
kehamilan
7 Cara Mempercepat Kontraksi Hamil Bunda, Suami Juga Bisa Bantu
HaiBunda
Senin, 25 Oct 2021 18:55 WIB

Hari persalinan tidak dapat diprediksi, walaupun sudah ada tanggal perkiraannya. Biasanya Bunda akan merasa khawatir terlambat berangkat ke rumah sakit.
Namun dalam situasi yang berlawanan Bunda mengalami proses menuju persalinan yang berjalan sangat lambat, yang akhirnya mengharuskan tim medis mencari cara mempercepat kontraksi. Proses menuju persalinan yang lambat atau terhenti, meningkatkan kemungkinan memerlukan intervensi medis, seperti operasi caesar.
Namun, ada cara mempercepat kontraksi yang dapat Bunda coba seperti berikut ini:
1. Stimulasi payudara
Dengan stimulasi udara, oksitosin akan dilepas ke dalam aliran darah, yang dapat menyebabkan kontraksi. Bunda bisa menggunakan pompa payudara untuk merangsang puting susu, atau dapat dilakukan secara manual dengan jari sendiri atau bantuan dari Ayah.
Beberapa ibu hamil juga menemukan fakta bahwa mandi dan membiarkan air mengalir di dada sudah cukup untuk mendorong aliran oksitosin. Ini termasuk salah satu cara mempercepat kontraksi yang paling mudah dilakukan.
2. Teknik tekanan
Pijat dan akupresur bisa jadi salah satu cara mempercepat kontraksi juga. Cara ini sangat bermanfaat dalam membantu mempercepat persalinan macet. Pijat pada umumnya bisa membantu Bunda lebih rileks, mengurangi rasa sakit, atau hanya mengubah kecepatan.
Teknik khusus dalam akupresur juga bisa mencapai titik yang memungkinkan tubuh memproduksi lebih banyak oksitosin, sehingga meningkatkan kontraksi. Metode ini bisa dilakukan oleh spesialis akupresur atau doula kelahiran dengan pelatihan khusus.
3. Berhubungan seks
Secara teoritis, ada beberapa alasan mengapa berhubungan seks bisa jadi salah satu cara mempercepat kontraksi atau menginduksi persalinan. Terutama saat orgasme, Bunda dapat melepaskan oksitosin yang akan membantu mempercepat kontraksi rahim.
Pada Bunda yang sedang hamil, berhubungan seks juga melepaskan hormon prostaglandin dalam air mani yang mungkin membantu mematangkan serviks. Berhubungan seks aman selama minggu-minggu terakhir kehamilan, tapi tidak boleh dilakukan setelah ketuban pecah, karena akan meningkatkan risiko infeksi.
4. Berdiri dan berjalan
Meski bukan cara mempercepat kontraksi, tapi salah satu manfaat utama posisi berdiri selama proses menuju persalinan adalah gravitasi. Ini bisa membantu meningkatkan tekanan pada leher rahim dan mendukung turunnya bayi ke panggul. Jika Bunda bisa bangun dan berjalan-jalan, maka ada manfaat tambahan dari gerakan tersebut.
Faktanya, bila Bunda bisa berdiri tegak selama proses menuju persalinan, biasanya akan menjalani proses persalinan yang lebih cepat dengan lebih sedikit rasa sakit. Bunda bakal merasa lebih puas dengan pengalaman melahirkan, tanpa ada trauma.
5. Mengubah posisi atau bergoyang-goyang
Jika posisi bayi memperlambat proses menuju persalinan, maka mengubah posisi Bunda sendiri akan memudahkan mereka untuk masuk ke posisi terbaik dan bergerak melalui panggul saat persalinan berlangsung.
Cobalah duduk di atas bola karet raksasa yang biasa dipakai di gym, atau duduklah di kursi goyang. Meski bukan salah satu cara mempercepat kontraksi, tapi ini memudahkan persalinan dan membantu mempercepat prosesnya.Â
Banyak dari mereka merasakan bahwa bergoyang dan bahkan menari juga bisa mengurangi rasa sakit. Jika Bunda tidak dapat bergerak sendiri dengan mudah atau aman, mintalah bantuan orang lain atau perawat untuk membantu bergerak dari satu sisi ke sisi lain atau duduk.
6. Mengganti suasana
Meskipun bukan salah satu cara mempercepat kontraksi ataupun persalinan seperti jika Bunda berdiri dan berjalan-jalan, tapi perubahan pemandangan bisa mengalihkan perhatian dari ketidaknyamanan proses menuju persalinan.
Dengan pemandangan yang baru dan menyenangkan, setidaknya akan membuat waktu seakan lebih cepat berjalan. Masuk ke lingkungan baru, meski hanya sebentar, juga dapat membantu beberapa tekanan mental yang mungkin Bunda rasakan dalam proses ini
Jika Bunda sudah berada di rumah sakit, cobalah untuk berjalan-jalan ke kamar bayi, melihat-lihat makhluk kecil yang baru lahir di sana. Atau Bunda juga bisa meninggalkan gedung sejenak untuk mendapat udara segar.
7. Intervensi medis
Poin ini bisa jadi pilihan terakhir cara mempercepat kontraksi. Kebanyakan ahli juga merekomendasikan untuk menghindari intervensi medis, kecuali jika diperlukan untuk keselamatan Bunda atau Si Kecil yang akan lahir.
Biasanya upaya ini dilakukan sebagai pilihan terbaik untuk Bunda dan bayi, jika proses menuju persalinan melambat atau bahkan berhenti pembukaan. Beberapa contoh cara mempercepat kontraksi atau persalinan dengan upaya medis antara lain:
- Augmentasi (IV Pitocin), sering dilakukan dengan amniotomi
- Memecahkan ketuban (amniotomi)
- Obat pereda nyeri, termasuk epidural
Biasanya dokter atau bidan akan mendiskusikan intervensi mana yang tepat untuk Bunda. Keputusannya akan tergantung pada fase mana Bunda berada dalam proses menuju persalinan, dan seberapa dekat kondisinya menuju kelahiran, serta faktor lainnya.
Namun, bahkan jika proses menuju persalinan berjalan lebih lambat dari yang Bunda harapkan, intervensi medis mungkin tidak perlu dilakukan. Selama Bunda dan Si Kecil dalam kondisi baik-baik saja, nampaknya tidak perlu melakukan apa pun selain menunggu.Â
Nah, itu tadi beberapa cara mempercepat kontraksi yang bisa Bunda lakukan sendiri, atau dibantu oleh orang-orang dekat dan tenaga medis. Semoga proses persalinannya lancar ya, Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Saat Ibu Hamil Kontraksi, Apakah Janin juga Bergerak?

Kehamilan
3 Cara Percepat Kontraksi secara Alami, Efektif Kurangi Rasa Nyeri Persalinan Bun

Kehamilan
Kehamilan 29 Minggu: Sudah Saatnya Menghitung Gerakan Bayi Bun

Kehamilan
Sakit Perut Biasa vs Kontraksi, Bagaimana Cara Membedakannya?

Kehamilan
Bunda Mau Melahirkan Normal? Kenali Yuk Ciri-ciri Kontraksi Palsu


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Sabrina Anggraini Istri Belva Devara Jalani Trimester 3, Tak Sabar Sambut Baby Girl
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda