
kehamilan
Kesempatan Ibu Hamil dengan AIDS Lahirkan Anak Sehat Tanpa Tertular
HaiBunda
Rabu, 01 Dec 2021 20:10 WIB

Hari AIDS Sedunia kembali diperingati pada 1 Desember ini, Bunda. Hari AIDS dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya AIDS.
AIDS bisa dialami siapa pun di rentang usia berapa pun, termasuk wanita usia subur dan ibu hamil. Lalu bagaimana penanganan ibu hamil dengan AIDS?
AIDS merupakan singkatan dari acquired immunodeficiency syndrome. Mengutip Mayo Clinic, AIDS merupakan kondisi kronis yang berpotensi mengancam jiwa, yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV).
Sindrom ini merusak sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi penyakit, Bunda. HIV merupakan infeksi menular seksual yang juga bisa menyebar melalui kontak dengan darah terinfeksi atau dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, dan menyusui.
Tanpa pengobatan, HIV dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh pengidapnya secara perlahan-lahan. Sampai saat ini, belum ada obat yang bisa mengobati AIDS, meski sudah tersedia obat-obatan yang mampu memperlambat perkembangan penyakit.
"Infeksi HIV dapat diobati, tetapi tidak disembuhkan. Mengonsumsi obat dapat membantu seseorang dengan infeksi HIV tetap sehat untuk waktu yang lama, serta bisa mengurangi kemungkinan menularkan virus ke orang lain. Sejauh ini, tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi HIV," demikian kata American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dalam laman resminya.
Perlu Bunda tahu, diperlukan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum infeksi HIV berkembang menjadi AIDS. Seorang wanita mungkin tidak akan pernah tahu dia terinfeksi HIV sampai dia sakit atau melakukan tes lho.
Hamil dengan AIDS memang bukan perkara mudah. Selama kehamilan, HIV dapat melewati plasenta dan menginfeksi janin.
Selain itu, selama proses persalinan, bayi bisa terpapar virus yang terkandung dalam darah ibu dan cairan lainnya. Ketika air ketuban pecah, risiko penularan HIV ke bayi bisa meningkat.
"Sebagian besar bayi tertular HIV di waktu persalinan," ujar ACOG.
Meski begitu, Bunda dengan AIDS tetap memiliki kesempatan untuk melahirkan anak sehat dan tidak tertular HIV ya. Bagaimana caranya? Baca halaman berikutnya yuk.
Simak juga 7 fungsi vital air ketuban, dalam video berikut:
CARA MENGURANGI RISIKO PENULARAN HIV SELAMA KEHAMILAN
Ilustrasi Ibu Hamil dengan AIDS/ Foto: iStock
Seorang Bunda dengan AIDS tetap bisa melahirkan bayi sehat dan tidak tertular kok, Bunda. Kunci utamanya adalah berkonsultasi rutin dengan dokter untuk mencari tahu cara mengurangi risiko penularan ke bayi.
Nah, berikut lima cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko penularan AIDS pada janin dan bayi baru lahir, menurut ACOG:
- Minum kombinasi obat anti-HIV selama kehamilan seperti yang telah diresepkan dokter.
- Persalinan dapat dilakukan dengan operasi caesar bila hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa tingkat HIV tinggi.
- Minum obat anti-HIV selama persalinan dan melahirkan sesuai kebutuhan.
- Berikan obat anti-HIV pada bayi setelah lahir.
- Jangan menyusui karena bisa meningkatkan risiko penularan HIV ke bayi.
"Dengan mengikuti pedoman ini, 99 persen wanita yang terinfeksi tidak akan menularkan HIV ke bayinya," kata ACOG.
Sebelum merencanakan kehamilan, Bunda juga sebaiknya melakukan tes HIV/AIDS ya. Perencanaan yang baik juga dapat memengaruhi kesehatan janin dalam kandungan.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Apakah Ibu Hamil akan Tularkan HIV dan AIDS ke Janin? Simak Penjelasan Dokter

Kehamilan
Bunda Bertubuh Pendek Lebih Berisiko Melahirkan Prematur, Mitos atau Fakta?

Kehamilan
5 Infeksi Bakteri & Virus Yang Wajib Diwaspadai Ibu Hamil

Kehamilan
Manfaat Kurma untuk Ibu Hamil, Benarkah Juga Bisa Lancarkan Persalinan?

Kehamilan
15 Tanda Mau Melahirkan, Ibu Hamil Wajib Tahu


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda