Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bahaya Kelebihan Parasetamol pada Bumil, Sebabkan Anak ADHD & Autisme

Ummu Kultsum Roihaanah   |   HaiBunda

Sabtu, 23 Oct 2021 16:38 WIB

Ibu hamil minum obat
Efek paracetamol pada ibu hamil/ Foto: iStock

Jakarta - Selama masa kehamilan, gangguan kesehatan ringan seperti sakit kepala dan juga demam tentu seringkali datang menghampiri ya, Bunda. Untuk mengatasinya, tak sedikit para Bunda yang mengonsumsi parasetamol untuk mengatasi rasa sakit tersebut.

Parasetamol atau asetaminofen merupakan salah satu jenis obat yang dikenal dapat mengatasi rasa nyeri dan menurunkan demam. Obat ini dijual bebas di pasaran dan banyak digunakan oleh para wanita selama masa kehamilan.

Melansir dari Health Europa, diperkirakan sebanyak 46 persen hingga 56 persen Bunda di negara maju menggunakan parasetamol, yang dianggap sebagai analgesik atau antipiretik paling aman untuk ibu hamil dan anak-anak. Namun sayangnya, semakin banyak bukti yang mengaitkan bahwa paparan parasetamol banyak menimbulkan gejala Autism Spectrum Conditions (ASC) dan Attention Deficit/ Hyperactivity Disorder (ADHD).

Para peneliti di Institut Barcelona Kesehatan Global (ISGlobal) mengungkapkan, gejala gangguan perhatian defisit atau hiperaktivitas (ADHD) dan kondisi spektrum autisme (ASC) berhubungan dengan penggunaan parasetamol selama kehamilan. Risiko ini bisa terjadi semakin tinggi apabila ibu hamil mengkonsumsi parasetamol untuk waktu yang lama selama masa kehamilan.

Tidak hanya itu, studi ini menemukan anak-anak yang terpapar parasetamol sebelum lahir memiliki kemungkinan sebanyak 19 persen akan mengalami gejala autisme dan 21persen lebih mungkin memiliki gejala ADHD daripada anak-anak yang tidak terpapar parasetamol selama masa kehamilan.

Penelitian lainnya yang telah dilakukan selama 25 tahun di bidang epidemiologi manusia, studi hewan dan in-vitro menyimpulkan bahwa penggunaan parasetamol selama masa kehamilan dapat meningkatkan adanya risiko organ reproduksi ibu hamil tidak berkembang, dengan tidak baik seperti semestinya.

Penelitian tersebut juga telah mengidentifikasi adanya peningkatan risiko gangguan perkembangan saraf, gangguan spektrum autisme, keterlambatan bahasa dan penurunan IQ yang dapat berdampak pada anak yang terpapar parasetamol selama masa kehamilan.

“Mempertimbangkan semua bukti tentang penggunaan parasetamol dan perkembangan neurologis, kami setuju dengan rekomendasi sebelumnya yang menunjukkan bahwa sementara parasetamol tidak boleh dikonsumsi pada wanita hamil atau anak-anak. Parasetamol dapat digunakan hanya pada saat diperlukan dan dalam dosis yang aman," kata Jordi Sunyer," peneliti di ISGlobal dilansir The Conversation.

Simak informasi mengenai parasetamol untuk Bunda hamil di halaman selanjutnya, Bun!

Bunda, simak juga perlindungan ibu hamil dari COVID-19 dalam video di bawah ini: 

[Gambas:Video Haibunda]




SIMAK DOSIS YANG AMAN PENGGUNAAN PARASETAMOL UNTUK IBU HAMIL.

Pretty pregnant woman suffering from acid reflux because of her pregnancy. Caucasian expectant mother touching her chest with a pained expression

Efek paracetamol pada ibu hamil/ Foto: iStock

Dosis parasetamol untuk ibu hamil.

Melansir Made for Mums, dosis parasetamol umumnya yang yaitu 1-2 tabel atau maksimal 500 atau 1.000 miligram (mg) per hari. Saat mengonsumsi parasetamol tersebut harus dilakukan setiap 4 hingga 6 jam atau maksimal empat kali dalam 24 jam. 

Sementara untuk Bunda hamil, dosis parasetamol yang dianjurkan para ahli yaitu jumlah minimum yang dibutuhkan. Dengan demikian, Bunda tidak diperbolehkan mengonsumsi parasetamol melebihi dosis umum yang sudah dianjurkan. 

Hal penting lainnya yang harus Bunda perhatikan sebelum mengonsumsi parasetamol yaitu, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter mengenai penggunaan parasetamol selama masa kehamilan. Sebab, obat parasetamol sering terkandung dalam beberapa obat lain yang mungkin berbahaya untuk janin. 


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda