewat waktu, merupakan hal yang berbahaya untuk janin. Untuk itu, keduanya perlu pengawasan dokter atau tenaga terlatih dengan fasilitas yang baik," kata Ilham kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.


Menurut ulasan di AHRQ Evidence Report Summaries, kehamilan yang berlangsung selama dua minggu atau lebih dari 42 minggu disebut juga prolonged pregnancy. Kehamilan yang berkepanjangan ini bisa berisiko pada janin, Bunda.

Foto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari

Prolonged pregnancy yang berdampak pada bayi bisa menyebabkan Anensefali dan peningkatan insiden lahir mati di antara kelahiran normal. Dalam beberapa kasus, risiko ini bisa disebabkan oleh Insufisiensi uteroplasenta, sehingga menyebabkan hipoksia janin.

Secara umum, penyebab Prolonged pregnancy tidak diketahui. Namun, beberapa faktor bisa meningkatkan kemungkinan Bunda hamil lebih dari sembilan bulan. Berikut 4 faktornya menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG):

  1. Kehamilan pertama
  2. Mengandung bayi laki-laki
  3. Bunda pernah mengalami kehamilan yang panjang sebelumnya.
  4. Mengalami obesitas.

Kehamilan yang terjadi lebih dari sembilan bulan perlu mendapatkan penanganan ekstra dari dokter. Sebab, kehamilan ini bisa berisiko pada kesehatan Bunda dan janin.

ACOG menjelaskan, risiko kesehatan bagi ibu dan janin dapat meningkat bila kehamilan terlambat atau lewat waktu. Meski demikian, kasus Prolonged pregnancy termasuk jarang terjadi.

Ketahui risiko dari Prolonged pregnancy di halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga 4 kelebihan melakukan hubungan seks saat hamil, dalam video berikut:

(ank/rap)
RISIKO ATAU DAMPAK PROLONGED PREGNANCY

RISIKO ATAU DAMPAK PROLONGED PREGNANCY

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK